Alpha Investasi | Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Daftar Saham Kertas Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Saham Kertas Yang Terdaftar Di BEI

Saham kertas adalah salah satu sektor yang menarik bagi para investor yang mencari diversifikasi dalam portofolio mereka. Industri ini meliputi perusahaan-perusahaan yang memproduksi berbagai jenis kertas, bubur kertas, dan produk terkait lainnya. Di Indonesia, terdapat beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak di industri kertas, menawarkan peluang investasi yang beragam dan potensial. Melalui artikel ini, kami akan membahas beberapa saham kertas terkemuka yang terdaftar di BEI, serta prospek dan performa keuangan mereka.

Sektor Saham Kertas & Prospeknya

Sektor saham kertas memiliki peran penting dalam ekonomi Indonesia, terutama mengingat permintaan global yang terus meningkat untuk produk kertas dan kemasan. Perusahaan-perusahaan di sektor ini, seperti PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU), PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT), PT Inter Delta Tbk (INTD), dan PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI). Perusahaan ini menunjukkan potensi yang kuat melalui diversifikasi produk dan kemampuan ekspor yang signifikan. Meskipun beberapa perusahaan menghadapi tantangan keuangan, prospek jangka panjang tetap positif dengan inovasi dan peningkatan efisiensi operasional. Investasi di saham kertas bisa menjadi pilihan yang cerdas bagi mereka yang ingin memanfaatkan pertumbuhan industri ini.

Profil Saham Kertas Di Bursa Efek Indonesia

1. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) adalah produsen terkemuka dalam industri pulp, kertas budaya, kertas industri, dan tisu di Indonesia. Beroperasi di bawah naungan Sinarmas Group, perusahaan ini telah menjalankan kegiatan komersial sejak tahun 1978. Perusahaan tersebut melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Juli 1990. Dengan fasilitas produksi di Perawang, Riau, Serang, dan Tangerang. Pada tahun 2019, INKP memiliki kapasitas produksi tahunan yang signifikan, yaitu 3,0 juta ton pulp, 1,7 juta ton kertas budaya, 108 ribu ton tisu, dan 2,1 juta ton kertas kemasan. Produk-produk ini tidak hanya memenuhi permintaan pasar domestik tetapi juga diekspor ke berbagai negara di Asia, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, Afrika, dan Australia, dengan total ekspor mencapai 52% dari produksi.

Perusahaan ini berfokus pada sektor industri, perdagangan, dan kehutanan. Produk unggulannya meliputi pulp sebagai bahan baku utama, berbagai jenis kertas seperti kertas tulis, kertas cetak, kertas fotokopi, serta kertas industri seperti containerboard dan kemasan makanan. Pada kuartal pertama tahun 2024, perusahaan mencatat penghasilan sebesar 805.226.000 USD dengan keuntungan bersih mencapai 130.788.000 USD. Dividen yang konsisten juga menjadi daya tarik dari saham INKP, dengan pembayaran dividen sebesar 50,00 IDR per lembar pada tahun buku 2023, yang dibayarkan pada 19 Juli 2024. Profil keuangan yang kuat dan produk berkualitas menjadikan INKP sebagai salah satu saham pilihan di sektor industri kertas dan kemasan di Indonesia.

2. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) merpakan bagian dari APP Group dan Sinarmas Group, didirikan pada tahun 1972. Pada Awalnya, perusahaan ini fokus memproduksi soda api dan bahan kimia lainnya. Memasuki tahun 1978, perusahaan mulai memproduksi kertas dengan kapasitas awal sebesar 12.000 ton per tahun. Sejak saat itu, TKIM terus berkembang dan kini memproduksi berbagai jenis kertas dan produk turunannya, seperti kertas fotokopi, kertas berlapis (coated), dan kertas tanpa karbon (carbonless). Selain itu, perusahaan juga menawarkan beragam alat tulis dan perlengkapan kantor yang diminati pasar internasional, termasuk buku tulis, memo, notepad, loose leaf, spiral, amplop, kertas komputer, kertas kado, shopping bag, dan produk fancy lainnya.

Pada 3 April 1990, TKIM melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan total saham terdaftar sebanyak 20,7 juta lembar saham. Kapasitas produksi perusahaan terus meningkat hingga mencapai lebih dari 1.200.000 metrik ton per tahun pada tahun 2006. Pada kuartal kedua tahun 2024, perusahaan mencatat penghasilan sebesar 239.842.000 USD dengan keuntungan bersih 110.661.000 USD, sedangkan pada kuartal pertama tahun 2024, penghasilan mencapai 278.051.000 USD dengan keuntungan bersih 104.561.000 USD. Dividen yang konsisten juga diberikan kepada pemegang saham, dengan pembayaran sebesar 25,00 IDR per lembar pada tahun buku 2023 yang dibayarkan pada 19 Juli 2024. Dengan portofolio produk yang luas dan performa keuangan yang solid, TKIM tetap menjadi salah satu saham unggulan di sektor industri kertas dan perlengkapan kantor di Indonesia.

3. PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU)

PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) didirikan pada April 1983 dan berpusat di Medan, Sumatera Utara. Perusahaan ini merupakan produsen terkemuka dalam industri pulp. Perusahaan ini bergerak dalam produksi dan perdagangan bubur kertas, bahan kimia dasar, produk kayu, serta pengembangan konsesi hutan tanaman industri. Memulai operasi komersial pada April 1989, INRU melantai di Bursa Efek Indonesia pada 18 Juni 1990. Produk perusahaan dipasarkan baik di dalam negeri maupun internasional. Pada kuartal pertama tahun 2024, perusahaan mencatat penghasilan sebesar 19.161.000 USD dengan keuntungan bersih negatif sebesar -2.817.000 USD.

4. PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT)

PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT) adalah perusahaan yang bergerak dalam industri kertas. Perusahaan ini membuka fasilitas pertamanya di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada tahun 1990. Spesialisasi perusahaan meliputi produksi karton bergelombang, kotak karton, tabung kertas, kerucut kertas, dan pabrik kertas yang digunakan untuk melindungi barang berharga saat dikemas. Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi bulanan sebesar 6.000 ton karton bergelombang, 10.000.000 lembar paper cone, dan 1.000.000 lembar paper tube. PT Sriwahana Adityakarta Tbk melakukan IPO pada 8 Juni 2018 dengan total saham terdaftar sebanyak 3 miliar saham.

5. PT Inter Delta Tbk (INTD)

PT Inter Delta Tbk (INTD) berdiri pada tahun 1976 dan berbasis di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini berfokus pada industri yang berhubungan dengan film, termasuk manufaktur dan perdagangan perangkat film. Perusahaan ini melantai di Bursa Efek Indonesia pada 18 Desember 1989. Pada kuartal pertama tahun 2024, PT Inter Delta Tbk mencatat penghasilan sebesar 10.421.000.000 IDR dengan keuntungan bersih negatif sebesar -801.000.000 IDR. Meskipun demikian, PT Inter Delta Tbk terus berupaya untuk memperkuat posisinya di pasar melalui inovasi dan peningkatan kualitas produk.

6. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI)

PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) didirikan sebagai PT Petroneks, sebuah perusahaan minyak mentah. Pada tahun 1979, perusahaan berganti nama menjadi PT Indhasana dan beralih ke industri kertas. Perusahaan ini berfokus pada produksi bubur kertas dan berbagai jenis kertas, termasuk kertas pembungkus, kertas HVS, kertas gambar, kertas kraft belakang, kertas bebas kayu tanpa lapisan, dan liner sedang. Berbasis di GKM Green Tower lantai 19 Unit 1908, Jl. TB Simatupang Kav. 89G, Jakarta Selatan, pabrik utama KBRI berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk melantai di Bursa Efek Indonesia pada 11 Juli 2008. Hingga saat ini perusahaan memiliki total saham terdaftar sebanyak 3,8 miliar saham.

Investasi Bersama Alphainvestasi

Berinvestasi dalam saham kertas memberikan peluang untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan industri yang dinamis dan terus berkembang. Dengan dukungan dari AlphaInvestasi, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan terinformasi. Tim kami menyediakan analisis mendalam dan data terkini tentang performa perusahaan di sektor ini, membantu Anda mengidentifikasi peluang investasi yang paling menjanjikan. Mulailah perjalanan investasi Anda bersama AlphaInvestasi dan raih manfaat maksimal dari portofolio saham kertas Anda.

Your subscription could not be saved. Please try again.
Your subscription has been successful.

Update Info Financial Terbaru

Your subscription could not be saved. Please try again.
Your subscription has been successful.

Update Info Financial Terbaru

Scroll to Top