Alpha Investasi | Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

10 Daftar Saham Konstruksi Bangunan yang Patut Diperhitungkan di Pasar Modal Indonesia

Daftar Saham Konstruksi Di Indonesia

Salah satu program publik yang digenjot pada masa pemerintahan Presiden Jokowi adalah program pembangunan infrastruktur publik, mulai dari bandara, jalan tol hingga proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Maka dari itu, tidak heran jika dalam beberapa tahun ini, kinerja saham konstruksi bangunan banyak menjadi sorotan. Saham sektor konstruksi sendiri adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang perencanaan dan pembangunan bangunan baik itu publik maupun private. Perusahaan jenis ini menerima pendapatan dalam bentuk balas jasa atau fee dan bukan pendapatan sewa atau penjualan. Berikut ini daftar saham konstruksi bangunan di Indonesia beserta kinerjanya:

1. PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa konstruksi, pembangunan properti dan investasi di bidang infrastruktur dan energi. Beberapa contoh proyek yang sempat dikerjakan oleh perusahaan ini antara lain Jembatan Teluk Kendari, PLTG Jayapura Kendari dan beberapa proyek apartemen. Saat ini, saham dengan kode PTPP ini dijual dengan harga Rp482 per lembar atau turun 17,61% dibandingkan Maret tahun 2023 lalu.

2. PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

Saham konstruksi bangunan yang selanjutnya adalah PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sama seperti PTPP, saham dengan kode WIKA ini juga merupakan saham BUMN. Sempat dijual dengan harga di atas Rp2.400 per lembar, saham WIKA saat ini dijual dengan harga Rp240 per lembar dan mengalami suspensi. Hal ini diperkirakan karena kondisi keuangan perusahaan ini yang masih membutuhkan restrukturisasi pasca pandemi covid19.

3. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk

Masih merupakan saham BUMN Karya, PT. Adhi Karya (Persero) Tbk  atau ADHI adalah perusahaan konstruksi yang menangani beberapa proyek, seperti Bandara Kertajati, Stadion Manahan Solo, LRT Jabodebek dan masih banyak lainnya. Namun demikian, portofolio apik perusahaan ini tidak didukung dengan kinerja sahamnya yang turun 31% dari Rp424 per lembar pada Maret 2023 menjadi Rp292 per lembar pada Maret 2024.

4. PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Perusahaan konstruksi BUMN yang selanjutnya adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk  atau WSKT. Namun demikian, sama seperti WIKA, hingga saat ini saham WSKT masih mengalami suspensi di level harga Rp202 per lembar. Hal ini terkait dengan adanya kecurigaan pelanggaran keuangan yang dilakukan oleh perusahaan ini selama periode 2015-2019 (Kontan).

5. PT. Bukaka Teknik Utama Tbk

Tidak hanya perusahaan BUMN, sektor konstruksi juga diisi oleh perusahaan swasta. Termasuk diantaranya adalah perusahaan milik keluarga Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (Keluarga Kalla). Sedikit berbeda dengan perusahaan-perusahaan di atas, perusahaan dengan kode saham BUKK ini membangun dan menjual berbagai keperluan untuk infrastruktur, seperti jembatan besi, jembatan penyeberangan, kendaraan-kendaraan khusus dan lain sebagainya. Saat ini saham BUKK dijual dengan harga Rp1.020 per lembar atau naik tipis dari Maret tahun 2023 lalu yang sebesar Rp980 per lembar.

6. PT. Berdikari Pondasi Perkasa Tbk

PT. Berdikari Pondasi Perkasa Tbk adalah perusahaan konstruksi yang memiliki spesialisasi di bidang pembangunan pondasi dan perbaikan struktur tanah. Didirikan pada tahun 1984, perusahaan ini mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Maret 2023. Sejak saat itu, harga saham perusahaan ini naik dua kali lipat dari Rp252 per lembar pada masa awal IPO menjadi Rp510 per lembar pada Maret 2024.

7. PT. Acset Indonusa Tbk

Daftar perusahaan konstruksi yang ketujuh adalah PT. Acset Indonusa Tbk (ACST). Beberapa proyek yang pernah dikerjakan oleh perusahaan ini antara lain proyek pembangunan pondasi Rumah Sakit Mayapada, Jakarta International College Wisma Pertamina dan masih banyak lainnya. Dengan portofolio proyek yang beragam ini, sepanjang Maret 2023-Maret 2024, saham ACST dijual dengan rentang harga Rp120-Rp240 per lembar.

8. PT. Surya Semesta Internusa Tbk

PT. Surya Semesta Internusa Tbk perusahaan konstruksi yang fokus pada pembangunan kawasan industri, real estate dan hospitality. Beberapa proyek dari perusahaan ini antara lain Subang Smartpolitan, Graha Surya Internusa, Hotel Gran Melia Jakarta dan masih banyak lainnya. Didirikan pada tahun 1971 dan IPO pada tahun 1997, saham dengan kode SSIA ini dijual dengan harga Rp905 per lembar pada Maret 2024. Meskipun bukan harga tertingginya sejak IPO, namun nilai ini merupakan harga tertinggi saham SSIA dalam 5 tahun terakhir.

9. PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk

Perusahaan konstruksi swasta selanjutnya adalah PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON). Didirikan pada tahun 1982, perusahaan ini mulai melantai di bursa pada tahun 2007. Adapun proyek yang dikerjakan oleh perusahaan ini bervariasi mulai dari fasilitas publik, seperti Terminal Pulogebang hingga bangunan milik swasta, seperti Universitas Pembangunan Jaya. Dalam satu tahun terakhir ini harga saham JKON terbilang fluktuatif. Saat ini harga saham perusahaan ini berada pada level 96 rupiah per lembar.

10. PT. Total Bangun Persada Tbk

PT. Total Bangun Persada Tbk adalah perusahaan konstruksi yang memiliki spesialisasi di bidang pembangunan pabrik, fasilitas industri dan gudang. Beberapa proyek yang sudah diselesaikan oleh perusahaan ini antara lain SIMATELEX 6 Lot Type E Standard Factory di Batam dan Rantau Dedap Geothermal Power Plant Project di Muara Enim, Sumatera Selatan. Sempat dijual dengan harga Rp262 per lembar pada masa awal pandemi covid19, saham dengan kode TOTL ini bangkit secara perlahan dan kini dijual dengan harga Rp438 per lembar.

Nah, itu tadi 10 daftar saham konstruksi bangunan di Bursa Efek Indonesia. Selain 10 perusahaan di atas, sub sektor ini masih memiliki sekitar 19 perusahaan lain yang bisa Anda pilih. Dalam memilih saham sektor konstruksi, pastikan Anda tidak hanya melihat pendapatan dan laba perusahaan ini selama 1 tahun berjalan saja. Cek juga indikator keuangan lainnya, seperti jumlah utang lancar dan tidak lancar, jumlah aset dan jumlah uang kas yang tersedia di laporan arus kas. Hal ini penting, sebab pendapatan dan laba perusahaan sektor ini cenderung memiliki fluktuasi yang cukup tajam.

Bingung mau membeli saham konstruksi bangunan yang mana? Tak usah pusing! Gunakan aplikasi Alpha Investasi sekarang juga dan lakukan analisis fundamental dan teknikal saham dengan mudah. Alpha Investasi, membuat pembelian saham jadi lebih praktis!

Scroll to Top