Alpha Investasi | Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

Daftar Saham Energi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Saham Energi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Investasi di pasar saham menawarkan berbagai peluang menarik, salah satunya adalah melalui saham energi. Saham energi mencakup perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor energi seperti minyak dan gas, batu bara, peralatan energi alternatif, baham bakar alternatif, serta energi terbarukan. Dengan meningkatnya kebutuhan energi di dalam negeri dan global, saham energi menjadi salah satu pilihan yang menjanjikan bagi para investor. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat banyak perusahaan energi yang menawarkan potensi keuntungan signifikan. Artikel ini akan membahas berbagai saham energi yang terdaftar di BEI, beserta prospeknya, serta profil dari beberapa perusahaan terkemuka di sektor ini.

Sektor Saham Energi & Prospeknya

Sektor energi merupakan salah satu sektor yang menarik bagi para investor di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham energi mencakup perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi, produksi, distribusi, dan layanan energi. Prospek saham energi cukup menjanjikan mengingat permintaan energi yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Investasi di saham energi dapat memberikan keuntungan yang signifikan, terutama jika didukung oleh kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan energi terbarukan dan teknologi efisiensi energi.

Profil 15 Saham Energi di Bursa Efek Indonesia Beserta Dividennya

1. PT. Bayan Resources Tbk (BYAN)

PT. Bayan Resources Tbk (BYAN) atau dikenal sebagai Bayan Group, didirikan pada tahun 1973 dengan nama PT Jaya Sumpiles Indonesia, merupakan salah satu perusahaan terkemuka di industri pertambangan dan kontraktor batu bara di Indonesia, dengan operasi utama di Tabang dan Pakar, Kalimantan Timur. Selain produksi, Bayan Group juga memiliki infrastruktur pendukung seperti Terminal Batubara Balikpapan, Dermaga Perkasa, Dermaga Wahana, dan dua Kapal Transfer Terapung (KFT). Saham BYAN tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 12 Agustus 2008 dengan total 3,33 miliar saham yang beredar di pasar modal. Pada tahun buku 2023, perusahaan ini membagikan dividen interim sebesar Rp232,74 per lembar pada 5 Januari 2024, dan dividen final sebesar Rp146,39 per lembar pada 24 Juli 2024. Data keuangan untuk Q1 2024 menunjukkan penghasilan sebesar 769.126.484 juta IDR dan keuntungan bersih 210.642.038 juta IDR.

2. PT. Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

PT. Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) didirikan di Jakarta pada tahun 2008, merupakan perusahaan induk yang beroperasi di sektor pertambangan mineral dan energi. Melalui anak-anak dari usahanya, perusahaan ini mengelola dua konsesi pertambangan batu bara di Kalimantan dan sedang merencanakan ekspansi ke konsesi pertambangan emas di Nusa Tenggara Barat. Saham CUAN terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 8 Maret 2023, dengan total saham yang beredar sebanyak 11,24 miliar saham. Pada Q1 2024, perusahaan ini mencatat penghasilan sebesar 86,338 juta USD dan keuntungan bersih sebesar 30,172 juta USD.

3. PT. Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

PT. Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) didirikan pada tahun 1970 oleh perusahaan Spanyol Enadimsa, menjalankan operasi penambangan batu bara di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Dengan sumber daya batu bara sebesar 4 miliar ton dan cadangan batu bara sebesar 1 miliar ton, Adaro Energy menjadi salah satu pemain utama dalam industri ini. Perusahaan memiliki 30 anak perusahaan, termasuk Adaro Mineral, Makmur Sejahtera Wisesa, IndoMet Coal, Kalteng Coal, dan Adaro Power. Saham ADRO melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 16 Juli 2008 dengan total 31,98 miliar saham yang beredar di pasar modal. Pada tahun buku 2023, perusahaan membagikan dividen final sebesar Rp209,31 per lembar pada 5 Juni 2024, dan dividen interim sebesar Rp199,98 per lembar pada 12 Januari 2024. Data keuangan Q1 2024 mencatat penghasilan sebesar 1.442.816.000 USD dan keuntungan bersih sebesar 374.345.000 USD.

4. PT. Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

PT. Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) didirikan pada tahun 2007 sebagai PT. Jasapower Indonesia, adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi serta merupakan anggota dari grup Adaro. Pada tahun 2021, perusahaan berubah nama menjadi PT Adaro Minerals Indonesia dan meningkatkan kepemilikan induk perusahaan menjadi 99% pada anak-anak perusahaan seperti PT. Lahai Coal, PT. Maruwai Coal, PT. Sumber Barito Coal, PT. Kalteng Coal, dan PT. Juloi Coal melalui PT. Alam Tri Daya Indonesia. Saham ADMR mulai melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 3 Januari 2022 dengan total 40,32 miliar saham yang beredar di pasar modal. Pada Q1 2024, perusahaan mencatat penghasilan sebesar 274.535.673 USD dan keuntungan bersih sebesar 116.046.877 USD.

5. PT. Golden Energy Mines Tbk (GEMS)

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) didirikan dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti pada tahun 1997 dan berganti nama pada tahun 2010. Perusahaan ini bergerak dalam perdagangan hasil pertambangan dan jasa pertambangan. Melalui anak usahanya, perusahaan memiliki izin usaha pertambangan batu bara yang tersebar di Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah, dengan total wilayah penambangan mencapai 66.204 hektare. Golden Energy Mines memiliki potensi sumber daya batu bara sebesar 2,89 miliar ton dan cadangan mencapai 1,32 miliar ton.
Sahamnya tercatat perdana di Bursa Efek Indonesia pada 17 November 2011, dengan total saham yang beredar sebanyak 5,88 miliar saham. Pada tahun buku 2024, perusahaan mengumumkan dividen interim sebesar RP410,42 per lembar pada 25 Juni 2024, dividen final sebesar RP232,21 per lembar pada 7 Juni 2024, dan dividen interim sebesar Rp846,93 per lembar pada 12 September 2023. Data keuangan untuk Q1 2024 mencatat penghasilan sebesar 715.641.070 USD dan keuntungan bersih sebesar 171.718.367 USD.

6. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)

PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) didirikan pada tahun 1859 di masa kolonial Belanda dengan nama Firma L.J.N. Eindhoven & CO Gravenhage, dan menjadi perusahaan milik negara pada 13 Mei 1965. Sebagai perusahaan induk gas terkemuka di Indonesia, PGAS mengoperasikan sejumlah anak perusahaan seperti PT. Transportasi Gas Indonesia, PT. PGAS Telekomunikasi Nusantara, PT. PGAS Solution, PT. Saka Energi Indonesia, PT. Gagas Energi Indonesia, dan PT. PGN LNG Indonesia. Kegiatan usahanya terbagi dalam empat unit: perumahan dan usaha kecil, bisnis, transportasi, dan pengadaan. Proyek-proyeknya tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Batam, Surabaya, dan Tarakan. Saham PGAS mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sejak 15 Desember 2003, dengan total saham terdaftar sebanyak 4,32 miliar saham. Pada tahun buku 2023, perusahaan membayar dividen final sebesar Rp148,31 per lembar pada 28 Juni 2024. Data keuangan untuk Q1 2024 mencatatkan pendapatan sebesar 949.333.807 USD dan keuntungan bersih sebesar 121.138.427 USD.

Daftar Alpha Investasi

7. PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) didirikan pada tahun 1980, merupakan perusahaan yang fokus dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas alam. Perusahaan ini melakukan penawaran perdana saham (IPO) pada tanggal 12 Oktober 1994, dan mulai mengembangkan operasinya secara internasional sejak tahun 2004. Medco Energi Internasional terlibat dalam kegiatan pengeboran baik di darat maupun lepas pantai, serta melakukan investasi melalui anak perusahaannya. Saham MEDC terdaftar di pasar modal dengan total mencapai 101,4 miliar saham. Pada tahun buku 2023, perusahaan mengumumkan dividen interim sebesar Rp15,00 per lembar yang dibayarkan pada 15 Desember 2023. Data keuangan untuk Q1 2024 mencatatkan pendapatan sebesar 556.399.929 USD dan keuntungan bersih sebesar 72.659.043 USD.

8. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) memiliki sejarah panjang dalam industri perdagangan bahan kimia dan distribusi di Indonesia. Berawal dari usaha kecil-kecilan di Surabaya pada tahun 1960, perusahaan ini secara resmi beroperasi sebagai PT Aneka Kimia Raya pada November 1997 dan kemudian memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta pada tahun 1985. AKRA melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 1994. Bisnis utamanya mencakup perdagangan dan distribusi bahan kimia dasar, industri minyak bumi, serta distribusi pelumas kendaraan dan jasa logistik. Perusahaan terdaftar dengan total 65 juta saham di pasar modal. Pada tahun buku 2023, AKRA memberikan dividen sebesar Rp50,00 per lembar dengan pembayaran terakhir pada 27 Mei 2024. Pada kuartal pertama tahun 2024, AKRA mencatatkan pendapatan sebesar 9.811.388 Juta IDR dan laba bersih sebesar 595.455 Juta IDR.

9. PT. Bumi Resources Tbk (BUMI)

PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) didirikan pada tahun 1973 sebagai bagian dari Grup Bakrie, adalah perusahaan yang terkemuka dalam industri pertambangan Indonesia. Fokus utama perusahaan ini adalah pada deposit batu bara, serta eksplorasi dan eksploitasi minyak. Bumi Resources saat ini berperan sebagai perusahaan induk bagi sejumlah anak perusahaan yang aktif dalam sektor pertambangan. Saham BUMI mulai diperdagangkan sejak 30 Juli 1990. Perusahaan telah secara konsisten membagikan dividen kepada pemegang sahamnya, dengan contoh pembayaran dividen pada tahun buku 2011 sebesar Rp14,31 per lembar, yang dibayarkan pada 6 Juli 2012. Data keuangan untuk Q1 2024 mencatatkan pendapatan sebesar 311.015.873 USD dan keuntungan bersih sebesar 67.639.661 USD, mencerminkan posisi kuat Bumi Resources di pasar pertambangan.

10. PT. Trans Power Marine Tbk (TPMA)

PT. Trans Power Marine Tbk (TPMA), didirikan pada 24 Januari 2005 dan memulai operasional pada Maret tahun yang sama, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi laut. Dengan 100 karyawan dan 500 awak kapal, TPMA mengoperasikan 60 set kapal tunda, tongkang, dan beberapa floating crane. Wilayah operasinya meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta negara tetangga seperti Filipina, Vietnam, dan Thailand. Fokus utama perusahaan adalah melayani kebutuhan transshipping perusahaan batu bara. TPMA terdaftar di pasar modal sejak 20 Februari 2013 dengan total saham terdaftar sebanyak 2,63 miliar saham. Perusahaan telah konsisten dalam pembayaran dividen, dengan dividen per lembar yang signifikan seperti yang terjadi pada tahun buku 2023. Pada kuartal pertama 2024, TPMA mencatatkan pendapatan sebesar 15.983.777 USD dengan keuntungan bersih 5.710.227 USD.

11. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), didirikan pada tahun 1987, adalah perusahaan yang bergerak dalam operasional penambangan dan penjualan batu bara di Indonesia. Perusahaan ini juga mengelola terminal batu bara, fasilitas pemuatan pelabuhan, serta beroperasi sebagai kontraktor penambangan. Melalui anak perusahaannya, ITMG mengoperasikan lokasi pertambangan di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Selain itu, perusahaan ini juga aktif dalam mengembangkan energi terbarukan dengan proyek pembangkit listrik tenaga surya hibrida. Saham ITMG mulai diperdagangkan di pasar modal sejak 18 Desember 2007, dengan total saham terdaftar mencapai 1,12 miliar saham. ITMG dikenal dengan kebijakan dividen yang menguntungkan, seperti dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp1.747,00 per lembar yang dibayarkan pada 25 April 2024. Data keuangan untuk Q1 2024 mencatatkan pendapatan sebesar 489.237.000 USD dan keuntungan bersih 61.603.000 USD, menunjukkan performa solid perusahaan di sektor pertambangan batu bara.

12. PT. Harum Energy Tbk (HRUM)

PT. Harum Energy Tbk (HRUM) didirikan pada 12 Oktober 1995, merupakan perusahaan induk yang bergerak di sektor pertambangan batu bara dan mineral (nikel). Mengelola kegiatan pertambangan di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Maluku Utara, perusahaan ini memiliki delapan anak perusahaan di Indonesia dan tiga anak perusahaan internasional yang terlibat dalam berbagai operasi bisnis termasuk pertambangan, pengangkutan, penimbunan, penghancuran, serta tongkang. Dengan total 2,7 miliar saham terdaftar di pasar modal, HRUM melakukan IPO pada 6 Oktober 2010. Untuk tahun buku 2022, perusahaan membayar dividen sebesar Rp75,10 per lembar pada 3 Januari 2023. Pada Q1 2024, HRUM mencatatkan pendapatan sebesar 265.971.355 USD dengan keuntungan bersih sebesar 987.319 USD, menunjukkan komitmen perusahaan dalam meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

13. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR)

PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) didirikan pada tahun 1990 sebagai perusahaan perdagangan batubara, dan kini telah berkembang menjadi salah satu pemain utama dalam industri pertambangan batu bara di Indonesia. Perusahaan ini mengelola dua konsesi batu bara di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, dengan sekitar 15% dari sumber daya yang sudah dieksplorasi. Melalui anak perusahaannya, PT Antang Gunung Maratus, BSSR memiliki sumber daya terukur sebesar 147 juta ton dan cadangan terbukti sebesar 62,6 juta ton yang dapat ditambang. Produknya tidak hanya dipasarkan secara domestik tetapi juga diekspor ke pasar internasional utama seperti Tiongkok dan India, serta menargetkan ekspansi ke negara-negara ASEAN. BSSR terdaftar di pasar modal sejak 8 November 2012 dengan total saham terdaftar sebanyak 2,61 miliar saham. Pada kuartal pertama tahun 2024, BSSR mencatatkan pendapatan sebesar 241.081.155 USD dan laba bersih sebesar 42.166.956 USD.

14. PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)

PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) merupakan perusahaan yang fokus dalam industri batu bara, menyediakan sistem penambangan terpadu yang sistematis dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur untuk pasar domestik dan internasional. Berdiri sejak tahun 2008, perusahaan ini telah membangun reputasi dalam produksi batu bara yang ramah lingkungan serta layanan transshipment. Saat ini, sekitar 90% dari pendapatannya berasal dari ekspor, dengan China, Bangladesh, Vietnam, dan India sebagai pasar utama. SGER terdaftar di pasar modal sejak tanggal 10 Agustus 2020 dengan total 1,66 miliar saham terdaftar. Pada tahun buku 2023, SGER membayar dividen sebesar Rp28,00 per lembar, dengan pembayaran terakhir pada 14 Juni 2024. Pada kuartal pertama tahun 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar 3.860.830 juta IDR dan keuntungan bersih 220.189 juta IDR.

15. PT. Indika Energy Tbk (INDY)

PT. Indika Energy Tbk (INDY), yang melakukan IPO pada 11 Juni 2008, merupakan perusahaan terintegrasi yang mencakup sumber daya energi, jasa energi, dan bisnis infrastruktur energi dengan fokus utama pada segmen batu bara. Anak perusahaan utama yang mengoperasikan tambang batu bara termasuk Kideco Jaya Agung dan Multi Tambangjaya Utama di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Dengan lebih dari 20 anak perusahaan langsung seperti PT Indika Energy Infrastructure, PT Indika Multi Energi Internasional, PT Indika Mineral Investindo, dan PT Mitrabahtera Segara Sejati. INDY memiliki portofolio bisnis yang luas. Pada tahun buku 2023, perusahaan membayar dividen final sebesar 0,01 USD per lembar pada 5 Juni 2024. Data keuangan Q1 2024 menunjukkan pendapatan sebesar 567.322.754 USD dan keuntungan bersih 20.114.167 USD, mencerminkan kinerja yang stabil dan berkelanjutan di sektor energi. Total saham yang terdaftar di pasar modal mencapai 5,2 miliar saham.

Daftar 84 Saham Perusahaan Sektor Energi

  1. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
  2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
  3. PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS)
  4. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
  5. PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII)
  6. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX)
  7. PT Atlas Resources Tbk (ARII)
  8. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)
  9. PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA)
  10. PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM)
  11. PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS)
  12. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI)
  13. PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS)
  14. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR)
  15. PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL)
  16. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
  17. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
  18. PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI)
  19. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE)
  20. PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS)
  21. PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO)
  22. PT Black Diamond Resources Tbk (COAL)
  23. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
  24. PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
  25. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)
  26. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
  27. PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL)
  28. PT Elnusa Tbk (ELSA)
  29. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
  30. PT Eterindo Wahatama Tbk (ETWA)
  31. PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE)
  32. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
  33. PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO)
  34. PT GTS Internasional Tbk (GTSI)
  35. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS)
  36. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
  37. PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI)
  38. PT Indika Energy Tbk (INDY)
  39. PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS)
  40. PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA)
  41. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
  42. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY)
  43. PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI)
  44. PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI)
  45. PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD)
  46. PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA)
  47. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP)
  48. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS)
  49. PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL)
  50. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
  51. PT Mitra Investindo Tbk (MITI)
  52. PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP)
  53. PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN)
  54. PT Samindo Resources Tbk (MYOH)
  55. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
  56. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK)
  57. PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI)
  58. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
  59. PT Indo Straits Tbk (PTIS)
  60. PT Petrosea Tbk (PTRO)
  61. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)
  62. PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS)
  63. PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS)
  64. PT RMK Energy Tbk (RMKE)
  65. PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO)
  66. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS)
  67. PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)
  68. PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP)
  69. PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO)
  70. PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT)
  71. PT SMR Utama Tbk (SMRU)
  72. PT Soechi Lines Tbk (SOCI)
  73. PT Sugih Energy Tbk (SUGI)
  74. PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI)
  75. PT Super Energy Tbk (SURE)
  76. PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU)
  77. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI)
  78. PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE)
  79. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)
  80. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA)
  81. PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM)
  82. PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ)
  83. PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS)
  84. PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS)

Investasi Bersama AlphaInvestasi

Investasi di saham energi bisa menjadi pilihan yang tepat untuk Anda yang ingin memanfaatkan potensi pertumbuhan sektor energi di Indonesia. Namun, selalu penting untuk melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan risiko yang ada sebelum Anda berinvestasi.

Bersama AlphaInvestasi, Anda dapat menemukan peluang investasi terbaik di sektor energi. Kami juga menyediakan informasi mengenai peluang investasi di sektor lainnya. Mari berinvestasi dengan bijak dan dapatkan manfaat maksimal bersama AlphaInvestasi.

Scroll to Top