Pernahkah Anda melakukan navigasi di menu pencarian saham dan menemukan saham dengan kode 5 huruf dan huruf belakangnya adalah P? Jika pernah, maka Anda harus tahu kalau saham tersebut berjenis saham preferen.
Saham biasa dan saham preferen merupakan saham yang berbeda. Yuk ketahui perbedaan antara keduanya dengan membaca artikel berikut ini!
Pengertian Saham Preferen
Preferred stock atau saham preferen adalah saham yang istimewa. Dengan membeli instrumen investasi ini, Anda bisa mendapatkan dividen lebih dahulu dan lebih tinggi dibandingkan saham biasa (common stock), serta mendapatkan hak klaim lebih dulu saat perusahaan dilikuidasi.
Sedikit berbeda dengan saham biasa, dividen dari instrumen investasi ini bisa dibayarkan secara rutin entah itu setahun sekali, per tiga bulan atau per semester. Selain itu, tidak jarang juga nominal dividen untuk pemilik instrumen investasi ini lebih tinggi.
Preferred stock terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Participating preferred stock, pemilik instrumen investasi ini berhak mendapatkan dividen tambahan ketika perusahaan mengalami kondisi yang telah ditentukan. Misalnya, jika perusahaan memiliki untung lebih dari 500 M, pemilik instrumen investasi ini berhak mendapatkan tambahan dividen sebesar Rp50 per lembar saham.
- Convertible preferred stock, yaitu jenis preferred stock yang bisa diubah menjadi common stock pada periode yang telah ditentukan sebelumnya.
- Adjustable rate preferred stock, yaitu jenis saham preferen yang nilai dividennya dapat disesuaikan dengan nilai tukar (kurs) dan suku bunga acuan.
- Callable preferred stock, yaitu jenis saham preferen yang bisa dibeli kembali oleh manajemen perusahaan terkait sebelum tanggal jatuh tempo.
- Cumulative preferred stock, yaitu jenis saham preferen yang mengharuskan emiten untuk membayar semua dividen yang terlewatkan kepada pemilik instrumen investasi ini. Misalnya, sebuah perusahaan mengalami kesulitan keuangan,sehingga tidak bisa membayar dividen kepada investor. Lalu, kondisi keuangan perusahaan membaik. Investor saham biasa dan saham preferen biasa tidak memiliki hak untuk menagih dividen yang belum dibayarkan perusahaan pada masa kesulitan keuangan. Hanya pemilik cumulative preferred stock ini yang memiliki hak tersebut.
Di Indonesia sendiri, jumlah instrumen investasi ini tidak banyak. Selain PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI dan MAMIP), juga ada PT. Century Textile Industry Tbk (CNTX).
Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen
Meskipun sama-sama merupakan surat berharga penyertaan modal, namun common stock dan preferred stock memiliki perbedaan yang cukup signifikan, yaitu:
1. Kode saham
Seperti yang telah dibahas di atas, kode instrumen investasi ini terdiri dari 5 huruf dengan berakhiran huruf P, seperti MAMIP. Adapun kode common stock di Indonesia hanya terdiri dari 4 huruf, seperti BRPT, INDF dan lain sebagainya. Jadi, kalau Anda tertarik untuk membeli instrumen investasi ini, Anda tinggal memasukkan kode saham 5 digit dengan huruf P dibelakangnya.
2. Pembayaran dividen
Pemilik saham biasa tidak selalu mendapatkan dividen dalam satu tahun, sementara pemilik saham preferen akan mendapatkan dividen secara rutin dengan nilai tetap sesuai dengan kesepakatan antara perusahaan dan investor. Selain itu, nominal dividen yang dibayarkan juga bisa lebih besar dibandingkan dengan common stock. Misalnya, pemilik saham biasa mendapatkan dividen sebesar Rp3.000 per lembar, sementara pemilik instrumen investasi ini mendapatkan dividen sebesar Rp5.000 per lembar.
3. Hak klaim
Pemilik preferred stock memiliki hak untuk mengklaim aset perusahaan terlebih dahulu saat perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan (likuidasi). Jadi, urutan hak klaim atas aset perusahaan ini adalah: 1. Investor obligasi, 2. Investor saham preferen, 3. Investor saham biasa.
Dengan demikian, potensi modal investasi pemilik instrumen investasi ini akan kembali jika perusahaan bangkrut, lebih besar dibandingkan dengan pemilik saham biasa tapi lebih kecil dibandingkan investor obligasi. Hal ini juga mengindikasikan kalau dilihat dari sisi risiko default, preferred stock lebih aman dibandingkan saham biasa.
4. Harga dan nilai buyback
Seiring dengan dividen yang lebih besar dan risiko default yang lebih rendah, maka tidak heran jika harga instrumen investasi ini juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan harga saham biasa. Tidak hanya berlaku di pasar saham saja, hal ini juga bisa terjadi jika perusahaan membeli kembali saham yang mereka jual (buyback).
5. Hak voting
Namun demikian, kekurangan dari preferred stock adalah tidak memiliki hak voting untuk menentukan masa depan perusahaan. Hal ini berbeda dengan investor saham biasa yang memiliki hak voting sebanyak 1 vote per lembar saham yang mereka miliki dalam setiap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Ini artinya, pemilik saham biasa dapat menentukan masa depan perusahaan, mulai dari pemilih direktur, komisaris hingga terlibat dalam penyusunan AD dan ART, sementara investor saham preferen tidak.
6. Convertibility
Sederhananya, preferred stock dapat ditukar menjadi common stock, sementara common stock tidak dapat ditukar menjadi preferred stock. Alih-alih menukarnya, investor common stock harus mampu menjual surat berharga tersebut di bursa dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga beli.
7. Likuiditas harga
Perbedaan saham biasa dan saham preferen yang ketujuh adalah masalah likuiditas harga. Di dalam pasar modal Indonesia, umumnya jumlah preferred stock yang diterbitkan oleh perusahaan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah saham biasanya. Misal jumlah saham biasa (common stock) sebesar 3 miliar lembar, sementara preferred stock 6 juta lembar saja. Hal ini membuat likuiditas harga preferred stock di pasaran juga terbatas. Ini artinya, harga preferred stock cenderung lebih susah berubah dibandingkan dengan harga saham lainnya.
Mana yang Lebih Menguntungkan?
Saham biasa dan saham preferen memiliki keunggulan masing-masing yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, Anda memiliki modal investasi yang lumayan dan ingin berinvestasi pada instrumen yang menawarkan pendapatan dan risiko yang stabil, maka preferred stock lebih cocok untuk Anda.
Sebaliknya, jika Anda adalah seorang trader jangka pendek, maka tentu saja common stock lebih cocok. Sebab, keuntungan trading trader jangka pendek ditentukan dari volatilitas harga dalam periode waktu tertentu. Preferred stock yang memiliki harga stabil tentu tidak akan cocok.
Nah, itu tadi perbedaan saham biasa dan saham preferen. Dapatkan kedua jenis instrumen investasi ini di aplikasi Alpha Investasi! Dilengkapi dengan user interface yang mudah dipahami, biaya investasi yang rendah serta investasi tanpa deposit, membuat aplikasi Alpha Investasi cocok untuk investor pemula maupun trader berpengalaman! Yuk! Maksimalkan keuntungan investasi anda dengan Alpha Investasi! Download disini ya!