Sejak kuartal akhir 2021, saham tambang batubara menjadi primadona di pasar modal Indonesia. Hal ini dipicu oleh membaiknya kasus Covid-19 di sejumlah negara, yang memicu berjalannya kembali aktivitas bisnis yang sebelumnya lesu. Permintaan energi untuk kebutuhan pabrik dan masyarakat meningkat, mendorong harga-harga komoditas, terutama karena faktor musiman seperti musim dingin. Di sisi lain, ketersediaan gas bumi, minyak mentah, dan batubara sebagai sumber energi terbatas akibat kapasitas produksi yang dipangkas selama lockdown. Puncaknya, perang Rusia-Ukraina membuat harga ketiga komoditas tersebut melonjak. Indonesia, sebagai salah satu penghasil batubara terbesar di dunia dengan produksi lebih dari 500 miliar ton, menjadi incaran berbagai negara. Permintaan batubara Indonesia dari luar negeri meningkat signifikan, diikuti oleh kenaikan harga. Akibatnya, pendapatan perusahaan batubara Indonesia meningkat tajam, membuat harga saham batubara naik dan membagikan dividen besar.
Baca juga: Cara Beli Saham Beserta Tips untuk Pemula
1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Nama Adaro pasti sudah tidak asing di telinga kamu. Maklum perusahaan tambang yang satu ini berhasil memproduksi 52,7 juta ton batubara pada tahun 2021. Hal ini menjadikan Adaro sebagai salah satu saham batubara terbaik dari segi kapasitas produksi.
Perusahaan ini didirikan oleh group perusahaan asal Spanyol, Enadimsa pada tahun 1970-an. Saat ini sebagian besar saham Adaro dikuasai oleh PT Adaro Strategic Investment, 40,9% lainnya dimiliki oleh publik, sementara sisanya dimiliki oleh masing-masing direktur dan komisaris perusahaan ini.
Adaro disebut-sebut sebagai salah satu saham tambang terbaik bukan tanpa alasan. Apabila dibandingkan, laba perusahaan ini dari periode Januari-September 2021 dengan periode yang sama tapi pada tahun 2022 berubah cukup tajam. Pada sembilan bulan pertama 2022, laba Adaro naik dari $465 juta menjadi $2,1 miliar atau naik kurang lebih 5 kali lipat hanya dalam waktu 1 tahun.
Baca juga: Yuk Simak Harga Saham & Profil Saham Adaro
2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Daftar saham batubara terbaik kedua adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). ITMG merupakan perusahaan tambang batubara yang baru berdiri di tahun 1987 dan baru IPO pada tahun 2007. Lokasi tambang ITMG ada di Kalimantan.
Apabila dilihat dari segi produksi, kapasitas produksi ITMG memang cukup jauh dibandingkan Adaro mengingat ITMG pada tahun 2022 target produksi perusahaan ini hanya 19 juta ton. Namun apabila dilihat dari kemampuan perusahaan ini meningkatkan laba, kamu tidak salah memilih perusahaan. Laba ITMG meningkat sebanyak 4 kali lipat dari $204 juta pada September 2021 menjadi $914 juta pada September 2022.
Dengan peningkatan laba yang cukup tajam tersebut, maka tidak heran jika pada tahun 2022 lalu, ITMG menjadi salah satu perusahaan yang membagikan dividen besar, yaitu total sekitar Rp7.168 per lembar. Ini artinya, jika kamu memiliki 1 lot saham tambang ini saja, maka kamu akan mendulang keuntungan sekitar Rp716.000 dari dividen saja.
Belum berakhir di sini, diperkirakan perusahaan ini juga akan membagikan dividen pada tahun 2023 dengan nilai sebesar US$ 0,46 per saham atau sekitar Rp6.900 per lembar. Menarik bukan?
3. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
Saham batubara terbaik ketiga adalah PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Setelah sempat menjadi saham termahal di Bursa Efek Indonesia dengan harga Rp94.500 per lembar, perusahaan ini lantas melakukan pemecahan saham (stock split) menjadi Rp9.450 per lembar pada Desember 2022 lalu.
Meskipun nyatanya stock split tersebut baru dilakukan 2 bulan lalu, namun per 17 Februari 2023, harga saham tambang ini sudah menembus lebih dari Rp18.500 per lembar. Ini artinya, saham yang satu ini memang banyak diminati. Hal ini bukan dengan tanpa alasan. Laba perusahaan yang didirikan oleh Dato’ Dr. Low Tuck Kwong pada tahun 1973 ini meningkat lebih dari 2 kali lipat pada triwulan 3 tahun 2022.
Pada triwulan 3 tahun 2021, laba BYAN berkisar $734 juta, sementara pada triwulan 3 tahun 2022, nilainya meningkat menjadi $1,6 miliar. Sama seperti ITMG, BYAN juga membagikan keuntungan ini kepada investor dalam bentuk dividen. Sepanjang 2022, perusahaan ini membagikan dividen sebanyak 2 kali dengan total sekitar Rp4.700 per lembar saham.
4. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Boleh dibilang bahwasanya PTBA adalah salah satu saham tambang tertua di Indonesia. Pasalnya perusahaan ini sebenarnya didirikan oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan diakuisisi oleh Pemerintah Indonesia begitu negeri ini merdeka. Lebih dari 100 tahun sejak didirikan, pusat produksi perusahaan pelat merah ini masih berada di Tanjung Enim Sumatera Selatan.
Memanfaatkan momentum kenaikan harga batubara, PTBA pada tahun 2021 menaikkan jumlah produksi batubara hingga mencapai lebih dari 30 juta ton. Biasanya, hasil produksi batubara perusahaan ini dibagi secara cukup merata untuk kebutuhan domestik dan pasar internasional.
Akibat dari peningkatan harga batubara ini juga, laba perusahaan ini naik dari Rp4,8 triliun pada September 2021 menjadi lebih dari Rp10 triliun pada September 2022. Hasilnya, perusahaan ini juga membagikan dividen yang cukup menggiurkan pada tahun 2022, yaitu senilai lebih dari Rp688 per lembar saham dengan total Rp7,9 triliun dari 11,52 juta saham beredar.
5. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
Saham tambang batubara terbaik ke-5 adalah PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Sama seperti perusahaan tambang batubara lainnya, pendapatan dan laba GEMS juga naik sampai triwulan 3 tahun 2022. Pada triwulan 1 tahun 2021, pendapatan dan laba perusahaan ini masing-masing sebesar $1.057 miliar dan $263 miliar. Nilai ini naik pada triwulan 3 tahun 2022 menjadi $2.064 miliar dan $622 miliar. Akibat dari peningkatan pendapatan dan laba tersebut, GEMS juga membagikan dividen sebanyak 2 kali pada tahun 2022.
Nilai total dividen yang dibagikan oleh perusahaan ini mencapai Rp770 per lembar saham atau Rp77.000 kalau kamu memiliki 1 lot saham perusahaan ini. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) sendiri merupakan bagian dari Sinarmas Group. Didirikan pada tahun 1997, kini perusahaan ini mengelola lahan tambang seluas 66.204 hektar yang tersebar di Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Baca juga: Daftar Saham Syariah Indonesia di Tahun 2023, Tertarik untuk Investasi?
Nah, itu tadi daftar saham tambang batubara terbaik di Indonesia dilihat dari beberapa faktor fundamental, seperti laba, total produksi, sejarah perseroan dan nominal dividen yang dibagikan pada tahun 2022.
Selain beberapa faktor tersebut, kamu juga bisa memeriksa indikator keuangan lainnya, seperti return on asset (ROA), return on equity (ROE) dan berbagai matriks keuangan lainnya, supaya hasil analisis kamu menjadi lebih bagus.
Perlu kamu ketahui untuk semua nama saham yang disebutkan di atas bukan merupakan rekomendasi jual atau beli, melainkan hanya informasi umum yang disajikan untuk keperluan edukasi dan referensi saja.
Sebelum melakukan investasi di pasar saham, sebaiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu mengenai perusahaan-perusahaan yang ingin kamu beli sahamnya, termasuk juga mempertimbangkan faktor risiko dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Selalu ingat bahwa investasi memiliki risiko dan keputusan akhir tetap bergantung pada preferensi dan tujuan investasi masing-masing individu.
Baca juga: Daftar Saham Bluechip Indonesia Terbaru di Tahun 2023