Alpha Investasi | Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

Daftar 13 Saham BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Daftar Saham BUMN

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Perusahaan dengan status BUMN bisa berbentuk Perum (perusahaan umum) atau Perseroan Terbatas (PT). Adapun perusahaan BUMN yang sudah listing di BEI adalah perusahaan dengan status Perseroan Terbatas (PT) dengan kepemilikan saham pemerintah Indonesia sebanyak 51%. Perusahaan ini terdiri dari berbagai sektor, mulai dari perbankan, teknologi hingga konstruksi. Berikut ini daftar saham BUMN di Indonesia:

1. Bank BRI

Didirikan pada tahun 1895 di Purwokerto, Bank BRI merupakan Bank BUMN tertua di Indonesia. IPO pada tahun 2003, kini saham BBRI dijual dengan harga Rp6.125 per lembar dan menjadi salah satu perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Dari nilai sahamnya yang besar tersebut, 53%-nya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, sementara 47% sisanya dimiliki oleh publik dan jajaran direksi serta komisaris perusahaan ini.

2. Bank Mandiri

Tidak hanya BBRI, Bank Mandiri juga merupakan saham Bank BUMN yang juga menjadi saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Didirikan pada tahun 1998 dari gabungan 5 bank lainnya, BMRI mulai listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003. Menurut catatan dari IDN Financial, Pemerintah Republik Indonesia memiliki 52% dari seluruh saham perusahaan ini, sementara sisanya dimiliki oleh publik sebesar 39,9% dan jajaran direksi dan komisaris.

3. Bank BNI

Saham BUMN yang ke-3 adalah saham Bank BNI (BBNI). Didirikan pada tahun 1946 oleh Pemerintah Indonesia, Bank BNI lantas listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1996. Saat ini, 58,9% saham BNI dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan dijual dengan harga Rp5.850 per lembar.

4. Bank BTN

BBTN adalah saham bank BUMN terbesar ke-4 setelah BBNI. Berusia kurang lebih sama dengan BRI, Bank BTN mulai IPO pada tahun 2009 dan kini dijual dengan harga Rp1.500-an per lembar. Dibandingkan dengan perusahaan perbankan lainnya di atas, pemerintah Indonesia masih memiliki lebih banyak saham bank ini yaitu sebesar 60%.

5. Bank BSI

Menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, Bank BSI adalah gabungan dari unit usaha syariah dari 3 bank BUMN terbesar di Indonesia. Kode saham BUMN bank ini adalah BRIS. Hal ini merujuk pada fakta bahwa sebelum merger, bank ini lebih dulu listing di BEI dengan nama Bank BRI Syariah. Namun berbeda dengan bank lainnya di atas yang langsung dimiliki oleh pemerintah Indonesia, saham Bank BSI dimiliki oleh Bank Mandiri, BNI dan BRI. Dengan kata lain, perusahaan ini merupakan anak bisnis dari 3 bank konvensional di atas.

6. Telkom

PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penyedia jasa dan infrastruktur telekomunikasi. Dengan kode saham TLKM dan TLK, Telkom tidak hanya tercatat di BEI, tetapi juga di New York Stock Exchange (NYSE). Mayoritas saham perusahaan ini dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan publik dengan masing-masing kepemilikan sebesar 52% dan 44%.

7. Antam

Daftar Saham BUMN yang selanjutnya dari sektor pertambangan. Tentunya, Anda sudah tidak asing dengan nama Antam, mengingat Antam adalah perusahaan yang menguasai 90% pangsa pasar emas batangan di Indonesia. Didirikan pada tahun 1968, perusahaan ini IPO pada tahun 1997 dan kini 60% saham Antam dimiliki oleh pemerintah RI dan 39,86% sisanya dimiliki oleh publik.

8. Semen Indonesia

PT. Semen Indonesia adalah perusahaan induk dari BUMN yang memproduksi semen. Anak usaha perusahaan ini antara lain Semen Padang, Semen Tonasa, Semen Gresik dan lain sebagainya. Listing dengan kode SMGR pada tahun 1991, kini 51,2% saham perusahaan ini dimiliki oleh pemerintah RI, dan 48,78% sisanya dimiliki oleh publik.

9. Bukit Asam

Selain tambang emas, pemerintah Indonesia juga memiliki BUMN yang bergerak di bidang tambang batubara, yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Sama seperti perusahaan BUMN lain, PTBA dulunya juga milik pemerintah Kolonial Hindia Belanda sebelum kemudian dinasionalisasi. Kini, pemerintah Indonesia memiliki 65,93% saham perusahaan ini melalui holding PT. Mineral Industri Indonesia (MIND ID), sementara itu investor publik memiliki 33,78% sisanya.

10. Perusahaan Negara Timah

Tidak hanya emas dan batu bara, Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan timah, khususnya di Kepulauan Bangka Belitung. Saham BUMN PT Timah Tbk atau yang dulu dikenal dengan PN Timah (Perusahaan Negara Timah), adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan bahan baku ini. Berdiri pada tahun 1976 dan IPO pada tahun 1995, pemerintah Indonesia memiliki 65% saham perusahaan ini, sementara 35% sisanya adalah investor publik.

11. Perusahaan Gas Negara

Perusahaan Gas Negara (PGN) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang transportasi dan distribusi gas alam di Indonesia. Didirikan pada tahun 1859 dengan nama L.J.N. Eindhoven & CO Gravenhage, perusahaan ini menjadi BUMN pada tahun 1965 dan menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2003. Pemerintah Indonesia memiliki saham perusahaan ini sebesar 56,97% dengan menggunakan PT Pertamina.

12. Kimia Farma

Tentu Anda sudah tidak asing dengan nama Kimia Farma, mengingat apotek dan klinik perusahaan ini sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia. Kimia Farma didirikan pada tahun 1817 oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dengan nama NV Chemicalien Handle. Hampir 200 tahun kemudian, saham BUMN ini listing di BEI dengan kode KAEF pada tahun 2001. Saat ini, pemerintah Indonesia dengan menggunakan PT Bio Farma Persero memiliki 89,9% saham perusahaan ini, sementara 10% sisanya dimiliki oleh investor publik.

13. Indofarma

Saham BUMN lain yang bergerak di bidang kesehatan adalah Indofarma (INAF). Berbeda dengan perusahaan BUMN lain di atas yang memiliki status BUMN sejak tahun 1965, INAF menjadi perusahaan milik negara pada tahun 1950 setelah sebelumnya dimiliki oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan Pemerintah Kolonial Jepang. Setelah lebih dari 50 tahun menjadi perusahaan tertutup, Indofarma mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2001. Sama seperti KAEF, Bio Farma juga memiliki saham di perusahaan ini sebanyak lebih dari 80%, sementara 11% dimiliki oleh investor publik, 7% sisanya dimiliki oleh PT. Asabri.

 

Selain 13 perusahaan di atas, saham BUMN juga termasuk beberapa saham infrastruktur dan konstruksi, seperti ADHI Karya, Wijaya Karya, Waskita Karya dan PT. PP. Satu-satunya maskapai nasional Indonesia, Garuda Indonesia, juga sudah listing di BEI dengan kode GIAA meskipun sempat terkena suspensi selama beberapa waktu.

 

Perlu diingat bahwasannya membeli saham BUMN belum tentu membuat investasi Anda menghasilkan keuntungan. Tetap pelajari kondisi finansial dan teknikal saham tersebut, supaya investasi Anda tidak berujung pada kerugian. Bagi yang ingin berinvestasi pada salah satu saham BUMN diatas, bisa membelinya di aplikasi Alpha Investasi. Alpha Investasi menawarkan fee beli sebesar 0.1% dan fee jual 0.2%, dan nikmati kemudahan dalam berinvestasi!

Scroll to Top