Alpha Investasi | Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

Hedonisme adalah: Memahami Arti, Ciri, dan Dampaknya dalam Hidup

Hedonisme Adalah

Hedonisme adalah salah satu gaya hidup yang banyak dianut oleh generasi masa kini. Misalnya, dengan membeli barang-barang mewah yang sebenarnya tidak dibutuhkan dan tidak mampu dibeli dengan uang tunai atau mengikuti konser hanya supaya bisa dianggap gaul oleh lingkungan sekitar. Atau bisa juga karena FOMO (Fear of Missing Out).

Walaupun tampak menyenangkan, namun gaya hidup hedonisme ini bisa menjadi beban keuangan kamu dalam jangka panjang. Ketahui apa itu hedonisme, ciri-cirinya dan cara mengatasinya dengan membaca artikel berikut ini.

Apa Itu Hedonisme?

Dilansir dari Ensiklopedia Britannica, hedonisme adalah kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang berarti kesenangan. Menurut KBBI, pengertian hedonisme adalah pandangan atau paham yang memaknai kesenangan sebagai tujuan utama dalam hidup.

Lebih lanjut, pada dasarnya hedonisme ini tidak hanya bergantung pada kesenangan yang bersifat materiil, tetapi juga immateriil. Misalnya, salah satu ciri sikap hedonisme adalah ketika seseorang terlalu gila kekayaan atau ketenaran dan lain sebagainya yang sifatnya bukan harta.

Penyebab sifat hedonisme adalah campuran antara kepercayaan yang dianut oleh seorang individu dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh orang-orang di dekat individu tersebut. Oleh sebab itu, pada dasarnya cara untuk mengatasi sikap ini adalah dengan pendidikan yang baik sejak dini.

Baca juga: Cara Mencapai Financial Freedom Beserta Arti & Pengertiannya

Ciri-Ciri Sikap Hedonisme

1. Kesenangan adalah Tujuan Hidup

Setiap umat manusia tentu akan bahagia apabila mendapatkan sesuatu yang disenanginya. Anggota umat manusia yang memiliki sifat hedon akan menjadikan kesenangan hidup ini sebagai tujuan utama, sehingga tidak heran jika mereka menolak untuk menerima adanya masalah, rasa sakit atau kesulitan dalam hidup.

2. Egois

Variabel kesenangan dalam poin nomor satu di atas bukanlah kesenangan untuk masyarakat secara umum, melainkan kesenangan untuk diri sendiri. Maka dari itu, tidak heran jika orang dengan gaya hidup hedonism adalah orang yang cenderung egois atau mementingkan dirinya sendiri. Padahal, untuk mendapatkan kesenangan yang begitu mereka idam-idamkan, tidak jarang mereka harus mengorbankan kesenangan orang lain.

3. Konsumtif

Boleh dikatakan bahwasanya kesenangan adalah salah satu emosi yang tinggal sebentar saja. Misalnya, kamu hari ini senang karena mendapatkan nilai A di kampus. Rasa senang ini bisa jadi esok sudah hilang atau bahkan nanti malam sudah tidak ada lagi.

Salah satu ciri orang dengan sikap hedonisme adalah konsumtif. Hal ini karena mereka perlu “mengisi” rasa senang itu lagi dan lagi begitu rasa senang tersebut habis. Ini artinya, mereka juga tidak memiliki skala prioritas yang dapat membantu mereka dalam membuat keputusan keuangan.

4. Suka Memilih-milih Teman

Ciri lain dari sikap hedonisme adalah orang yang memiliki sifat ini cenderung suka memilih-milih teman atau bersikap sombong. Hal ini karena bagi mereka, teman juga merupakan salah satu alat untuk mendapatkan kesenangan, baik itu dalam bentuk materiil maupun immateriil seperti popularitas.

5. Tidak Pernah Merasa Puas

Senada dengan sifat konsumtif di atas, orang dengan pemahaman ini juga tidak pernah puas. Sebab, emosi bernama kesenangan tersebut bersifat sementara waktu saja. Akibatnya, mereka akan terus mengejar-ngejar sesuatu yang sebenarnya tidak ada batasnya, kecuali jika mereka menentukan batas itu sendiri.

6. Berorientasi Keinginan Jangka Pendek

Alih-alih memiliki rencana keuangan untuk jangka panjang, orang yang memiliki sifat ini cenderung memiliki orientasi pada keinginan jangka pendek. Sederhananya “hidup cuma sekali, kenapa tidak kita bersenang-senang saat ini?”

Baca juga: Tips Menyiapkan & Menghitung Dana Darurat Sebelum Terlambat

Contoh Sikap Hedonisme

1. Membeli barang yang Tidak Perlu

Setiap orang pasti pernah membeli barang yang tidak perlu setidaknya sekali dalam hidupnya. Namun orang yang memiliki sifat hedonisme ini sering membeli barang yang tidak diperlukan bahkan hingga tingkat yang mengkhawatirkan, seperti menggunakan kartu kredit atau paylater berlebihan.

Selain membeli untuk memenuhi kesenangan mereka, hal ini tidak jarang juga dilakukan karena mereka memiliki sifat FOMO (takut ketinggalan) akibat orang di sekeliling mereka membeli atau menggunakan barang yang sama.

2. Berlebihan dalam Makan dan Minum

Sama seperti poin pertama, berlebihan dalam hal makan dan minum ini juga umum dihadapi oleh banyak orang. Namun demikian, orang dengan sifat hedonisme yang kuat cenderung akan lebih parah karena adanya keinginan untuk diterima (fit in) dan diakui oleh orang-orang sekitarnya.

Dampak Buruk Hedonisme

1. Bagi Aspek Keuangan Seseorang

Karena hanya memiliki orientasi keuangan jangka pendek, individu dengan sifat hedonisme yang kuat cenderung tidak memiliki dana darurat, asuransi maupun investasi untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang mereka. Akibatnya ketika sumber kekayaan mereka saat ini hancur, mereka tidak memiliki jaring pengaman sama sekali.

2. Bagi Aspek Kesehatan Seseorang

Tidak hanya berdampak bagi keuangan, hedonisme juga bisa berdampak pada kesehatan, khususnya kesehatan mental. Hal ini karena, pertama orang dengan sifat hedonisme cenderung menolak adanya rasa sakit atau penderitaan, sehingga seringkali tidak bisa mengakui atau mengatasi rasa sakit tersebut. Kedua, adanya dorongan untuk fit in dan FOMO dan ketiga karena tidak adanya jaring pengaman, akan membuat orang dengan sifat ini cenderung lebih mudah depresi ketika perekonomiannya jatuh atau keinginannya tidak tercapai.

3. Bagi Aspek Sosial Seseorang

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwasanya salah satu ciri sifat hedonism adalah egois. Akibatnya, orang yang memiliki sifat ini cenderung terjebak dalam lingkungan sosial yang toxic, karena hanya orang-orang yang menginginkan sesuatu dari dirinya yang dapat bertahan dengan sikap egois yang dimilikinya.

Baca juga: 5 Tips Menabung Sesuai dengan Tujuan yang Diinginkan

Cara Mengatasi Sifat Hedonisme

1. Menyadari Bahwa Kesenangan dalam Hidup Bersifat Sementara Saja

Senang adalah emosi yang sifatnya sementara, sehingga mengejar kesenangan semata sama saja dengan mengejar sesuatu yang tidak tentu. Apalagi hal yang membuat kita senang di masa lalu belum tentu bisa menghadirkan kesenangan yang sama di masa kini.

Dengan menyadari bahwa hidup ini sementara dan rasa senang juga sementara, maka fokus dari tujuan hidup kita bisa dialihkan kepada hal-hal yang lebih bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.

2. Memiliki Rencana Keuangan Jangka Panjang

Salah satu hal yang lebih bermanfaat untuk diri sendiri dalam jangka panjang adalah memiliki rencana keuangan jangka panjang. Dengan memiliki rencana keuangan jangka panjang ini, maka jumlah sumber daya yang bisa kamu gunakan untuk berfoya-foya dan bersikap hedon menjadi lebih sedikit dan menjadi lebih bermakna.

3. Memiliki Dana Darurat dan Investasi

Dana darurat dan asuransi berperan sebagai jaring pengaman apabila ada satu dan lain hal yang tidak bergerak sesuai dengan yang kita inginkan. Dalam konteks hedonisme, adanya pengeluaran untuk kebutuhan ini juga dapat membantu mengurangi sumber daya yang digunakan untuk berfoya-foya.

Sebagai penutup, hedonisme adalah pandangan hidup yang menjadikan kesenangan sebagai tujuan utama, namun seringkali mengabaikan aspek penting lainnya seperti tanggung jawab finansial dan kesehatan mental. Meskipun mengejar kesenangan itu wajar, penting untuk menemukan keseimbangan agar hidup tetap bermakna dan tidak terjebak dalam sikap konsumtif. Dengan memahami konsekuensi dari hedonisme, kita bisa lebih bijak dalam menjalani hidup yang lebih seimbang dan berkelanjutan.

Baca juga artikel menarik lainnya di Alpha Investasi untuk memperluas wawasan kamu.

Scroll to Top