Alpha Investasi – Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

10 Daftar Saham Sinarmas Group yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Daftar Saham Sinarmas Group

Sinarmas Group merupakan salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia yang memiliki banyak anak perusahaan tersebar di berbagai sektor. Dalam dunia investasi, saham Sinarmas Group menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak investor yang mencari peluang dari perusahaan-perusahaan dengan fundamental kuat dan prospek bisnis yang menjanjikan.

Saham Sinarmas Group

Kinerja saham – saham Sinarmas Group menunjukkan performa positif dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada semester pertama 2024. Mayoritas perusahaan yang tergabung dalam grup ini mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan. Contohnya, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) mengalami lonjakan laba bersih hingga 234,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, emiten sektor properti seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 6,80% secara year-to-date (YtD), sementara emiten di sektor energi, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS), melonjak hingga 66,81%. Prospek saham Sinarmas Group tetap cerah, terutama karena diversifikasi bisnis yang mencakup sektor properti, pulp and paper, hingga energi, yang masih memiliki potensi pertumbuhan besar.

11 Profil saham Sinarmas Group di Bursa Efek Indonesia

Berikut adalah daftar saham Sinarmas Group yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI):

1. PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA)

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) adalah perusahaan penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, yang melayani berbagai sektor seperti perbankan, asuransi, pembiayaan, manajemen aset, pasar modal, administrasi saham, keamanan, dan teknologi informasi. Berdiri pada Oktober 1982 dengan nama awal PT Internas Arta Leasing Company, perusahaan ini bergabung ke dalam Sinar Mas Group pada tahun 1995 dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Juli 1995 dengan kode saham SMMA. Berdasarkan laporan keuangan periode Q3-2024, SMMA mencatat penghasilan sebesar Rp6,23 triliun dengan keuntungan bersih mencapai Rp258,84 miliar. Dividen terakhir yang dibagikan perusahaan adalah untuk tahun buku 2017, dengan nilai Rp1 per lembar saham yang dibayarkan pada 6 Juli 2018.

2. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA)

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) adalah perusahaan energi dan sumber daya alam yang berdiri pada tahun 1996 dan mulai beroperasi secara komersial pada 1998. Sebagai bagian dari grup usaha Sinar Mas, DSSA menjalankan bisnis utama di bidang pembangkitan listrik dan uap, pertambangan serta perdagangan batu bara dan emas, teknologi, hingga perdagangan pupuk dan bahan kimia melalui anak perusahaannya. Perseroan mengoperasikan empat pembangkit listrik captive dengan kapasitas total 300 MW yang tersebar di Serang, Tangerang, dan Karawang. Saham DSSA resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 10 Desember 2009. Pada laporan keuangan Q2-2024, DSSA mencatat penghasilan sebesar 723,94 juta USD dengan laba bersih mencapai 87,09 juta USD. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Sinar Mas Land Plaza, Jakarta.

3. PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE)

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) adalah pengembang properti terkemuka di Indonesia yang berdiri pada 16 Januari 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Perusahaan ini mengembangkan kawasan real estate terpadu di Bumi Serpong Damai City (BSD City), Tangerang, yang mencakup lebih dari 40.000 rumah, pusat hiburan, mal, serta taman untuk lebih dari 450.000 penduduk, dengan dukungan fasilitas pengelolaan sampah modern dan koneksi internet fiber optik. Sebagai bagian dari Sinar Mas Group melalui induk usaha PT Paraga Artamida, BSDE juga memiliki anak perusahaan, yaitu PT Duta Pertiwi. Saham BSDE resmi melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 6 Juni 2008. Berdasarkan laporan keuangan Q3-2024, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,72 triliun dan laba bersih Rp368,87 miliar. Dividen terakhir yang dibagikan adalah Rp5 per lembar saham untuk tahun buku 2016, dengan pembayaran pada 6 Juli 2017.

4. PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS)

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan hasil tambang dan jasa pertambangan. Perusahaan ini berdiri pada 13 Maret 1997 dengan nama awal PT Bumi Kencana Eka Sakti sebelum berganti nama pada tahun 2010. Melalui anak usahanya, GEMS memiliki izin usaha pertambangan batu bara yang tersebar di Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah, mencakup total area 66.204 hektare, dengan sumber daya mencapai 2,89 miliar ton dan cadangan sebesar 1,32 miliar ton. Saham GEMS mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 17 November 2011. Pada Q3-2024, GEMS mencatatkan pendapatan sebesar 645,34 juta USD dengan laba bersih 80,48 juta USD. Dividen terakhir untuk tahun buku 2024 sebesar 0,02 USD per lembar dibayarkan sebagai dividen interim pada 17 Desember 2024. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Sinar Mas Land Plaza, Jakarta.

5. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM)

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) adalah produsen kertas terkemuka di Indonesia yang berdiri pada tahun 1972, awalnya sebagai produsen soda api, sebelum mulai memproduksi kertas pada tahun 1978. Perusahaan yang merupakan bagian dari Grup Sinar Mas ini terus berkembang dan kini memiliki kapasitas produksi kertas dan karton lebih dari 1,2 juta metrik ton per tahun. Selain itu, TKIM juga memproduksi berbagai produk kertas, kemasan, serta alat tulis untuk keperluan sekolah dan kantor. Saham perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 3 April 1990. Berdasarkan laporan keuangan Q3-2024, TKIM mencatat pendapatan sebesar 241,46 juta USD dengan rugi bersih mencapai 112,57 juta USD. Dividen terakhir sebesar Rp25 per lembar untuk tahun buku 2023 telah dibayarkan pada 19 Juli 2024.

6. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP)

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) adalah produsen kertas dan kemasan karton terkemuka di Indonesia yang merupakan bagian dari Sinarmas Group. Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1978 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 16 Juli 1990. Produksi INKP terdiri dari dua kelompok utama, yaitu empat mesin untuk kertas karton coklat/industri dan dua mesin untuk kertas karton berlapis putih, dengan distribusi produk yang menjangkau pasar global. Pada laporan keuangan Q3-2024, perusahaan mencatat pendapatan sebesar 817,79 juta USD dengan rugi bersih mencapai 52,66 juta USD. Dividen terakhir sebesar Rp50 per lembar untuk tahun buku 2023 telah dibayarkan pada 19 Juli 2024.

7. PT Smart Tbk. (SMAR)

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) adalah perusahaan agribisnis terkemuka yang berdiri pada Juni 1962 dengan nama awal PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban. Perusahaan ini berfokus pada budidaya dan pemanenan kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit, serta pemurnian CPO menjadi berbagai produk industri dan konsumen, seperti minyak goreng, margarin, mentega, biodiesel, dan oleokimia. Saham SMAR mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 20 November 1992. Pada laporan keuangan Q3-2024, SMAR mencatatkan pendapatan sebesar Rp20,40 triliun dengan laba bersih Rp612,78 miliar. Dividen interim sebesar Rp105 per lembar untuk tahun buku 2024 telah dibayarkan pada 20 November 2024.

8. PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI)

PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan pengembangan properti, memulai operasinya pada tahun 1987 dengan mengembangkan kawasan komersial di sekitar Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta. Seiring perkembangannya, perusahaan berhasil memperluas bisnis ke berbagai kota besar di Indonesia, seperti Surabaya dan Balikpapan. Sebagai anak perusahaan dari PT Bumi Serpong Damai Tbk, DUTI telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak 2 November 1994. Berdasarkan laporan keuangan Q3-2024, DUTI mencatatkan pendapatan sebesar Rp895,98 miliar dengan laba bersih Rp178,76 miliar. Dividen interim untuk tahun buku 2024 sebesar Rp380 per lembar akan dibayarkan pada 23 Desember 2024.

9. PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS)

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) adalah pengembang Kota Deltamas, kawasan modern terintegrasi yang mencakup kawasan industri, perumahan, dan komersial seluas 3.200 hektare di Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat. Sebagai perusahaan patungan antara Sinar Mas Land dan Sojitz Corporation asal Jepang, Kota Deltamas menawarkan Greenland International Industrial Center (GIIC), 19 klaster perumahan, serta fasilitas seperti sekolah, universitas, hotel, rumah susun, fasilitas olahraga, dan tempat ibadah. DMAS resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 29 Mei 2015. Berdasarkan laporan keuangan Q3-2024, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp485,26 miliar dan laba bersih Rp319,89 miliar. Dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp12 per lembar telah dibayarkan pada 28 Desember 2023.

10. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR)

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) didirikan pada Juni 1962 dengan nama awal PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban. Perusahaan ini bergerak dalam bidang budidaya kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit, serta pemurnian CPO menjadi produk seperti minyak goreng, margarin, mentega, biodiesel, dan oleokimia. SMAR tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 20 November 1992. Pada kuartal ketiga 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp20,4 triliun dan laba bersih Rp612,78 miliar. Dividen interim tahun buku 2024 sebesar Rp105 per lembar akan dibayarkan pada 20 November 2024.

11. PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM)

PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) berdiri pada 18 Agustus 1989 dengan nama awal PT Bank Shinta Indonesia, dan pada Desember 2006, perusahaan ini berganti nama setelah diambil alih oleh PT Sinar Mas Multiartha Tbk. Bank ini menyediakan berbagai layanan perbankan dan keuangan, termasuk tabungan, reksa dana, bancassurance, kartu kredit, dan internet banking. Hingga kuartal ketiga 2024, Bank Sinarmas memiliki 69 kantor cabang, 134 agen, serta berbagai kantor kas dan kantor cabang syariah yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada periode tersebut, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp655,23 miliar dan laba bersih Rp70,92 miliar.

Harga Saham Sinarmas Group

Berikut adalah tabel harga saham Sinarmas Group yang terupdate secara real-time (dengan delay 20 menit dari Google Finance):

Loading



Investasi Saham Sinarmas group

Investasi di saham Sinarmas Group memberikan peluang diversifikasi portofolio yang menarik berkat sektor bisnis yang beragam. Dengan fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan di berbagai sektor, saham-saham ini cocok untuk investor jangka panjang maupun jangka pendek. Pastikan kamu memahami profil risiko sebelum berinvestasi untuk memaksimalkan potensi keuntungan.

Kunjungi AlphaInvestasi untuk membaca artikel mengenai sektor saham atau daftar saham lainnya. Untuk pengalaman investasi yang lebih mudah dan menyenangkan, gunakan aplikasi AlphaTrade yang menawarkan fee broker rendah, yaitu hanya 0,1% untuk pembelian dan 0,2% untuk penjualan. Dengan biaya yang terjangkau, kamu dapat mengoptimalkan potensi keuntungan dari investasi tanpa terbebani oleh biaya tinggi. Segera daftar dan mulailah perjalanan investasi kamu bersama AlphaInvestasi!

Scroll to Top