Indonesia adalah negara kaya sumber daya alam, termasuk energi seperti gas alam. Menurut Statista, Indonesia adalah salah satu eksportir gas alam terbesar di dunia pada tahun 2021. Gas alam dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga dan perusahaan, mulai dari memasak, menghangatkan ruangan, hingga membangkitkan listrik dan bahan bakar kendaraan. Bisnis di sektor ini sangat menjanjikan, dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) atau Pertamina Gas Negara (PGAS) sebagai salah satu market leader. Didirikan pada tahun 1965 dan melantai di bursa pada tahun 2003, saham PGAS menjadi pilihan menarik bagi para investor.
Yuk, simak informasi selengkapnya mengenai profil saham PGAS, harga saham PGAS dan grafik saham PGAS!
Profil Saham PGAS
Sama seperti beberapa perusahaan BUMN lain, PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebenarnya juga merupakan hasil nasionalisasi dari perusahaan Belanda. Perusahaan ini awalnya dirintis oleh keluarga Eindhoven pada tahun 1859 dengan nama L.J.N. Eindhoven & Co Gravenhage sebelum akhirnya diambil alih oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, perusahaan ini dinasionalisasi dan digabung dengan PLN dengan nama Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) pada tahun 1961. Baru kemudian pada tahun 1965, Perusahaan Gas Negara berdiri sendiri. Sejak saat itu, tahun 1965 dirayakan menjadi hari jadi perusahaan ini hingga kini.
Sesuai dengan namanya, perusahaan ini bergerak di bidang produksi, distribusi dan perdagangan gas alam di Indonesia secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Bahkan, PGAS juga mengoperasikan beberapa SPBU gas dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang tersebar di 70 kota di 17 provinsi di seluruh Indonesia.
Pelanggan perusahaan ini tidak hanya dari rumah tangga saja, tetapi juga dari sektor komersial dan industri, seperti perhotelan, pabrik dan lain sebagainya. Menurut laporan tahunan perusahaan ini, terdapat sekitar 834.161 pelanggan rumah tangga, 1.923 pelanggan kecil, 2.869 pelanggan industri dan rumah tangga yang menggunakan produk dan layanan perusahaan ini. Jumlah ini relatif lebih banyak dibandingkan jumlah pelanggan tahun sebelumnya.
Dengan kapitalisasi pasar di atas Rp33 triliun rupiah per 31 Maret 2023, saham PGN dikuasai oleh 2 pihak, yaitu Pertamina sebanyak 56,97% dan publik sebanyak 43,03%. Adapun Pemerintah Indonesia hanya memiliki satu lembar saham dwiwarna. Meskipun demikian, dengan menjadi anak usaha Pertamina, PGN masih merupakan perusahaan publik di Indonesia.
Baca juga: Cara Beli Saham Beserta Tips yang Mudah dan Tepat
Harga Saham PGAS
Per 28 Agustus 2023 harga saham PGAS per lembar adalah sebesar Rp1.470. Ini artinya, kamu hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp147.000 untuk membeli satu lot saham PGAS.
Dibandingkan harga saham ini pada bulan Juni 2023 lalu, memang terlihat bahwasanya PGAS sampai bulan Agustus 2023 mengalami trend kenaikan. Akan tetapi jika dilihat dalam trend yang lebih panjang, akan tampak bahwasanya saham perusahaan BUMN ini sedang mengalami bearish trend yang cukup kuat sejak paruh kedua tahun 2022 lalu.
Hal ini boleh dibilang cukup wajar terjadi, sebab pada saat yang bersamaan, IHSG juga konsolidasi akibat adanya kenaikan inflasi dan suku bunga acuan di Amerika Serikat, sehingga mengganggu eksistensi investor asing di dalam negeri.
Lalu bagaimana dengan kondisi keuangan PGN?
Secara garis besar pada tahun 2022 lalu PGAS mengalami kenaikan pendapatan dan laba secara YoY (perbandingan data dalam suatu tahun terhadap tahun data tahun sebelumnya). Pendapatan perusahaan ini naik dari 3 miliar dolar pada tahun 2021 menjadi US$ 3,5 miliar dolar pada tahun 2022, sementara labanya naik dari US$364 juta dolar menjadi US$401 juta.
Namun trend positif ini tampaknya sedikit terhambat pada triwulan pertama tahun 2023 ini. Kenaikan beban pokok pendapatan sebesar lebih dari US$100 juta dari US$650 juta per Maret 2022 menjadi US$756 juta per Maret 2023 membuat laba periode berjalan perusahaan ini menurun. Hal ini ditambah dengan peningkatan beban biaya administrasi dan lain-lain dan minimnya pendapatan tambahan dari sektor bisnis lain. Laba PGN menurun dari sebesar US$139 juta pada Maret 2022 menjadi US$118 juta pada Maret 2023.
Walaupun demikian, pihak internal perusahaan meyakini bisnis perusahaan dalam 1 tahun kedepan. 23 Juli 2023 lalu, Direktur Utama PGN (PGAS), Arief Setyawan Handoko menyatakan PGAS berencana untuk memperkuat bisnis pada hulu (kegiatan eksplorasi minyak dan gas) dengan mengembangkan berbagai infrastruktur dalam beberapa periode kedepan.
Baca juga: Contoh & Cara Analisis Teknikal Fundamental Saham
Cara Beli Saham
Saham PGAS dan saham-saham perusahaan lain di Bursa Efek Indonesia bisa kamu beli di aplikasi Alpha Investasi. Untuk cara beli saham PGAS kamu dapat mengikuti langkah berikut ini:
- Buka aplikasi Alpha atau daftar akun.
- Masukkan username dan password yang telah kamu daftarkan.
- Klik dan masukkan PIN.
- Buka menu portofolio dan cek apakah saldo RDN yang kamu miliki cukup untuk membeli saham kode PGAS ini.
- Jika sudah cukup, kamu bisa membuka menu order untuk membeli saham ini.
- Klik menu PIN di bagian kanan atas.
- Klik ok.
- Masukkan kode PGAS di bagian “Stock”.
- Pada menu harga, kamu bisa memasukkan level harga PGAS yang diinginkan.
- Masukkan jumlah lot saham PGAS yang kamu inginkan.
- Klik send.
- Klik submit.
Mudah bukan? Investasi saham menggunakan aplikasi Alpha memang mudah. Akan tetapi sebelum memutuskan untuk membeli sebuah saham, pastikan kamu memeriksa kondisi fundamental perusahaannya terlebih dahulu.
Selain laba dan pendapatan sebagaimana yang telah dijabarkan di atas, cek juga kondisi bisnisnya, kondisi utang jangka panjang dan jangka pendek sebuah perusahaan dan kalau perlu baca berita terbaru mengenai perusahaan tersebut. Tujuannya adalah agar kamu bisa memilih saham dengan kondisi keuangan, bisnis dan manajerial yang bagus, sehingga cocok untuk investasi jangka panjang.
Baca juga: Cara Investasi Saham yang Mudah dan Tepat