Tahukah Anda kalau per November 2023 terdapat 903 perusahaan yang tercatat sebagai emiten saham di Bursa Efek Indonesia? Memang sepanjang tahun 2023 lalu, BEI berhasil mencatatkan 79 saham baru, termasuk diantaranya adalah anak usaha Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Sejak Januari 2021, seluruh saham di BEI akan diklasifikasikan ke dalam 12 sektor. Untuk mempermudah Anda mengetahuinya, berikut ini sektor saham di Indonesia:
1. Sektor Energi
Sektor saham IDX yang pertama adalah sektor energi. Sesuai dengan namanya, saham yang termasuk ke dalam sektor ini adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan produsen barang dan jasa terkait dengan energi tidak terbarukan (fossil fuels).
Termasuk diantaranya adalah saham perusahaan-perusahaan tambang batubara, seperti PT. Adaro Energy Tbk (ADRO), PT. Bukit Asam Tbk (PTBA) dan perusahaan produsen dan distributor gas negara Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Rangkuman pergerakan harga saham-saham tersebut bisa Anda lihat di indeks IDXEnergy.
2. Sektor Bahan Baku
Sektor saham barang baku adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang memproduksi bahan baku untuk perusahaan lainnya. Termasuk diantaranya adalah perusahaan produsen bahan kimia, seperti PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), perusahaan produsen kertas dan kardus, seperti Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan perusahaan BUMN produsen beton, Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dan Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Adapun indeks yang berangkum kinerja saham-saham ini dalam satu periode tertentu adalah indeks IDXBasic.
3. Sektor Industri
Sektor saham IDX yang ketiga adalah sektor industri. Emiten yang termasuk ke dalam sektor ini adalah emiten yang memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh industri lain secara keseluruhan. Termasuk ke dalam sektor saham industri adalah saham perusahaan otomotif, Astra International Tbk (ASII), perusahaan produsen kabel KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) dan perusahaan pengelola dokumen-dokumen penting perusahaan lainnya, PT. Multifiling Mitra Indonesia tbk (MFMI).
4. Sektor Konsumen Primer
Sektor saham konsumen di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu konsumen non siklis atau konsumen primer dan konsumen non-primer. Perbedaannya adalah sektor konsumen konsumen primer diisi oleh perusahaan produsen barang dan jasa yang akan tetap dibutuhkan oleh konsumen terlepas dari kondisi perekonomian yang berlaku (siklus ekonomi). Adapun sektor konsumen non-primer diisi oleh saham yang sedikit banyak pergerakannya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi.
Termasuk ke dalam sektor saham konsumen primer adalah perusahaan pengelola jaringan minimarket Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), perusahaan perkebunan kelapa sawit, seperti PT. Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT. Astra Agro Lestari (AALI) dan perusahaan produsen pakan ternak dan produk hewani, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
5. Sektor Konsumen Non-primer
Seperti yang telah disebutkan di atas, sektor konsumen non-primer berisi saham dari perusahaan yang memproduksi produk-produk konsumen yang kinerjanya bisa dipengaruhi oleh siklus ekonomi. Oleh karena itu, indeks sektor saham ini adalah IDXCYCLIC.
Adapun beberapa perusahaan terkenal yang masuk ke dalam indeks saham ini adalah MD Pictures Tbk (perusahaan produsen film dan tayangan televisi/FILM), Matahari Department Store Tbk (perusahaan pengelola supermarket Matahari/LPPF) dan beberapa perusahaan properti dan perhotelan, seperti Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID).
6. Sektor Kesehatan
Ke-6 adalah sektor kesehatan, Sektor saham ini berisi perusahaan produsen barang dan jasa yang bergerak di bidang kesehatan. Contohnya adalah PT. Siloam International Hospital Tbk (Rumah Sakit Siloam/SILO), PT. Kalbe Farma (produsen obat-obatan dan alat kesehatan/KLBF), PT. Prodia Widyahusada Tbk (penyedia layanan laboratorium kesehatan Prodia/PRDA), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (produsen jamu Sido Muncul/SIDO).
7. Sektor Keuangan
Sesuai dengan namanya, sektor saham keuangan adalah saham yang berisi perusahaan yang bergerak di industri keuangan. Termasuk diantaranya adalah perusahaan perbankan, perusahaan asuransi, perusahaan jasa multifinance dan perusahaan investasi.
Contoh emiten terkemuka di masing-masing sub sektor tersebut antara lain PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE), Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) dan PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF). Sektor keuangan adalah salah satu sektor terkemuka di pasar modal Indonesia. Anda dapat melihat rata-rata pergerakan harga sektor saham ini di indeks IDXFinance atau Infobank15 (khusus untuk perusahaan perbankan).
8. Sektor Properti dan Real Estate
Sektor saham properti dan real estate ini mencakup perusahaan pengembang dan pengelola properti, seperti perumahan, perkantoran dan kota mandiri. Beberapa emiten ternama dari sektor ini, seperti PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT. Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT. kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).
9. Sektor Saham Teknologi
Selanjutnya adalah sektor teknologi, Sektor ini berisi perusahaan produsen berbagai barang dan jasa di bidang teknologi, seperti distributor perangkat keras dan perangkat lunak, hingga perusahaan penyedia manajemen data center. Salah satu perusahaan terkemuka di bidang ini adalah PT. DCI Indonesia Tbk (DCII), sebuah saham yang sempat naik tajam beberapa tahun silam.
10. Sektor Infrastruktur
Saham infrastruktur adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan penyedia jasa pembangunan dan pengelolaan infrastruktur baik infrastruktur untuk publik, seperti jalan tol maupun infrastruktur untuk perusahaan lainnya, seperti pembangunan dan pengelolaan tower internet.
Beberapa emiten terkemuka yang bergerak di bidang bisnis ini adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT. PP (Persero) Tbk (PTPP).
11. Sektor Transportasi
Terakhir, emiten saham di Indonesia terbagi ke dalam sektor saham transportasi. Hal ini termasuk penyedia layanan transportasi darat, laut maupun udara baik itu untuk transportasi penumpang maupun barang. Termasuk di antara sektor saham ini adalah perusahaan taksi PT Blue Bird Tbk (BLUE), perusahaan penyedia layanan sewa mobil untuk bisnis PT. Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan perusahaan maskapai penerbangan PT. Garuda Indonesia (GIAA).
Nah, itu tadi 11 sektor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk mengetahui update konstituen masing-masing sektor yang terbaru, Anda bisa mengunduh data emiten Industrial Classification (IC) di IDX Index. Pantau indeks saham favorit Anda di aplikasi Alpha Investasi dan dapatkan keuntungan maksimal!