Alpha Investasi – Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

Daftar 10 Saham Sawit yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Daftar Saham Sawit

Sektor sawit Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian negara, baik sebagai penghasil ekspor utama maupun sebagai komoditas yang banyak diperdagangkan di pasar saham. Saham sawit Indonesia mencatatkan kinerja yang menjanjikan, apalagi dengan meningkatnya harga CPO (Crude Palm Oil) yang memberikan prospek positif bagi para investor. Jika Anda tertarik untuk berinvestasi di sektor ini, berikut adalah daftar saham sawit terbaik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan prospeknya.

Saham Sawit Indonesia

Industri kelapa sawit di Indonesia saat ini menghadapi peluang yang cukup besar, seiring dengan permintaan global terhadap produk turunannya yang terus meningkat. Negara ini adalah produsen terbesar dunia untuk minyak kelapa sawit, dan dengan pasar global yang terus berkembang, saham sawit Indonesia tetap menjadi pilihan menarik untuk para investor.

Namun, beberapa tantangan juga mengemuka, seperti fluktuasi harga CPO, masalah lingkungan terkait perkebunan kelapa sawit, serta dampak dari perubahan iklim yang memengaruhi produktivitas. Meskipun demikian, harga CPO yang melonjak belakangan ini memberikan prospek cerah bagi saham-saham sawit Indonesia. Berdasarkan data terbaru, harga CPO terus menunjukkan kenaikan seiring dengan tingginya permintaan, terutama dari pasar minyak nabati yang sedang berkembang.

Selain itu, saham-saham sawit Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Beberapa perusahaan sawit di Indonesia memiliki usia pohon sawit yang lebih muda, yang menjanjikan potensi hasil panen yang lebih cepat dan keuntungan jangka panjang bagi investor. Dalam kondisi yang baik, saham-saham sawit dapat memberikan keuntungan yang signifikan, apalagi dengan manajemen perusahaan yang terus berinovasi dan memperbaiki efisiensi operasional.

Daftar 10 Saham Sawit di Bursa Efek Indonesia

Berikut adalah daftar saham sawit Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dapat menjadi pilihan investasi menarik:

1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) adalah perusahaan yang bergerak di industri kelapa sawit, dengan perkebunan dan pabrik yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Sebagai anak perusahaan PT Astra International Tbk, AALI memulai operasional komersialnya pada tahun 1995 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia melalui IPO pada 1997. Selain mengelola perkebunan kelapa sawit, perusahaan ini juga memiliki kilang minyak kelapa sawit dan pabrik pencampuran pupuk. Pada kuartal ketiga 2024, AALI mencatatkan penghasilan sebesar 5,97 triliun IDR dan keuntungan bersih sebesar 300,11 miliar IDR. Untuk tahun buku 2023, AALI akan membagikan dividen interim sebesar 84,00 IDR per lembar saham pada 24 Oktober 2024.

2. PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT)

PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), yang juga dikenal sebagai EHP, adalah perusahaan yang bergerak di industri perkebunan kelapa sawit dengan fokus pada produksi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2000 dengan nama PT Bumi Perdana Prima Internasional dan berganti nama menjadi EHP setelah diakuisisi oleh Green Eagle Group pada tahun 2014. EHP mengelola lahan perkebunan seluas 116.000 hektar yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Dengan delapan pabrik pengolahan yang mampu mengolah hingga 2,5 juta ton tandan buah segar per tahun, perusahaan mencatatkan penghasilan sebesar 920,08 miliar IDR dan keuntungan bersih 59,29 miliar IDR pada kuartal ketiga 2024.

3. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) atau DSN Group, didirikan pada 29 September 1980, awalnya bergerak di industri perkayuan dan kemudian berkembang ke produksi minyak sawit serta energi terbarukan. Perusahaan ini mengelola perkebunan kelapa sawit di Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan pabrik-pabrik yang tersebar di Surabaya, Gresik, Temanggung, Lumajang, dan Banyumas. Pada kuartal ketiga 2024, DSNG mencatatkan penghasilan sebesar 2,47 triliun IDR dan keuntungan bersih sebesar 356,97 miliar IDR. Untuk tahun buku 2023, perusahaan akan membagikan dividen final sebesar 22,00 IDR per lembar saham pada 4 Juli 2024.

4. PT Gozco Plantations Tbk (GZCO)

PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) adalah perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit, menghasilkan minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit melalui operasionalnya di Sumatera Selatan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2001 dengan nama PT Surya Gemilang Sentosa dan mulai beroperasi dengan nama baru pada tahun 2007. Dengan kantor pusat di Surabaya dan kantor perwakilan di Jakarta Selatan, GZCO mengelola perkebunannya melalui lima anak perusahaan langsung dan dua anak perusahaan tidak langsung. Pada kuartal ketiga 2024, GZCO mencatatkan penghasilan sebesar 140,83 miliar IDR dan keuntungan bersih 18,47 miliar IDR.

5. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), atau dikenal dengan Lonsum, merupakan bagian dari Indofood Group yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit dan karet. Didirikan pada 1906 di Medan oleh Harrisons & Crosfield Plc, Lonsum awalnya menanam karet, teh, dan kakao, sebelum fokus pada kelapa sawit sejak 1980-an. Perusahaan ini mengoperasikan 12 pabrik kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan serta memiliki kantor di berbagai wilayah, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 5 Juli 1996, LSIP mencatatkan pendapatan Rp2,92 triliun dan laba bersih Rp803 miliar pada kuartal ketiga 2024, didukung kontribusi kelapa sawit sebesar 94% dari total pendapatan.

6. PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR)

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) adalah perusahaan di sektor perkebunan kelapa sawit yang berfokus pada produksi tandan buah segar (TBS) dan minyak sawit mentah (CPO), serta pengelolaan limbah dan transportasi terkait. Berdiri pada tahun 2017 dengan nama PT Accinvest Bangun Lestari, perusahaan ini berganti nama menjadi MKTR pada Desember 2020 dan merupakan bagian dari Maktour Group, yang dikenal sebagai agen haji dan umrah. Beroperasi di Kalimantan Tengah, MKTR mencatatkan penghasilan sebesar 236,60 miliar IDR dan keuntungan bersih 9,94 miliar IDR pada kuartal ketiga 2024. Perusahaan terakhir kali membagikan dividen final sebesar 1,00 IDR per lembar saham untuk tahun buku 2023 pada Mei 2024.

7. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) adalah perusahaan induk agribisnis yang didirikan pada tahun 1992 dan merupakan bagian dari Indofood Group melalui PT Indofood Agri Resources. Perusahaan ini mengelola rantai pasokan lengkap untuk produk minyak goreng, margarin, dan mentega, mulai dari penelitian, pengembangan, dan budidaya kelapa sawit hingga pengolahan hasil panen. Selain kelapa sawit, SIMP juga membudidayakan tebu, karet, dan tanaman lainnya. Dengan dua unit bisnis utama, yakni Divisi Perkebunan dan Divisi Minyak & Lemak Nabati, SIMP mencatatkan pendapatan sebesar 4,19 triliun IDR dan laba bersih 277,34 miliar IDR pada kuartal ketiga 2024. Dividen terakhir sebesar 10,00 IDR per lembar saham untuk tahun buku 2023 dibayarkan pada 26 Juli 2024.

8. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR)

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) adalah perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, khususnya dalam budidaya dan pemanenan kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak sawit mentah (CPO), serta pemurnian CPO menjadi produk industri dan konsumen seperti minyak goreng, margarin, mentega, biodiesel, dan oleokimia. Didirikan pada Juni 1962 dengan nama awal PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban, perusahaan ini melaksanakan kegiatan operasional yang melibatkan seluruh rantai nilai kelapa sawit. Pada kuartal ketiga 2024, SMAR mencatatkan penghasilan sebesar 20,40 triliun IDR dan keuntungan bersih sebesar 612,78 miliar IDR. Dividen interim untuk tahun buku 2024 sebesar 105,00 IDR per lembar saham akan dibayarkan pada 20 November 2024.

9. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)

PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) adalah produsen minyak kelapa sawit dan karet yang didirikan pada Januari 2005, dengan operasi perkebunan dan pabrik di Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Perusahaan memproduksi minyak sawit mentah dan produk inti sawit untuk pasar domestik dan internasional. Selain memperluas lahan melalui joint venture dan akuisisi, TAPG juga memperoleh dividen interim sebesar 586,17 miliar IDR dari anak usahanya, PT Agro Multi Persada, pada tahun 2024. Pada kuartal ketiga 2024, TAPG mencatat pendapatan sebesar 6,24 triliun IDR dan laba bersih 1,68 triliun IDR, dengan dividen interim terakhir sebesar 76,00 IDR per saham dibayarkan pada 20 November 2024.

10. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)

PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) adalah produsen dan distributor produk pertanian seperti minyak goreng sawit, gula, dan sabun yang berbahan dasar asam lemak dari minyak sawit mentah. Didirikan pada tahun 1973 sebagai bagian dari Sungai Budi Group, perusahaan memulai produksi komersialnya pada 1975. Pada kuartal ketiga 2024, TBLA mencatatkan pendapatan sebesar 12,48 triliun IDR, naik 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan laba bersih mencapai 500,91 miliar IDR. Dividen interim tahun buku 2024 sebesar 35,00 IDR per saham akan dibayarkan pada 4 Desember 2024. Dengan total ekuitas mencapai 8,46 triliun IDR, TBLA terus mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di sektor pertanian dan produk turunannya.

Investasi Saham Sawit

Investasi saham sawit Indonesia dapat menjadi pilihan yang menguntungkan dengan potensi keuntungan yang tinggi, terutama di tengah permintaan global yang terus meningkat untuk produk CPO. Meskipun demikian, seperti investasi lainnya, ada risiko yang perlu diperhatikan, seperti fluktuasi harga CPO dan tantangan terkait keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja saham sawit.

Jika Anda tertarik untuk memulai investasi di sektor saham sawit, pastikan untuk memilih saham dengan prospek terbaik, seperti yang terdaftar di atas. Selalu perhatikan juga perkembangan harga saham sawit yang terus bergerak dinamis.Kunjungi AlphaInvestasi untuk membaca artikel mengenai sektor saham atau daftar saham lainnya. Untuk pengalaman investasi yang lebih mudah dan menyenangkan, gunakan aplikasi AlphaTrade yang menawarkan fee broker rendah, yaitu hanya 0,1% untuk pembelian dan 0,2% untuk penjualan. Dengan biaya yang terjangkau, Anda dapat mengoptimalkan potensi keuntungan dari investasi tanpa terbebani oleh biaya tinggi. Segera daftar dan mulailah perjalanan investasi Anda bersama AlphaInvestasi.

Scroll to Top