Alpha Investasi | Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

Breakout Saham : Pengertian, Penyebab, Jenis-Jenis, Ciri-Ciri, Tips Menghadapi

Breakout Saham

Breakout adalah salah satu istilah penting yang harus dipahami dalam trading saham. Hal ini karena fenomena breakout dalam saham dapat menjadi komponen keputusan penting yang bisa diambil oleh trader maupun investor. Lantas, apa itu breakout saham? Simak selengkapnya berikut ini:

Pengertian Breakout

Breakout adalah fenomena yang terjadi ketika harga sebuah saham naik menembus garis batas atasnya (resistance) atau turun menembus garis batas bawahnya (support). Hal ini seringkali menjadi indikator teknis yang mengkonfirmasi bahwa harga suatu saham akan bergerak ke trend tertentu, sehingga adanya fenomena ini menjadi indikator penting yang dibutuhkan oleh investor untuk menentukan keputusan.

Breakout bisa terjadi ketika kekuatan salah satu pihak (entah bull atau bear) lebih kuat dibandingkan dengan pihak lainnya. Apabila kekuatan permintaan dari pembeli atau bull yang lebih kuat, maka breakout bisa terjadi ke atas (menembus level resistance). Sebaliknya, jika kekuatan penjual atau bear yang dominan, maka breakout bisa terjadi ke bawah (menembus level support).

Untuk mengetahui titik breakout dari saham yang Anda beli, setidaknya Anda harus memiliki beberapa alat berikut:

  1. Garis support dan resistance. Garis support adalah garis yang menghubungkan titik-titik harga terendah dari saham tersebut selama periode waktu tertentu. Garis resistance adalah garis yang menghubungkan titik harga tertinggi dari saham tersebut. Untuk menggambarkan kedua garis ini, Anda bisa membuat garis trend biasa, maupun menggunakan fibonacci retracement supaya bisa lebih interaktif.
  2. Candlestick. Candlestick atau grafik lilin adalah grafik yang digambarkan dalam bentuk batang berwarna merah atau hijau, hitam atau putih yang tidak hanya bisa menampilkan nilai harga pembukaan dan penutupan saja, melainkan juga volume perdagangan secara ringkas.

Jenis-Jenis Breakout

1. True breakout

True breakout adalah breakout yang terjadi ketika perubahan harga menembus level support atau resistance dalam jumlah volume perdagangan yang besar. Hal ini seringkali menjadi konfirmasi bahwa harga saham tersebut akan bergerak ke arah trend tertentu.

2. False breakout

False breakout adalah breakout yang terjadi ketika perubahan harga menembus level support atau resistance tapi dalam jumlah volume perdagangan yang sedikit. Berkebalikan dengan true breakout, false breakout justru menandakan bahwa harga saham tersebut akan kembali pada trend semula.

3. Consolidation breakout

Consolidation breakout adalah breakout “besar” yang terjadi setelah sebelumnya terdapat beberapa “breakout” kecil yang sempat menembus garis support atau resistance namun kembali pada trend harga semula. Biasanya, consolidation breakout ini terjadi pada pasar yang sedang sideways, sehingga consolidation breakout dianggap sebagai tanda bahwa pasar akan bergerak ke arah trend harga tertentu.

4. Reversal breakout

Reversal breakout adalah breakout yang menjadi tanda konfirmasi bahwa trend harga akan mengalami pembalikan entah itu dari yang sebelumnya menurun (bearish trend) jadi naik atau dari yang awalnya naik (bullish trend) menjadi turun.

Berbagai jenis breakout juga bisa muncul setelah adanya pola chart tertentu, seperti pola triangle atau wedges. Pola-pola ini terbuat dari gabungan garis resistance dan support, sehingga pergerakan harga menembus dua garis tersebut bisa dikatakan sebagai breakout.

Contoh Breakout

Contoh Breakout Saham

Pada contoh gambar di atas terlihat bahwasanya setidaknya terjadi 2 kali terjadi true breakout. True breakout digambarkan dengan lingkaran berwarna biru, sementara false breakout dilingkari menggunakan lingkaran kuning.

Terlihat bahwasanya pasar saham ITMG pada awalnya sempat mengalami sideways selama beberapa waktu. Sempat terjadi false breakout, namun harga tetap kembali turun sebelum akhirnya terjadi true breakout pada area yang dilingkari dengan warna biru dan harga kemudian naik sampai pada titik breakout yang kedua. Hal ini juga menunjukkan bahwa pola yang terjadi pada breakout yang pertama ini adalah consolidation breakout.

Contoh Breakout Saham

Breakout juga bisa terjadi ketika tingkat kemiringan garis support dan garis resistance berbeda, sehingga membentuk pola tertentu seperti contoh pada gambar di atas. Pada gambar tersebut terlihat bahwasannya pada periode terkait, garis support (warna kuning), cenderung lebih miring dibandingkan dengan garis resistance. Ini artinya, harga saham tersebut sudah lebih susah untuk naik lagi dan berpotensi untuk turun.

Tips Menghadapi Breakout

Breakout adalah salah satu fenomena yang sering terjadi dalam pasar saham. Untuk menentukan strategi yang tepat dalam menghadapi fenomena ini, berikut ini hal yang bisa Anda lakukan:

  1. Amati volume perdagangan. Jika breakout terjadi dengan volume perdagangan yang rendah, maka bisa dipastikan hal tersebut adalah false breakout, sehingga harga bisa berpotensi kembali pada rentang semula.
  2. Tunggu true breakout. Alih-alih mengambil keputusan langsung ketika false breakout, sebaiknya Anda menunggu munculnya true breakout. True breakout berfungsi sebagai konfirmasi kalau harga akan benar-benar naik atau benar-benar turun, sehingga tidak akan kembali dalam rentang harga semula dalam waktu dekat.

Hanya saja kekurangan true breakout adalah, breakout merupakan salah satu lagging indicator yang mana fenomena ini baru akan terjadi ketika perubahan harga sudah ada. Akibatnya, keuntungan yang bisa Anda peroleh bisa lebih rendah atau Anda sudah rugi dulu baru keluar pasar.

Misalnya, harga terendah sebuah saham saat ini adalah Rp1.100 dan terus turun. Namun karena Anda menunggu true breakout, Anda baru bisa cut loss di level Rp1.000, sehingga mengalami kerugian sebesar Rp100 per lembar.

Sama halnya ketika harga saham tersebut sedang naik, awalnya Anda bisa membelinya di harga Rp1.100. Namun karena menunggu true breakout, Anda baru membelinya di level Rp1.150, sehingga potensi keuntungan Anda turun Rp50 per lembar.

Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa menggunakan indikator teknis pemantau pergerakan pembeli dan penjual seperti relative strength index (RSI) untuk memantau apakah pembeli ataukah penjual yang saat itu sedang memegang dominasi di pasar.

Memantau harga saham kini semakin mudah menggunakan aplikasi Alpha Investasi. Dengan chart dan berbagai indikator teknis yang disediakan aplikasi ini, Anda bisa menganalisis pergerakan harga saham perusahaan impian Anda secara real time dengan mudah.

Beli dan jual saham Anda dengan mudah juga di aplikasi Alpha Investasi. Dengan tanpa minimum deposit, aplikasi Alpha Investasi membuat investasi saham semakin mudah!

Scroll to Top