Di tengah ketidakpastian ekonomi, memahami cara menghitung dana darurat menjadi semakin penting bagi setiap individu. Pandemi telah menunjukkan betapa vitalnya memiliki dana darurat untuk menghadapi situasi mendesak, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis yang tak terduga. Dengan mengetahui cara yang tepat untuk menghitung dana darurat, kamu dapat memastikan bahwa keuanganmu aman dan siap menghadapi segala kemungkinan.
Alpha Investasi siap membantu kamu memahami langkah-langkah dalam menghitung dana darurat agar kamu bisa lebih tenang dalam menghadapi masa-masa sulit. Mari simak pembahasannya!
Pengertian Dana Darurat
Dana darurat adalah sejumlah uang yang disiapkan untuk keperluan mendesak, seperti masalah kesehatan atau kejadian tak terduga. Alokasi keuangan ini penting agar memiliki cukup uang tunai saat menghadapi situasi darurat. Dalam piramida keuangan, dana darurat menjadi kebutuhan tingkat 2 setelah memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebelum berinvestasi.
Tidak ada jumlah ideal untuk dana darurat, namun umumnya rumusnya adalah 3 kali pengeluaran bulanan bagi yang belum menikah, dan minimal 6 kali untuk yang sudah menikah. Menyiapkan jumlah dana darurat yang lebih besar akan meningkatkan kesehatan keuangan seseorang.
Contohnya, bagi yang belum menikah dengan pengeluaran bulanan Rp1.500.000, dana darurat minimal adalah Rp4.500.000. Kamu dapat menggunakan dana ini dalam keadaan darurat, seperti PHK, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sambil mencari pekerjaan baru. Orang biasanya mendapatkan pekerjaan baru setelah 3 bulan, sehingga anggaran minimal untuk individu belum menikah adalah 3 kali pengeluaran bulanan.
Manfaat Dana Darurat
Walaupun uang untuk kebutuhan darurat yang kamu miliki masih belum seberapa, namun berikut ini beberapa manfaat adanya dana darurat:
- Menjadi uang yang langsung dapat digunakan ketika ada kebutuhan mendesak.
- Tidak kehilangan momentum krisis. Misalnya, orang tua kamu perlu masuk ruang operasi karena sakitnya kambuh. Dengan adanya dana darurat ini, setidaknya kamu bisa menandatangani berkas-berkas operasi dengan cepat karena memiliki uang yang cukup untuk membayar biaya operasi di muka.
- Uang untuk keperluan sehari-hari dan investasi tidak akan tergerus jika sedang ada kebutuhan mendesak.
Dana darurat akan membantu kamu merasa lebih tenang karena kamu memiliki jaring pengaman jika ada hal-hal yang tidak terduga terjadi.
Baca juga: Simak Pengertian Investasi Serta Contoh & Caranya
Cara Menghitung Dana Darurat
Meskipun dalam contoh dana darurat di atas terlihat bahwasanya cara menghitung dana darurat cukup mudah, namun pada dasarnya menghitung jumlah dana untuk alokasi keuangan ini cukup sulit.
Hal ini karena setiap orang pasti memiliki kebutuhan yang berbeda dan tidak jarang jumlah pengeluaran seseorang bisa berbeda-beda juga setiap bulannya. Untuk menghitung alokasi keuangan ini secara lebih akurat, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mencatat pengeluaran bulananmu. Pengeluaran untuk membayar utang dan kredit juga termasuk dalam catatan tersebut.
Setelah membuat catatan keuangan bulanan selama beberapa bulan, kamu dapat menghitung rata-rata pengeluaran bulanan sebagai patokan. Misalnya, pada bulan Januari kamu menghabiskan uang Rp2.000.000, bulan Februari Rp1.500.000, bulan Maret Rp1.700.000 dan bulan April Rp1.800.000.
Maka, rata-rata pengeluaran bulananmu adalah Rp1.750.000. Jadi, nominal dana darurat yang perlu kamu siapkan minimal adalah sebesar Rp1.750.000 x 3 = Rp5.250.000.
Cara Menyiapkan Dana Darurat
1. Ketahui Jumlah Pengeluaran Bulanan
Langkah pertama untuk menyiapkan dana darurat adalah dengan mengetahui nominal pengeluaran bulanan. Nominal pengeluaran bulanan ini bukan hanya untuk makan saja, tetapi juga untuk keperluan lainnya, seperti membayar utang dan cicilan kredit, membayar kos, membeli pulsa dan lain sebagainya. Seperti yang telah disebutkan di atas, jika nominal pengeluaran bulanan kamu tidak pasti, kamu bisa mengambil nilai rata-rata dari pengeluaran bulanan kamu selama beberapa bulan.
2. Sisihkan dan Bukan Sisakan
Setelah kamu mengetahui nominal pengeluaran bulanan yang harus kamu penuhi setiap bulannya, maka langkah selanjutnya dalam menyiapkan dana darurat adalah menyisihkan sebagian gaji atau pendapatanmu.
Tujuannya adalah agar nominal yang kamu sisihkan untuk keperluan ini tidak bergantung dengan besar kecilnya jumlah pengeluaran kamu setiap bulannya. Agar persiapan untuk kebutuhan darurat bisa lebih konsisten, kamu bisa memasukkan keperluan ini ke dalam anggaran bulanan yang kamu buat setiap bulannya. Usahakan kamu juga memilih instrumen keuangan yang menyediakan fitur autodebet, agar uang tabungan kamu secara otomatis diambil dalam jumlah tertentu untuk keperluan ini.
3. Pisahkan dari Rekening Biasa
Simpan uang untuk dana darurat di tempat yang berbeda dari tabungan yang kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan penyimpanan ini adalah agar kamu tidak bisa menggunakan uang yang kamu alokasikan untuk anggaran ini dalam membeli barang kebutuhan sehari-hari, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Dengan demikian, kamu akan menjaga nominal uang tersebut tetap utuh sampai saatnya menggunakan dana darurat.
4. Pastikan Likuiditasnya
Likuiditas mengacu pada seberapa mudah seseorang dapat mencairkan sebuah instrumen keuangan. Tingkat likuiditas masing-masing instrumen keuangan berbeda-beda. Karena tujuannya untuk digunakan di saat yang mendesak, maka dana darurat harus diletakkan pada instrumen keuangan yang bisa dicairkan dengan cepat.
Selain itu, pastikan untuk tidak menempatkan uang keperluan ini pada instrumen dengan volatilitas harga tinggi, agar kamu tidak mengalami kerugian saat mencairkannya sesuai kebutuhan. Kamu bisa memilih untuk meletakkannya pada rekening tabungan biasa dengan risiko bunga kecil dan ada biaya administrasi, rekening deposito dengan risiko terkena biaya penalti saat mencairkan tidak tepat waktu atau reksa dana pasar uang dengan catatan proses pencairan membutuhkan waktu 2 hari kerja.
5. Disiplin dan Tanggung Jawab
Salah satu tantangan terbesar dalam menyiapkan anggaran keuangan ini adalah adanya keinginan untuk menggunakan uang tersebut untuk membeli hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu mendesak, atau hal-hal mendesak yang nominalnya sangat kecil. Contohnya, untuk membeli makanan ketika tanggal tua atau menggunakan dana darurat untuk memperbaiki motor yang mogok di tengah jalan.
Meskipun uang tersebut adalah uang yang kamu miliki, namun sebaiknya kamu tetap mengganti uang tersebut sebagai bentuk tanggung jawab dan kedisiplinan. Dengan demikian, meskipun kamu sudah menggunakan uang tersebut beberapa kali, uang yang kamu siapkan tidak akan berkurang.
Sebagai kesimpulan, memahami cara menghitung dana darurat sangat penting untuk memastikan keuangan pribadi tetap stabil di saat-saat sulit. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, kamu dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan merasa tenang menghadapi situasi darurat. Jangan ragu untuk memulai persiapan dana darurat ini, karena langkah kecil yang kamu ambil hari ini akan memberikan perlindungan finansial yang lebih baik di masa depan.