Alpha Investasi | Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

Berapa Harga Saham ADRO (Adaro Energy) Hari ini? Yuk Simak!

Harga Saham ADRO Adaro Energy
Sumber: Detik Finance

Tahukah kamu bahwasanya Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan pengekspor batubara terbesar di dunia?. Menurut catatan dari Statista, Indonesia berada pada nomor 3 sebagai negara produsen batubara dengan nilai produksi 551 juta metrik ton pada tahun 2021.

Batubara merupakan salah satu sumber bahan bakar utama di dunia. Bahan tambang ini dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan dasar, seperti pembangkit listrik, bahan bakar moda transportasi, produksi semen dan lain sebagainya. Dibandingkan dengan sumber energi alternatifnya, seperti nuklir, batubara cenderung lebih mudah diproduksi dan didistribusikan.

Maka dari itu, tidak heran jika bahan tambang yang satu ini dibutuhkan oleh berbagai negara di seluruh dunia. Salah satu produsen batubara terbesar di Indonesia adalah PT Adaro Energy Indonesia TBK. Pada tahun 2021, perusahaan ini berhasil menjual 52.7 juta ton batubara baik ke pasar domestik maupun mancanegara.

Perusahaan yang merilis sahamnya di bursa sejak tahun 2008 ini juga termasuk perusahaan konstituen indeks LQ45. Ini artinya, saham Adaro termasuk ke dalam saham blue chip.

Meskipun demikian, sebelum membeli saham ini, sebaiknya kamu tahu terlebih dahulu berapa harga saham Adaro terbaru dan bagaimana kondisi finansialnya berikut ini:

Profil Adaro Energy (ADRO)

Logo Adaro
Sumber: Adaro

Tambang batubara di Indonesia sudah ada sejak zaman kolonial Hindia Belanda, di mana pemerintah kolonial mulai melakukan ekstraksi di Palaran, Kalimantan Timur, pada tahun 1862. Namun, batubara baru menjadi fokus tambang nasional pada tahun 1970-an ketika kenaikan harga minyak membuat Presiden Soeharto mengalihkan fokus produksi tambang Indonesia ke batubara, salah satunya dengan pembukaan 8 blok lokasi tambang di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Enadimsa, perusahaan asal Spanyol, memenangkan tender untuk ekstraksi batubara di blok 8 di Tanjung, Kalimantan Selatan, dan menamakan perusahaan tambang tersebut Adaro untuk menghormati keluarga Adaro, penambang terkemuka di Spanyol. Pada tahun 1989, Enadimsa menjual Adaro ke konsorsium Indonesia-Australia. Adaro kemudian menjadi perusahaan terbuka pada 16 Juli 2008 dengan harga saham Rp1.100 per lembar dan kini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp70,9 triliun. Kapitalisasi pasar, indikator fundamental perusahaan, diperoleh dari hasil perkalian harga saham dengan jumlah saham beredar dan nilainya fluktuatif.

Selain kapitalisasi pasar, indikator fundamental lain yang bisa digunakan adalah kondisi keuangan dan bisnisnya. Menurut laporan tahunan perusahaan ini pada tahun 2022, perusahaan telah memproduksi 62.88 juta ton batubara, naik sekitar 19% dibandingkan dengan produksi tahun 2021. Pendapatan dan laba perusahaan juga mengalami kenaikan sepanjang tahun 2021-2022, dengan pendapatan naik dari US$3.9 miliar pada tahun 2021 menjadi US$8.1 miliar pada tahun 2022, dan laba naik dari US$1.1 miliar menjadi US$2.9 miliar. Selain peningkatan produksi, kenaikan laba juga disebabkan oleh peningkatan harga batubara dunia sepanjang tahun 2022. Meskipun harga saham Adaro saat ini berada pada titik terendah selama satu tahun terakhir, kondisi keuangan perusahaan selama kuartal pertama tahun 2023 cukup baik, dengan pendapatan naik 5% dari US$1.2 miliar pada triwulan pertama tahun 2022 menjadi US$1.8 miliar pada triwulan pertama tahun 2023, dan laba meningkat dari US$486 juta menjadi US$532 juta pada periode yang sama.

Baca juga: Daftar Saham Batubara di Indonesia Tahun 2023

Harga Saham ADRO 1 Lot

Per tanggal 26 Mei 2023, saham PT. Adaro Energy Indonesia TBK (ADRO) dijual dengan harga Rp2,090 per lembar. Nilai ini lebih rendah 33.86% dibandingkan tahun lalu dan merupakan harga saham Adro terendah dalam satu tahun terakhir.

Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia Tahun 2023

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ADRO

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ADRO

Perbedaan arah antara pergerakan harga saham dan kondisi keuangan ADRO di atas membuktikan bahwasanya kondisi keuangan bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi harga saham ADRO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dilansir dari Bisnis, berikut ini beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi harga saham ADRO:

  1. Harga batubara di pasar dunia. Sederhananya, ketika harga batubara naik, maka potensi pendapatan emiten ini juga akan naik, sehingga banyak investor yang berminat. Begitu pula sebaliknya.
  2. Harga barang pengganti (substitusi) batubara. Sebagai sumber energi, batubara bersaing dengan bahan sumber energi lainnya, seperti minyak dan gas. Sesuai dengan hukum permintaan, perubahan harga barang pengganti dapat mempengaruhi harga dan jumlah permintaan barang utama (batubara).
  3. Produksi batubara dunia. Dilansir dari Bisnis, Bank Dunia memperkirakan bahwa harga dan permintaan batubara akan menurun sepanjang tahun 2023. Hal ini karena peningkatan jumlah produksi batubara dunia pasca covid19.
  4. Nilai tukar dolar dan rupiah. Sebagai komoditas ekspor, tentunya besar kecilnya nilai tukar dolar terhadap rupiah akan mempengaruhi besar kecilnya pendapatan perusahaan tambang yang pada akhirnya akan mempengaruhi permintaan saham perusahaan tambang tersebut.

Baca juga: Contoh & Cara Analisis Fundamental Saham

Cara Beli Saham ADRO

Berikut ini cara membeli saham ADRO di aplikasi Alpha:

  1. Buka aplikasi Alpha.
  2. Masukkan username dan password yang telah kamu daftarkan.
  3. Klik dan masukkan PIN.
  4. Buka menu portofolio dan cek apakah saldo RDN yang kamu miliki cukup untuk membeli saham kode ADRO ini.
  5. Jika sudah cukup, kamu bisa membuka menu order untuk membeli saham ini.
  6. Klik menu PIN di bagian kanan atas.
  7. Klik ok.
  8. Masukkan kode ADRO di bagian “Stock”.
  9. Pada menu harga, kamu bisa memasukkan level harga ADRO yang diinginkan.
  10. Masukkan jumlah lot saham ADRO yang kamu inginkan.
  11. Klik send.
  12. Klik submit.

Informasi lengkap mengenai perkembangan transaksi dapat kamu lihat di menu order list dan portofolio.

Baca juga: Cara & Tips Beli Saham untuk Pemula

Scroll to Top