Perbedaan investasi dan tabungan menjadi topik penting untuk dibahas, terutama bagi mereka yang ingin mengelola keuangan dengan bijak. Menabung dan berinvestasi adalah dua strategi yang dapat membantu mencapai tujuan keuangan, namun memiliki tujuan, risiko, dan jangka waktu yang berbeda. Memahami perbedaan ini sangat penting agar individu dapat memilih instrumen keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam mengenai perbedaan antara keduanya untuk membantu kamu membuat keputusan yang tepat.
Investasi dan tabungan
Menabung dapat didefinisikan sebagai kegiatan menyisihkan sumber daya saat ini untuk memenuhi kebutuhan di masa depan, sementara investasi adalah kegiatan menyisihkan sumber daya saat ini untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.
Sederhananya, contoh kegiatan menabung adalah ketika kamu menyisihkan uang sebesar Rp100.000 untuk disimpan di bank demi membeli laptop baru. Adapun contoh kegiatan investasi adalah ketika kamu menyisihkan uang Rp100.000 untuk dibelikan saham demi mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Perbedaan investasi dan tabungan
1. Definisi Investasi dan Tabungan
Dari pembahasan di atas terlihat bahwasanya definisi investasi dan tabungan sedikit berbeda. Menabung adalah kegiatan menyisihkan sumber daya saat ini untuk memenuhi kebutuhan di masa depan, sementara investasi adalah kegiatan menyisihkan sumber daya saat ini untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.
2. Tujuan keuangan
Tujuan seseorang berinvestasi cenderung untuk mendapatkan keuntungan tambahan atau pendapatan pasif. Hal ini berbeda dengan tujuan dari tabungan. Biasanya, orang menyisihkan uang untuk ditabung supaya ada dana cadangan atau dana darurat yang bisa dipakai sewaktu-waktu jika membutuhkan.
3. Jangka waktu
Investasi umumnya ditujukan untuk jangka yang lebih panjang (di atas 1 bulan hingga bertahun-tahun), sementara tabungan, yang paling lama disimpan (tanpa diambil) hanya sekitar 3 tahun (36 bulan), ditujukan untuk jangka pendek. Investasi dan tabungan memiliki peran yang berbeda dalam mencapai tujuan keuangan jangka pendek maupun panjang. Jangka waktu obligasi misalnya, bisa mencapai 10 sampai 15 tahun sebelum tanggal jatuh tempo.
4. Likuiditas
Investasi dan tabungan memiliki perbedaan signifikan dalam ketersediaan dana. Investasi umumnya lebih susah dicairkan dibandingkan dengan tabungan biasa. Jika kamu menabung biasa di bank, maka hanya dengan kartu ATM atau mobile banking, seluruh tabungan kamu bisa langsung diambil.
Hal ini berbeda dengan investasi. Bahkan untuk investasi deposito sekalipun, kamu harus menunggu hingga tanggal akhir jatuh tempo baru bisa menarik seluruh dana deposito kamu. Jika tidak, maka kamu akan dikenakan biaya penalti sesuai dengan kebijakan bank.
Hal ini sama halnya dengan investasi instrumen pasar modal, seperti reksadana, obligasi atau saham. Untuk reksadana pasar uang, kamu setidaknya membutuhkan waktu 2 hari kerja untuk melakukan pencairan, sementara untuk reksadana saham, reksadana obligasi, saham dan obligasi membutuhkan waktu 2-7 hari kerja.
5. Jaminan
Produk simpanan bank, baik tabungan biasa maupun deposito dengan tingkat bunga tertentu, dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Artinya, jika bank tempat kamu menabung kolaps, kamu masih bisa mengambil sebagian simpananmu. Hal ini berbeda dengan investasi. Investasi saham, obligasi maupun reksadana tidak dilindungi oleh LPS. Hanya saja, apabila emiten terkait mengalami pailit, maka investor obligasi dan saham memiliki hak klaim atas aset emiten tersebut.
Adapun mengenai besarannya tergantung dengan pengaturan dari pengadilan. Hal ini berarti bahwa akan ada kemungkinan modal investasi kamu tidak akan kembali jika kamu berinvestasi di instrumen pasar modal. Investasi dan tabungan memiliki risiko yang berbeda, dengan menabung memberikan jaminan dari LPS, sementara investasi memberikan peluang keuntungan tetapi juga memperoleh risiko yang lebih tinggi.
6. Risiko
Dengan tidak adanya jaminan pada instrumen investasi, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat risiko investasi lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat risiko produk tabungan. Selain karena tidak adanya jaminan ketika terjadi default, risiko pada investasi ini juga bisa timbul akibat fluktuasi harga pasar. Hal ini dalam artian, kamu akan merugi jika menjual sebuah instrumen investasi ketika harga instrumen investasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan harga belinya. Investasi dan tabungan memainkan peran yang berbeda dalam mencapai tujuan keuangan dengan tingkat risiko yang berbeda pula.
7. Bunga
High risk high return, semakin tinggi risiko sebuah instrumen investasi, maka semakin tinggi pula potensi keuntungan instrumen investasi tersebut. Hal ini juga berlaku untuk produk tabungan dan produk investasi.
Besaran bunga antara bunga tabungan biasa dengan deposito saja misalnya, pasti lebih tinggi deposito. Hal ini karena dengan menyimpan uang di deposito, nasabah tidak bisa menarik uangnya selama 1 bulan hingga 3 tahunan, sehingga risiko menyimpan uang di deposito juga lebih tinggi. Nah, supaya nasabah tetap tertarik untuk menyimpan di deposito, maka bank menawarkan bunga simpanan yang lebih tinggi juga.
8. Metode pengelolaan
Ketika kamu menabung di bank, bank akan menyalurkan dana tabunganmu kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit. Bank bertanggung jawab secara penuh mengenai pengelolaan dana tersebut, sehingga ketika ada nasabah kredit gagal bayar, kamu tetap bisa menarik uang tabungan kamu dengan bebas.
Investasi dan tabungan memiliki perbedaan, di mana dalam investasi, seperti saham dan obligasi, kamu bertanggung jawab secara mandiri atas pemilihan emiten atau penerima dana. Kamu harus menyadari risiko yang terkait, seperti kepailitan emiten, yang dapat mengakibatkan potensi kerugian atau bahkan menyebabkan kehilangan seluruh modal yang kamu investasikan.
Manakah yang Lebih Baik, Investasi Atau Tabungan?
Nah, itu tadi pembahasan mengenai perbedaan investasi dan tabungan. Lalu, manakah yang harus kamu pilih? Dalam memilih investasi atau tabungan, terdapat beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan, yaitu:
- Tujuan keuangan. Apabila tujuan keuangan kamu adalah untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek atau kebutuhan darurat, maka tabungan adalah instrumen yang cocok. Sebaliknya, jika tujuan keuangan kamu adalah kebutuhan jangka panjang, maka investasi adalah instrumen yang lebih cocok.
- Toleransi risiko. Jika kamu adalah individu yang suka mengambil risiko, maka investasi cenderung lebih cocok. Sebaliknya, jika kamu adalah individu yang lebih suka menghindari risiko, maka menabung di bank adalah cara yang pas untuk menyimpan uang kamu.
Investasi dan tabungan memang menjadi langkah bijak untuk meraih tujuan keuangan kamu, namun harus mempertimbangkan ketersediaan waktu untuk menganalisis pasar. Pasalnya, dengan risiko yang lebih tinggi dan keterlibatan langsung dalam memilih emiten, investor juga membutuhkan waktu untuk melakukan analisis yang dibutuhkan.