Saham beras merupakan salah satu sektor yang menarik perhatian investor, terutama di Indonesia, karena berkaitan dengan kebutuhan pokok yang vital. Seiring dengan fluktuasi harga beras yang dipengaruhi oleh cuaca global, kebijakan pemerintah, dan faktor domestik, saham beras di Indonesia menjadi pilihan menarik untuk diinvestasikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai daftar saham beras, prospek sektor ini, dan analisis harga saham beras yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham Beras Indonesia
Sektor beras di Indonesia memainkan peran penting dalam perekonomian domestik, mengingat beras adalah konsumsi pokok bagi masyarakat. Kenaikan harga beras dalam beberapa bulan terakhir telah menarik perhatian pasar saham, terutama saham-saham yang bergerak di sektor ini. Beberapa emiten besar, seperti PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI), mencatatkan kenaikan harga saham yang signifikan.
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi kondisi saham beras saat ini adalah:
- Kenaikan Harga Beras Global: Harga beras global mengalami kenaikan 9,6% pada Oktober 2023, dipengaruhi oleh cuaca kering dan pembatasan ekspor beras dari India. Hal ini mempengaruhi harga beras domestik, yang juga mengalami kenaikan hingga 18,44% dalam satu tahun terakhir.
- Kinerja Positif Emiten Beras: Emiten besar di sektor beras, seperti HOKI dan NASI, menunjukkan kinerja keuangan yang positif, dengan kenaikan pendapatan yang signifikan pada kuartal ketiga 2023. HOKI, misalnya, mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 34% YoY.
Namun, sektor ini juga menghadapi tantangan, terutama terkait dengan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang direncanakan pemerintah pada Juni 2024. Penetapan HET yang lebih tinggi bisa memberikan dampak positif dalam jangka pendek, tetapi dapat menurunkan margin keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, terutama bagi perusahaan pengolahan beras seperti HOKI.
Profil Saham Beras yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Berikut adalah beberapa perusahaan yang memiliki saham beras yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan merupakan pemain utama di pasar beras Indonesia.
1. PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan dan distribusi beras premium dengan merek HOKI dan Topi Koki. Didirikan pada 16 September 2003, HOKI awalnya merupakan bisnis keluarga yang dimulai dengan kedai beras ‘Buyung’ di Palembang, Sumatera Selatan, sebelum berubah menjadi perseroan terbatas. Perusahaan ini mengelola tiga fasilitas produksi yang berlokasi di Pasar Induk Cipinang Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera. Pada kuartal ketiga 2024, HOKI mencatatkan penghasilan sebesar 320,5 miliar IDR dan laba bersih 3,5 miliar IDR. Selain berfokus pada produk beras premium, HOKI juga mengembangkan produk Dailymeal yang didesain untuk pasar beras sehat, dengan pertumbuhan penjualan yang signifikan, yaitu 145% yoy pada semester pertama 2024. Pada tahun buku 2023, perusahaan membagikan dividen final sebesar 1,00 IDR per lembar saham pada 8 Juli 2024.
2. PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI)
PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) adalah produsen dan pemasok beras yang berlokasi di Tangerang, Banten, dengan pabrik di Karawang, Jawa Barat. Sejak 2015, perusahaan ini telah mengadopsi sistem pertanian plasma, yang bertujuan untuk mendukung produksi berkelanjutan melalui kemitraan dengan petani lokal. NASI menawarkan berbagai jenis beras, termasuk beras aromatik, beras sehat (beras merah, ketan, beras hitam), beras tarabas, beras medium grain, beras premium grade, serta beras private label. Pada kuartal ketiga 2024, perusahaan mencatatkan penghasilan sebesar 27 miliar IDR dan keuntungan bersih 53 juta IDR.
Investasi Saham Beras
Berinvestasi di saham beras dapat menjadi pilihan yang menarik, mengingat sektor ini sangat dipengaruhi oleh kebutuhan pokok yang tidak dapat dipenuhi secara instan. Saham beras Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh, terutama dengan adanya kebijakan pemerintah yang mendukung produksi domestik, seperti program swasembada pangan yang direncanakan akan meningkatkan produksi beras di tanah air.
Namun, seperti halnya investasi di sektor lain, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan, seperti fluktuasi harga beras global, kebijakan pemerintah terkait Harga Eceran Tertinggi (HET), serta perubahan iklim yang dapat mempengaruhi pasokan beras domestik.
Jika Anda tertarik untuk berinvestasi di saham beras terbaik di Indonesia, pastikan untuk selalu memantau perkembangan terkini dari emiten-emiten terdaftar di BEI, dan pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi investasi seperti AlphaTrade untuk mempermudah proses investasi Anda.
Kunjungi AlphaInvestasi untuk membaca artikel mengenai sektor saham atau daftar saham lainnya. Untuk pengalaman investasi yang lebih mudah dan menyenangkan, gunakan aplikasi AlphaTrade yang menawarkan fee broker rendah, yaitu hanya 0,1% untuk pembelian dan 0,2% untuk penjualan. Dengan biaya yang terjangkau, Anda dapat mengoptimalkan potensi keuntungan dari investasi tanpa terbebani oleh biaya tinggi. Segera daftar dan mulailah perjalanan investasi Anda bersama AlphaInvestasi.