Alpha Investasi | Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

Apa itu ROE (Return on Equity)? Simak Pengertian, Cara & Rumus ROE

Apa itu ROE (Return on Equity)

Untuk menjadi investor yang baik, kamu harus bisa melakukan analisis fundamental keuangan sebuah perusahaan. Caranya adalah dengan menghitung berbagai rasio keuangan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut selama beberapa periode lalu membandingkannya dengan rasio keuangan perusahaan lain yang bergerak di bidang serupa pada periode yang sama.

Salah satu indikator keuangan yang harus kamu pelajari dan hitung adalah return on equity (ROE). Apa itu return on equity, bagaimana cara dan rumus menghitung ROE? Serta apa maknanya terhadap kegiatan bisnis sebuah perusahaan?

Simak selengkapnya berikut ini!

Apa Itu ROE?

Return on equity atau ROE adalah rasio keuangan yang membandingkan antara jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan dan jumlah modal (ekuitas) yang disetorkan oleh investor.

ROE penting dihitung untuk memperkirakan kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan modal yang diberikan oleh investor secara efektif. Semakin besar nilai ROE, berarti semakin bagus juga kemampuan perusahaan tersebut untuk mengalokasikan uang dari investor.

Namun, kita tidak bisa sembarangan membandingkan ROE setiap perusahaan. Sebab, setiap industri pasti memiliki standarnya sendiri-sendiri.

Lalu, bagaimana cara mendefinisikan nilai return on equity yang baik untuk sebuah perusahaan?.

Caranya adalah dengan membandingkan nilai ROE perusahaan tersebut dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang serupa atau membandingkan nilai ROE perusahaan tersebut dari tahun ke tahun.

Misalnya, perusahaan A tahun ini memiliki nilai ROE 5%, padahal biasanya ROE perusahaan tersebut sebesar 7%. Maka, dapat disimpulkan kalau kinerja perusahaan A tahun ini sedang kurang baik.

Sama halnya dengan jika perusahaan A tahun ini memiliki nilai ROE 5%, sementara perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama memiliki ROE rata-rata 6%. Ini artinya, pada tahun tersebut, kinerja perusahaan A relatif di bawah rata-rata.

Rumus ROE

Cara menghitung ROE cukup sederhana. Rumus ROE adalah:

ROE = (Laba Bersih / Total Ekuitas Pemegang Saham) x 100

Laba bersih adalah total pendapatan setelah dikurangi dengan berbagai macam biaya, mulai dari biaya operasional hingga biaya pajak.

Informasi mengenai variabel ini bisa kamu peroleh di bagian laporan laba rugi laporan keuangan perusahaan. Adapun total ekuitas adalah total aset perusahaan setelah dikurangi total liabilitas.

Oleh karena itu, variabel ini seringkali juga disebut dengan net asset atau aset bersih. Lokasi variabel ini di laporan keuangan adalah di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Contoh & Cara Menghitung ROE

Tabel Contoh & Cara Menghitung ROE
Tabel Contoh & Cara Menghitung ROE

Pada tahun 2016-2018, bisnis perusahaan A tampak menjanjikan. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan nilai ROE dari 8,3% menjadi 11%.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ROE

Dengan melihat rumusnya, ada dua faktor yang bisa mempengaruhi besar kecilnya return on equity (ROE), yaitu Laba bersih perusahaan dan jumlah ekuitas dari para pemodal.

Seperti yang ada di dalam contoh di atas, peningkatan pendapatan bersih dapat mendorong kenaikan ROE dengan asumsi total ekuitas yang disetorkan oleh investor tidak berubah. Sebaliknya, apabila total ekuitas tersebut naik, ROE belum tentu akan naik.

Kenaikan ROE akan terjadi jika kenaikan total ekuitas diiringi dengan kenaikan jumlah pendapatan bersih yang sesuai juga. Oleh sebab itu saat menganalisis indikator keuangan ini, pastikan kamu mengetahui penyebab kenaikan atau penurunan nilai ROE tersebut.

Baca juga: Pengertian, Contoh Menghitung & Rumus ROA (Return on Asset)

Manfaat Menghitung ROE

ROE adalah indikator keuangan yang sangat berguna bagi investor, hal ini karena:

1. ROE Mampu Menggambarkan Efisiensi Kinerja Perusahaan

Seperti yang telah disinggung di atas bahwasanya semakin besar ROE, semakin bagus pula kinerja perusahaan tersebut dalam memanfaatkan uang yang diberikan oleh investor.

Hal ini karena, perusahaan tersebut bisa memperoleh laba dalam jumlah banyak meskipun modal yang disetorkan oleh investor relatif sedikit.

2. ROE Dapat Membantu Investor Memperkirakan Nominal Keuntungan

Persentase angka hasil penghitungan ROE dapat diartikan secara kasar sebagai persentase potensi keuntungan yang bisa diperoleh oleh investor jika mereka berinvestasi di perusahaan tersebut.

Maka dari itu, tidak heran jika indikator ini juga sering digunakan oleh pebisnis untuk mencari tambahan modal untuk usaha mereka.

3. Membantu untuk Memperkirakan Potensi Kinerja Perusahaan di Masa Depan

Sederhananya, jika nilai ROE sebuah perusahaan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, maka dapat diartikan kalau konsistensi kinerja perusahaan tersebut juga akan berlanjut.

Begitu pula sebaliknya, jika nilai ROE perusahaan dalam beberapa tahun terakhir tidak konsisten, maka bisa jadi kinerja perusahaan tersebut juga tidak konsisten di masa depan.

Baca juga: Contoh & Cara Membuat Rencana Keuangan Pribadi

Meskipun memiliki beberapa manfaat, return on equity (ROE) tidak bisa digunakan menjadi satu-satunya indikator keuangan yang mempengaruhi keputusan investasi kamu.

Gunakan indikator-indikator keuangan lainnya untuk mendukung keputusan investasi kamu. Sebab, setiap indikator keuangan mencakup variabel yang berbeda dari laporan keuangan, sehingga informasi yang dihasilkan juga akan berbeda.

Selain indikator keuangan, untuk membuat analisis fundamental yang bagus kamu juga harus up to date dengan berita-berita ekonomi, investasi dan keputusan bisnis yang diambil oleh perusahaan.

Karena rencana bisnis seperti ini bisa jadi juga mempengaruhi pendapatan dan nilai ROE perusahaan di masa depan.

Baca juga: 6 Cara Investasi dengan Modal Kecil

Scroll to Top