Saham asuransi menawarkan peluang menarik bagi para investor yang ingin berinvestasi di sektor yang stabil dan berkembang. Dengan banyaknya perusahaan asuransi terdaftar di Bursa Efek Indonesia, kesempatan untuk memperoleh imbal hasil yang baik melalui investasi ini semakin terbuka lebar. Dalam artikel ini, akan membahas prospek serta memberikan profil beberapa perusahaan terbaik yang dapat Anda pertimbangkan.
Sektor Saham Asuransi dan Prospeknya
Sektor saham asuransi di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Permintaan terhadap produk asuransi, baik konvensional maupun syariah, terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan finansial.
Investasi saham asuransi juga dianggap sebagai pilihan yang lebih aman dibandingkan dengan sektor lainnya. Perusahaan-perusahaan asuransi yang telah terbukti memiliki manajemen yang baik dan produk yang kompetitif berpotensi memberikan imbal hasil yang menarik bagi para investor. Selain itu, asuransi kendaraan dan asuransi kesehatan menjadi dua kategori yang paling diminati, mengingat tingginya kebutuhan masyarakat akan perlindungan terhadap risiko-risiko tersebut.
Profil Saham Asuransi Di Bursa Efek Indonesia
1. PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE)
PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE), yang didirikan pada 14 April 1985, merupakan perusahaan asuransi jiwa yang merupakan hasil patungan antara PT Sinar Mas Multiartha Tbk dan Mitsui Sumitomo Insurance Co Ltd Jepang sejak 2007. Dengan 65 kantor dan melayani 1,2 juta pelanggan, Saham LIFE menawarkan layanan asuransi konvensional dan syariah.
PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE) melakukan IPO pada 9 Juli 2019 dengan kapitalisasi pasar sebesar IDR 20,7 triliun dan membagikan dividen final sebesar IDR 38 per saham pada tahun 2023. Dengan kepemilikan mayoritas dipegang oleh Mitsui Sumitomo Insurance Co Ltd (80%), LIFE mencatat pendapatan sebesar IDR 613,5 miliar dan laba bersih IDR 63,9 miliar pada Q2 2024.
2. PT Panin Financial Tbk (PNLF)
PT Panin Financial Tbk (PNLF), didirikan pada tahun 1974 sebagai PT Panin Life Tbk, awalnya beroperasi di bidang asuransi jiwa sebelum beralih fokus ke jasa konsultasi bisnis, manajemen, dan administrasi pada tahun 2010. Saat ini, PNLF mengalihkan bisnis asuransi jiwanya ke anak perusahaan, PT Panin Anugrah Life, untuk lebih mengembangkan layanan konsultasi.
Perusahaan ini terdaftar di bursa sejak IPO pada 14 Juni 1993 dengan kapitalisasi pasar sebesar IDR 14,4 triliun. Pada Q2 2024, Saham asuransi PNLF mencatat pendapatan sebesar IDR 2,99 triliun dan laba bersih sebesar IDR 378,39 miliar. Sebagian besar saham PNLF dimiliki oleh PT Paninvest Tbk (67,86%), sementara sisanya dimiliki oleh publik (32,14%).
3. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU)
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), didirikan pada 25 November 1981 di Jakarta sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) Tbk, menawarkan layanan asuransi korporat dan ritel yang mencakup energi, kebakaran, properti, kelautan, dan kesehatan. Perusahaan ini juga menyediakan pilihan asuransi syariah untuk rumah, kendaraan, dan keselamatan pribadi melalui merek ‘Tugu Insurance’.
Terdaftar di bursa sejak IPO pada 28 Mei 2018, Saham asuransi TUGU memiliki kapitalisasi pasar sebesar IDR 4,46 triliun. Pada Q2 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar IDR 1,31 triliun dengan laba bersih IDR 240,01 miliar. Saham mayoritas dimiliki oleh PT Pertamina (58,50%), dengan UOB Kay Hian Pte Ltd (15,89%) dan Samsung Fire & Marine Co., Ltd (5,29%) sebagai pemegang saham signifikan lainnya, serta publik (20,31%).
4. PT Paninvest Tbk (PNIN)
PT Paninvest Tbk (PNIN) didirikan pada 24 Oktober 1973 sebagai PT Pan Union Insurance Ltd, yang awalnya beroperasi di bidang asuransi umum dan melakukan IPO pada 20 September 1983. Sejak 2014, perusahaan ini telah mengalihkan fokus bisnisnya ke sektor pariwisata dan menyerahkan portofolio asuransinya kepada anak perusahaan.
Sebagai bagian dari Panin Group, yang bergerak di sektor jasa keuangan termasuk perbankan dan asuransi, Saham asuransi PNIN memiliki kapitalisasi pasar sebesar IDR 4,13 triliun. Pada Q2 2024, PNIN membukukan pendapatan sebesar IDR 854,51 miliar dengan laba bersih IDR 243,35 miliar. Pemegang saham utama termasuk PT Paninkorp (29,71%), PT Famlee Invesco (18,28%), dan Crystal Chain Holding Ltd (9,68%), dengan 30,18% saham dimiliki oleh publik.
5. PT Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT)
PT Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT), yang didirikan pada tahun 2017 sebagai PT Nasional Mitra Utama, berfokus pada jasa konsultasi manajemen dan berfungsi sebagai perusahaan induk keuangan. Melalui anak perusahaannya, Asuransi Jiwa Nasional, BHAT berhasil melayani lebih dari 900.000 klien di Indonesia.
Setelah melakukan IPO pada 15 April 2020, perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar IDR 2,65 triliun. Pada Q2 2024, BHAT mencatatkan pendapatan sebesar IDR 12,72 miliar dengan laba bersih IDR 1,36 miliar. Saham mayoritas dimiliki oleh PT Bhakti Artha Global (54%), sementara 40% saham dimiliki oleh publik.
6. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG)
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) didirikan pada 14 November 1980 di Surabaya dan kini menjadi bagian dari Fairfax Asia Limited, yang menguasai 80% sahamnya. Perusahaan ini menawarkan berbagai produk asuransi, termasuk asuransi mobil, kesehatan, properti, serta perjalanan domestik dan internasional.
Saham asuransi AMAG, yang terdaftar di bursa sejak IPO pada 23 Desember 2005, memiliki kapitalisasi pasar sebesar IDR 1,72 triliun dengan pendapatan Q2 2024 mencapai IDR 264,46 miliar dan laba bersih IDR 76,32 miliar. Perusahaan membagikan dividen sebesar IDR 30 per lembar untuk tahun 2023, sementara saham publik menyumbang 11,29% dari total kepemilikan.
7. PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI)
PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) adalah perusahaan asuransi umum yang didirikan pada September 1963 dengan nama awal Asuransi Brawidjaja dan berganti nama menjadi PT Lippo General Insurance pada 1991 setelah memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta. Perusahaan ini memulai operasional komersialnya pada tahun 1983 dan telah berkomitmen untuk menyediakan layanan asuransi yang andal di Indonesia.
Saham asuransi LPGI melakukan IPO pada 22 Juli 1997, dengan kapitalisasi pasar sebesar IDR 1,16 triliun. Pada Q2 2024, pendapatan perusahaan mencapai IDR 683,43 miliar dan laba bersih IDR 21,15 miliar. Untuk tahun buku 2023, LPGI membagikan dividen final IDR 27 per lembar. Pemegang saham utama adalah PT Hanwha Life Insurance Indonesia (59,46%) dan PT Inti Anugerah Pratama (23,00%), sementara publik memiliki 2,64% saham.
8. PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA)
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) didirikan pada 12 Oktober 1982 di Jakarta dan bergerak dalam bidang asuransi umum, baik konvensional maupun syariah, dengan fokus pada perlindungan terhadap risiko kebakaran, kendaraan, teknik, tanggung jawab, dan kesehatan.
Perusahaan ini melakukan IPO pada 6 Juli 1989 dan mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar IDR 2.520.476 juta, serta penghasilan sebesar IDR 204.933 juta dengan keuntungan bersih IDR 26.842 juta pada periode Q2 2024. Sebagian besar saham ABDA dimiliki oleh Oona Indonesia Pte. Ltd dengan porsi 94,77%, sedangkan publik menguasai 5,23% saham lainnya.
9. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP)
Tanggal IPO : 14 September 1990
Kapitalisasi Pasar : IDR 563,5 miliar
Pendapatan (Q2 2024) : IDR 81,9 miliar
Laba Bersih (Q2 2024) : IDR 8 miliar
Dividen Terakhir : Tahun buku 2016 sebesar IDR 1,00 / lembar. Pembayaran pada 14 Jul 2017 sebagai dividen Final.
10. PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI)
Tanggal IPO : 4 September 1989
Kapitalisasi Pasar : IDR 535,9 miliar
Pendapatan (Q2 2024) : IDR 582,9 miliar
Laba Bersih (Q2 2024) : IDR 40,3 miliar
Dividen Terakhir : Tahun buku 2023 sebesar IDR 15,00 / lembar. Pembayaran pada 29 Juli 2024 sebagai dividen Final.
11. PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM)
Tanggal IPO : 19 Maret 1990
Kapitalisasi Pasar : IDR 465 miliar
Pendapatan (Q2 2024) : IDR 335,6 miliar
Laba Bersih (Q2 2024) : IDR 17,3 miliar
Dividen Terakhir : Tahun buku 2023 sebesar IDR 65,00 / lembar. Pembayaran pada 22 Mei 2024 sebagai dividen Final.
12. PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI)
Tanggal IPO : 11 Oktober 2017
Kapitalisasi Pasar : IDR 456,1 miliar
Pendapatan (Q2 2024) : IDR 61,9 miliar
Laba Bersih (Q2 2024) : IDR 17,8 miliar
13. PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM)
Tanggal IPO : 15 Desember 1989
Kapitalisasi Pasar : IDR 191,2 miliar
Pendapatan (Q2 2024) : IDR 47,5 miliar
Laba Bersih (Q2 2024) : IDR 6,5 miliar
Dividen Terakhir : Tahun buku 2023 sebesar IDR 40 / lembar. Pembayaran pada 26 Jul 2024 sebagai dividen Final.
14. PT Victoria Insurance Tbk (VINS)
Tanggal IPO : 28 September 2015
Kapitalisasi Pasar : IDR 173,8 miliar
Pendapatan (Q2 2024) : IDR 15,2 miliar
Laba Bersih (Q2 2024) : IDR 1,4 miliar
Dividen Terakhir : Tahun buku 2022 sebesar IDR 4,7 / lembar. Pembayaran pada 21 Jun 2023 sebagai dividen Final.
15. PT Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT)
Tanggal IPO : 29 Desember 2003
Kapitalisasi Pasar : IDR 162,4 miliar
Pendapatan (Q2 2024) : IDR 35,1 miliar
Laba Bersih (Q2 2024) : Kerugian bersih IDR 616 juta
Dividen Terakhir : Tahun buku 2018 sebesar IDR 20,85 / lembar. Pembayaran pada 19 Jul 2019 sebagai dividen Final.
16. PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS)
Tanggal IPO : 18 Desember 2017
Kapitalisasi Pasar : IDR 147 miliar
Pendapatan (Q2 2024) : IDR 72,6 miliar
Laba Bersih (Q2 2024) : IDR 2,5 miliar
17. PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI)
Tanggal IPO : 16 Januari 2014
Kapitalisasi Pasar : IDR 89,6 miliar
Pendapatan (Q2 2024) : IDR 94,3 miliar
Laba Bersih (Q2 2024) : Kerugian bersih IDR 3,4 miliar
18. PT. Asuransi Bintang Tbk (ASBI)
Tanggal IPO : 29 November 1989
Pendapatan (Q2 2024) : IDR 58 miliar
Laba Bersih (Q2 2024) : IDR 3,4 miliar
Dividen Terakhir : Tahun buku 2023 sebesar IDR 3,5 / lembar. Pembayaran pada 31 Mei 2024 sebagai dividen Final.
Investasi Saham Asuransi
Sektor saham asuransi di Bursa Efek Indonesia menunjukkan potensi pertumbuhan yang baik dengan sejumlah perusahaan yang menawarkan produk-produk asuransi yang bervariasi. Dalam memilih saham asuransi untuk investasi, penting untuk mempertimbangkan kinerja keuangan, stabilitas manajemen, serta proyeksi pertumbuhan jangka panjang. Dengan mengetahui profil perusahaan-perusahaan asuransi yang terdaftar di bursa, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dalam investasi saham asuransi.
Dengan demikian, bagi Anda yang ingin mendalami lebih jauh tentang investasi, termasuk di dalamnya saham asuransi, kunjungi AlphaInvestasi untuk membaca artikel lengkap seputar finansial dan investasi. Untuk pengalaman investasi yang lebih mudah dan menyenangkan, gunakan aplikasi AlphaTrade yang menawarkan fee broker rendah, yaitu hanya 0,1% untuk pembelian dan 0,2% untuk penjualan. Dengan biaya yang terjangkau, Anda dapat mengoptimalkan potensi keuntungan tanpa terbebani oleh biaya tinggi.