Alpha Investasi | Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

Daftar Saham Rumah Sakit Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Saham Rumah Sakit Yang Terdaftar Di BEI

Dalam dunia investasi yang terus berkembang, sektor kesehatan menjadi salah satu area yang semakin mendapatkan perhatian khusus dari para investor. Dengan meningkatnya kebutuhan akan layanan medis dan perawatan kesehatan, banyak yang mulai melirik potensi yang ditawarkan oleh saham rumah sakit. Perubahan demografi, lonjakan populasi usia lanjut, dan kesadaran kesehatan yang lebih tinggi mendorong permintaan untuk fasilitas kesehatan yang lebih baik. Hal ini membuka peluang investasi yang menarik di sektor ini.

Sektor Saham Rumah Sakit & Prospeknya

Saham rumah sakit semakin menarik perhatian investor di pasar saham Indonesia karena sektor kesehatan terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan permintaan yang meningkat. Dengan semakin banyaknya kebutuhan akan layanan medis berkualitas dan ekspansi infrastruktur kesehatan, saham rumah sakit menawarkan prospek yang menjanjikan. Perusahaan-perusahaan di sektor ini tidak hanya berpotensi memberikan imbal hasil yang menarik, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat secara umum. Oleh karena itu, berinvestasi dalam saham rumah sakit bisa menjadi langkah cerdas bagi mereka yang mencari portofolio investasi yang solid dan berkelanjutan.

Profil Saham Rumah Sakit Di Bursa Efek Indonesia

1. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) adalah operator jaringan Rumah Sakit Mitra Keluarga yang berdiri sejak tahun 1989. Perusahaan ini mengelola 17 rumah sakit dan klinik yang tersebar di Jabodetabek serta beberapa kota di Pulau Jawa, menawarkan layanan medis unggulan seperti ESWL, densitometri tulang, laparoskopi, artroskopi, dan mamografi. Selain itu, MIKA juga mengembangkan aplikasi seluler AlteaCare yang menyediakan layanan telemedis dan memfasilitasi janji temu dengan dokter. Dengan total saham terdaftar sebanyak 1,45 miliar saham, MIKA mencatatkan penghasilan sebesar 1.209.444 juta IDR dan keuntungan bersih 311.650 juta IDR pada Q2 2024. Dividen final untuk tahun buku 2023 ditetapkan sebesar 34,00 IDR per lembar saham, yang dibayarkan pada 5 Juli 2024.

2. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO)

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) adalah jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 3 Agustus 1996. Perusahaan ini mengoperasikan 40 rumah sakit dan 30 klinik dengan dukungan dari 2.700 dokter dan 10.000 perawat serta staf, menjadikannya sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan terkemuka di negara ini. SILO merupakan anak perusahaan dari PT Lippo Karawaci Tbk dan awalnya didirikan sebagai Rumah Sakit Siloam Gleneagle melalui kerja sama dengan Gleneagles Hospitals. Dengan total saham terdaftar sebanyak 1,15 miliar, SILO mencatat penghasilan sebesar 2.989.562 juta IDR dan keuntungan bersih 300.602 juta IDR pada Q2 2024. Untuk tahun buku 2023, SILO membagikan dividen final sebesar 20,00 IDR per lembar saham, yang dibayarkan pada 28 Juni 2024.

3. PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ)

PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ), operator dari Rumah Sakit Mayapada, didirikan pada 20 Mei 1991 dan mulai beroperasi pada tahun 1995. Sebagai bagian dari PT Mayapada Healthcare Group, perusahaan ini mengelola lima rumah sakit, termasuk Mayapada Hospital di Modernland, Tangerang, yang dibuka pada 1 Juni 2008. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Jalan Honoris Raya Kav. 6, Kotamodern, Tangerang. Pada kuartal kedua tahun 2024, SRAJ mencatatkan penghasilan sebesar 768,287 juta IDR dengan keuntungan bersih mencapai 4,899 juta IDR. Perusahaan ini terdaftar di bursa sejak 11 April 2011, dengan total 5,53 miliar saham yang beredar di pasar modal.

4. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) adalah operator dari jaringan Rumah Sakit Hermina, yang awalnya didirikan sebagai Rumah Sakit Bersalin Hermina pada tahun 1985 di Jakarta oleh Ibu Hermina Sulaiman. Kini, perusahaan ini mengelola 42 rumah sakit di 31 kota di seluruh Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, dengan kapasitas lebih dari 3.000 tempat tidur dan dukungan 2.800 dokter. Terdaftar di bursa pada 16 Mei 2018, HEAL memiliki 2,97 miliar saham yang beredar di pasar modal. Pada kuartal kedua tahun 2024, perusahaan mencatatkan penghasilan sebesar 1.637.846 juta IDR dan keuntungan bersih 152.211 juta IDR.

5. PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY)

PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY), yang dikenal sebagai Primaya Group, adalah penyedia layanan rumah sakit swasta yang menyasar pasar kelas menengah ke atas. Didirikan pada tahun 1997 di Jakarta dengan nama PT Famon Global Raya, perusahaan ini mengubah namanya pada tahun 2016. Primaya Group mengoperasikan 14 rumah sakit yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa, dan Sulawesi. Sejak IPO pada 8 November 2022, perusahaan ini memiliki 13,9 miliar saham yang terdaftar di pasar modal. Pada kuartal kedua tahun 2024, Primaya Group mencatatkan penghasilan sebesar 503.778 juta IDR dengan keuntungan bersih mencapai 65.560 juta IDR.

6. PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME)

PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), yang dikenal sebagai EMC Healthcare, adalah operator rumah sakit swasta dengan jaringan enam Rumah Sakit EMC yang tersebar di Alam Sutera, Cikarang, Pekayon, Pulomas, Tangerang, dan Sentul. Rumah sakit pertama perusahaan ini didirikan pada tahun 1972 di Alam Sutera dengan nama Rumah Sakit Ongkomulyo, yang kemudian menjadi Omni Medical Center pada tahun 2001. Sebelum dikenal dengan nama EMC, jaringan ini dikenal sebagai Rumah Sakit Omni hingga diakuisisi oleh Emtek Group pada tahun 2021. Sejak IPO pada 11 Januari 2013, SAME memiliki 1,18 miliar saham yang terdaftar di pasar modal. Pada kuartal pertama tahun 2024, perusahaan mencatatkan penghasilan sebesar 435.772 juta IDR dengan keuntungan bersih sebesar 1.430 juta IDR.

7. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA)

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) didirikan di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 7 Mei 1973 dengan Klinik Laboratorium Prodia sebagai fasilitas pertama. Kini, perusahaan ini telah berkembang menjadi jaringan layanan kesehatan yang terdiri dari 152 klinik dengan total 259 outlet yang tersebar di 67 kabupaten dan 74 kota di seluruh Indonesia. Prodia menawarkan berbagai layanan, termasuk laboratorium klinik, Prodia Health Care, serta pusat kesehatan khusus untuk wanita, anak-anak, dan lansia. Sejak IPO pada 7 Desember 2016, PRDA memiliki 937 juta saham yang terdaftar di pasar modal. Pada kuartal pertama 2024, perusahaan mencatatkan penghasilan sebesar 486.850 juta IDR dengan keuntungan bersih sebesar 39.049 juta IDR.

8. PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE)

PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) adalah grup layanan kesehatan yang didirikan pada tahun 2015 dengan mengakuisisi RSIA Bunda Sejahtera di Tangerang. Perusahaan ini kini mengelola tujuh rumah sakit yang tersebar di Tangerang, Jakarta, Cikarang, Cikupa, Mojosari, dan Sidoarjo. Selain memberikan pelayanan medis, CARE juga berupaya membangun pusat pelatihan tenaga kesehatan yang akan didistribusikan ke berbagai rumah sakit dalam jaringan mereka. Perusahaan juga sedang mengembangkan aplikasi layanan kesehatan untuk memudahkan akses masyarakat ke RS Metro. Tercatat pada kuartal kedua 2024, CARE memperoleh penghasilan sebesar 84.568 juta IDR, namun mengalami kerugian bersih sebesar 23.270 juta IDR. CARE melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 13 Maret 2020 dengan total saham terdaftar sebanyak 33,25 miliar lembar.

9. PT Bundamedik Tbk (BMHS)

PT Bundamedik Tbk (BMHS) adalah penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan berbagai layanan melalui rumah sakit, laboratorium, klinik kesuburan, dan klinik gigi di berbagai kota. Didirikan dengan kantor pusat di Jakarta, BMHS melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 6 Juli 2021 dengan total saham terdaftar sebanyak 8,54 miliar lembar. Pada kuartal pertama 2024, perusahaan mencatatkan penghasilan sebesar 413.751 juta IDR dengan keuntungan bersih 10.869 juta IDR. BMHS juga membagikan dividen dengan nilai 0,56 IDR per lembar saham untuk tahun buku 2023, yang dibayarkan pada 3 Juli 2024.

10. PT Murni Sadar Tbk (MTMH)

PT Murni Sadar Tbk (MTMH) adalah perusahaan penyedia layanan kesehatan yang berfokus pada layanan onkologi dan kardiovaskular. Berdiri sejak tahun 2010 di Medan, perseroan mengoperasikan enam rumah sakit swasta yang tersebar di Medan, Jakarta, Tangerang, dan Bali melalui empat anak perusahaannya. Rumah sakit pertama, Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Medan, dibuka pada tahun 2012, sementara yang terbaru adalah Rumah Sakit Murni Teguh Bali yang didirikan pada tahun 2021. Dengan total 2 miliar saham terdaftar di pasar modal sejak IPO pada 20 April 2022, MTMH mencatatkan penghasilan sebesar 263.651 juta IDR dan keuntungan bersih 7.007 juta IDR pada kuartal pertama 2024.

Investasi Bersama Alphainvestasi

Sektor saham rumah sakit menawarkan peluang investasi yang menjanjikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan layanan kesehatan berkualitas. Dengan pertumbuhan yang stabil dan permintaan yang terus meningkat, perusahaan-perusahaan rumah sakit di Bursa Efek Indonesia menghadirkan berbagai opsi investasi menarik. Memahami profil dan kinerja masing-masing perusahaan dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih baik dan memanfaatkan potensi pertumbuhan di sektor ini. Dengan fokus pada inovasi dan peningkatan layanan, saham rumah sakit berpotensi memberikan imbal hasil yang menarik sambil berkontribusi pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan.Bergabunglah dengan Alphainvestasi untuk memanfaatkan peluang investasi di sektor kesehatan dengan lebih cermat dan strategis. Kunjungi AlphaInvestasi untuk informasi lebih lanjut dan mulai investasi Anda dengan bimbingan profesional dari kami.

Scroll to Top