Saham otomotif menjadi salah satu pilihan investasi menarik bagi para investor yang ingin mendapatkan keuntungan di sektor yang terus berkembang ini. Dengan pertumbuhan industri otomotif yang pesat, banyak emiten yang menawarkan saham dengan potensi yang menjanjikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas daftar saham otomotif yang patut diperhatikan, prospek sektor saham otomotif, serta profil beberapa emiten otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sektor Saham Otomotif & Prospeknya
Sektor saham otomotif di Indonesia menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan permintaan akan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat dan kemudahan akses ke pembiayaan kendaraan. Selain itu, perkembangan teknologi seperti kendaraan listrik semakin menarik perhatian investor. Sektor ini diharapkan dapat tumbuh seiring dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur dan kebijakan yang mendukung industri otomotif.
Dalam beberapa tahun ke depan, sektor saham otomotif berpotensi untuk berkembang lebih pesat, terutama dengan meningkatnya minat terhadap kendaraan ramah lingkungan. Perusahaan-perusahaan otomotif yang mampu beradaptasi dengan tren ini akan memiliki keunggulan kompetitif. Investor yang cerdas akan melihat peluang ini sebagai kesempatan untuk berinvestasi pada emiten-emiten otomotif yang solid dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.
Profil Saham Otomotif Di Bursa Efek Indonesia
1. PT Astra International Tbk (ASII)
PT Astra International Tbk (ASII) adalah perusahaan industri otomotif terkemuka yang telah berhasil mendiversifikasi bisnisnya ke dalam tujuh segmen, termasuk otomotif, pembiayaan, pertambangan, konstruksi, dan agrobisnis. Sebagai distributor tunggal merek-merek otomotif terkenal seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Peugeot, dan BMW, Astra memiliki posisi yang kuat di pasar. Perusahaan ini mencatatkan IPO pada 4 April 1990 dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar IDR 211,53 triliun, dengan total saham terdaftar mencapai 54,8 juta saham. Untuk tahun buku 2023, Astra telah mengumumkan dividen interim sebesar IDR 98 per lembar yang akan dibayarkan pada 31 Oktober 2023, dan dividen final sebesar IDR 421 per lembar yang akan dibayarkan pada 30 Mei 2024. Pada kuartal kedua tahun 2024, Astra melaporkan penghasilan sebesar IDR 78,76 triliun dan keuntungan bersih sebesar IDR 8,39 triliun, menunjukkan kinerja yang solid di tengah tantangan industri.
2. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) adalah perusahaan yang berfokus sebagai produsen dan distributor suku cadang untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Didirikan pada tahun 1976 dengan nama awal PT Alfa Delta Motor, perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1991 dan telah mengalami satu kali merger serta enam kali pergantian nama sebelum menjadi PT Astra Otoparts Tbk pada tahun 1997. Perusahaan ini melaksanakan IPO pada 15 Juni 1998 dan saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar IDR 11,08 triliun dengan total saham terdaftar mencapai 749,9 juta saham. Untuk tahun buku 2023, AUTO mengumumkan dividen interim sebesar IDR 40 per lembar yang akan dibayarkan pada 24 Oktober 2023, dan dividen final sebesar IDR 132 per lembar yang dijadwalkan pada 22 Mei 2024. Pada kuartal kedua tahun 2024, perusahaan melaporkan penghasilan sebesar IDR 4,60 triliun dan keuntungan bersih sebesar IDR 538,8 miliar, menunjukkan kinerja yang stabil dalam industri suku cadang otomotif.
3. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) atau yang lebih dikenal sebagai MPM, didirikan pada tahun 1987 dengan fokus pada unit bisnis yang terintegrasi, mencakup distribusi sepeda motor dan mobil, ritel, pasar purna jual, distribusi suku cadang, rental mobil, pertanggungan, dan pembiayaan multiguna. Sebagai distributor utama sepeda motor dan suku cadang Honda di Provinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, MPM memiliki jaringan distribusi yang luas, terdiri dari 280 diler dan 40 gerai ritel. Perusahaan ini melakukan IPO pada 29 Mei 2013 dan saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar IDR 4,55 triliun dengan total saham terdaftar mencapai 4,4 miliar saham. Untuk tahun buku 2023, MPM mengumumkan dividen final sebesar IDR 115 per lembar yang akan dibayarkan pada 28 Juni 2024, setelah sebelumnya membagikan dividen final sebesar IDR 135 per lembar pada tahun 2022. Pada kuartal kedua tahun 2024, perusahaan melaporkan penghasilan sebesar IDR 3,81 triliun dan keuntungan bersih sebesar IDR 162,8 miliar, mencerminkan kinerja yang positif dalam industri otomotif.
4. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) merupakan perusahaan yang beroperasi di sektor otomotif, dengan berbagai layanan seperti pemegang lisensi merek, distributor kendaraan bermotor, layanan purnajual, dan jasa pembiayaan. Didirikan pada tahun 1976 sebagai PT Indomobil Investment Corporation, IMAS melaksanakan IPO pada 15 November 1993, dan mengubah namanya setelah bergabung dengan PT Indomulti Inti Industri Tbk pada tahun 1997. Saat ini, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar sebesar IDR 5,29 triliun dengan total saham terdaftar sebanyak 22 juta saham. Untuk tahun buku 2023, IMAS mengumumkan dividen final sebesar IDR 10 per lembar yang akan dibayarkan pada 24 Juli 2024, yang sejalan dengan dividen yang sama pada tahun 2022. Pada kuartal kedua tahun 2024, IMAS mencatat penghasilan sebesar IDR 7,11 triliun dan keuntungan bersih sebesar IDR 24,8 miliar, mencerminkan kinerja yang stabil dalam industri otomotif.
5. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)
PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) adalah salah satu produsen ban terkemuka di Indonesia, yang didirikan pada tahun 1951 sebagai produsen ban sepeda. Operasi komersial perusahaan dimulai pada tahun 1953, dan sejak itu, GJTL terus memperluas kapasitas produksinya. Pada tahun 1971, perusahaan ini mulai memproduksi ban sepeda motor, diikuti oleh produksi ban untuk kendaraan penumpang dan niaga pada tahun 1981. GJTL melaksanakan IPO pada 8 Mei 1990 dan saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar IDR 4,46 triliun. Untuk tahun buku 2023, perusahaan mengumumkan dividen final sebesar IDR 50 per lembar yang akan dibayarkan pada 26 Juli 2024. Pada kuartal kedua tahun 2024, GJTL mencatat penghasilan sebesar IDR 4,08 triliun dan keuntungan bersih sebesar IDR 238,3 miliar, menunjukkan kinerja yang solid dalam industri ban.
6. PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR)
PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) didirikan pada tahun 1898 oleh Frank A. Seiberling sebagai penghormatan kepada Charles Goodyear, penemu proses vulkanisasi karet. Perusahaan ini telah berkembang menjadi salah satu produsen ban terbesar di dunia, dengan 46 unit pabrik di 21 negara. Segmen usaha GDYR mencakup ban konsumen untuk kendaraan pribadi dan penumpang, serta ban komersial dan OTR (off the road) untuk kendaraan niaga, armada transportasi, serta sektor pertambangan dan pertanian. Perusahaan ini melaksanakan IPO pada 22 Desember 1980 dan saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar IDR 623,2 miliar. Pada kuartal kedua tahun 2024, GDYR mencatat penghasilan sebesar USD 41,08 juta dan keuntungan bersih sebesar USD 2,20 juta, menunjukkan kinerja yang positif di industri ban.
7. PT Indospring Tbk (INDS)
PT Indospring Tbk (INDS) adalah perusahaan yang bergerak sebagai produsen suku cadang otomotif, khususnya leaf springs, coil springs, dan stabiliser bar. Didirikan pada Mei 1978, INDS mulai beroperasi secara komersial pada Januari 1979 dan melaksanakan IPO pada 10 Agustus 1990. Pada tahun 2002, perusahaan ini memperluas pasar dengan mengekspor pegas daun ke Jepang. INDS terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk berkualitas tinggi, termasuk mata air yang dihasilkan melalui proses dingin dan panas. Saat ini, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar sebesar IDR 1,94 triliun. Untuk tahun buku 2023, INDS mengumumkan dividen final sebesar IDR 100 per lembar yang akan dibayarkan pada 12 Juli 2024, yang konsisten dengan dividen yang sama pada tahun 2022. Pada kuartal kedua tahun 2024, INDS mencatat penghasilan sebesar IDR 617,1 miliar dan keuntungan bersih sebesar IDR 17,8 miliar, mencerminkan kinerja yang stabil dalam industri suku cadang otomotif.
8. PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN)
Didirikan pada 7 Januari 1982, LPIN memproduksi suku cadang kendaraan bermotor dan melaksanakan IPO pada 5 Februari 1990. Kapitalisasi pasar saat ini sebesar IDR 157,25 miliar. Pada tahun buku 2023, dividen final sebesar IDR 25 per lembar akan dibayarkan 10 Juni 2024. Pada kuartal kedua 2024, perusahaan mencatat penghasilan IDR 42,6 miliar dengan keuntungan bersih IDR 9,2 miliar.
9. PT Indo Kordsa Tbk (BRAM)
BRAM didirikan pada 1981 sebagai produsen kain ban dari serat nilon, poliester, dan rayon. IPO dilakukan pada 5 September 1990, dan perusahaan berganti nama menjadi PT Indo Kordsa Tbk pada 2018. Kapitalisasi pasar saat ini mencapai IDR 2,67 triliun. Pada kuartal kedua 2024, perusahaan mencatat penghasilan USD 63,3 juta dengan keuntungan bersih USD 3,1 juta. Dividen final tahun 2023 sebesar IDR 200 per lembar akan dibayarkan pada 27 Juni 2024.
10. PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT)
Didirikan pada 1982, BOLT memproduksi komponen seperti mur dan baut. Kapitalisasi pasar saat ini sebesar IDR 2,46 triliun. Pada kuartal kedua 2024, BOLT mencatat penghasilan IDR 337,9 miliar dan keuntungan bersih IDR 11,8 miliar. Dividen final tahun 2023 sebesar IDR 35 per lembar akan dibayarkan pada 2 Juli 2024.
11. PT Bintraco Dharma Tbk (CARS)
Didirikan pada 1 Juni 1969, CARS merupakan induk perusahaan dengan bisnis otomotif dan pembiayaan. Salah satu anak perusahaannya adalah diler resmi Toyota di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kapitalisasi pasar mencapai IDR 1,2 triliun. Pada kuartal kedua 2024, perusahaan mencatat penghasilan IDR 1.362.997 juta dengan keuntungan bersih IDR 26.485 juta.
12. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM)
SMSM, didirikan pada 1976, adalah produsen suku cadang otomotif dengan produk unggulan seperti Sakura Filter. IPO dilakukan pada 1996, dan kapitalisasi pasar mencapai IDR 12,035 triliun. Pada kuartal kedua 2024, perusahaan mencatat penghasilan IDR 1.193.544 juta dan keuntungan bersih IDR 232.953 juta. SMSM akan membayarkan dividen final sebesar IDR 40,00 per lembar pada 16 Juli 2024.
Sektor saham otomotif di Indonesia memiliki prospek yang cerah dengan potensi pertumbuhan yang tinggi. Investor yang tertarik untuk berinvestasi di sektor ini sebaiknya mempertimbangkan emiten-emiten yang memiliki rekam jejak yang baik dan kinerja yang stabil. Dengan memahami tren dan dinamika industri otomotif, investor dapat membuat keputusan investasi yang cerdas dan berpotensi mendapatkan keuntungan yang optimal di masa depan.