Alpha Investasi | Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

Daftar Saham Nikel di Bursa Efek Indonesia

Saham Nikel

Tahukah Anda, jika Indonesia merupakan negara produsen nikel terbanyak di dunia? Menurut data dari Statista, pada tahun 2023, negara ini berhasil memproduksi 1,8 juta metrik ton nikel. Jumlah ini jauh di atas Filipina yang “hanya bisa” memasok 400.000 metrik ton bahan kimia ini.

Nikel adalah salah satu bahan kimia yang diperoleh dari hasil pertambangan. Bahan kimia yang satu ini umumnya digunakan untuk memproduksi besi tahan karat (stainless steel) dan baterai yang bisa diisi kembali, termasuk baterai kendaraan listrik.

Oleh karena itu, seiring dengan fokus masyarakat dunia yang beralih dari bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara ke energi yang lebih terbarukan (termasuk kendaraan listrik), potensi bisnis nikel di Indonesia semakin besar. Di Indonesia sendiri, tambang nikel banyak ditemukan di Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua dengan perkiraan cadangan total sebesar 143 juta ton (Antara).

Ingin turut mendapatkan keuntungan dari bisnis tambang ini? Berikut ini daftar saham nikel apa saja yang bisa Anda beli di Bursa Efek Indonesia:

1. PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Antam memang dikenal sebagai perusahaan tambang emas di Indonesia. Namun, nyatanya selain emas, perusahaan BUMN ini juga memproduksi nikel, khususnya Ferronickel. Untuk bisnis ini, Antam memiliki 4 pusat produksi yang terletak di Kolaka dan Konawe, Sulawesi Tenggara, Halmahera Timur, Maluku Utara dan Pulau Gag di Papua. Menurut laman resmi dari perusahaan ini, Antam memiliki cadangan nikel sebesar 381,91 wet metric ton.

Pada tahun 2023, perusahaan ini berhasil menjual 11,71 juta wmt bijih nikel dan 20.138 TNi produk feronikel. Dari hasil penjualan tersebut, terkumpul pendapatan sebesar Rp12,87 triliun atau 31% dari total pendapatan perusahaan ini pada tahun 2023 lalu.

2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Boleh dikatakan bahwa PT Vale Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan tambang nikel tertua di tanah air. Eksplorasi tambang nikel perusahaan ini sudah dimulai sejak dekade 1920-an, jauh sebelum perusahaan ini berdiri dengan nama PT International Nickel Indonesia (INCO) pada tahun 1968.

Lokasi tambang dan fasilitas produksi INCO terletak di 4 wilayah di Pulau Sulawesi, yaitu di Pomalaa dan Sua Sua, Sulawesi Tenggara, Bahadopi, Sulawesi Tengah dan Sorowako, Sulawesi Selatan. Total luas area konsesi yang dikerjakan oleh perusahaan ini adalah sebesar 118.017 hektar. Dari luas tersebut, diperkirakan rata-rata produksi nikel INCO per tahun adalah sebesar 75.000 metrik ton.

3. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

PT Trimegah Bangun Persada Tbk adalah perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Pulau Obi, Maluku Utara. Didirikan pada tahun 2004, perusahaan ini mengerjakan lahan konsesi di Pulau Obi seluas 9.000 hektar dengan cadangan nikel diperkirakan sebesar 302 juta wet metric ton per November 2023.

Dari total cadangan tersebut, perusahaan ini berhasil menambang 5,8 juta wmt nikel dan berhasil menjual 3,61 juta bijih nikel pada triwulan pertama tahun 2024. Seiring dengan adanya akuisisi konsesi tambang milik perusahaan lain dan pembukaan lahan yang sedang dalam tahap konstruksi, maka tidak heran jika produksi perusahaan ini diperkirakan akan meningkat dalam beberapa tahun kedepan.

4. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT)

Rekomendasi saham nikel yang ke-4 adalah PT Central Omega Resources Tbk. Perusahaan ini memiliki fasilitas tambang dan smelter nikel di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Selain nikel, PT Central Omega Resources Tbk juga memiliki bisnis di bidang eksplorasi emas dan tembaga di Halmahera Timur, Maluku Utara serta di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Untuk bisnis smelter nikel, perusahaan ini telah mengoperasikan fasilitas smelter dengan kapasitas 100.000 ton sejak tahun 2018 dan rencananya akan membangun fasilitas produksi lagi dengan kapasitas 200.000 ton pada tahun 2025. Sementara itu, perusahaan ini sudah mengoperasikan bisnis tambang nikelnya sejak tahun 2011 dan diperkirakan hingga saat ini, DKFT berhasil mengekstraksi 7 juta ton bahan kimia ini.

5. PT. Ifishdeco Tbk (IFSH)

Saham nikel ke-5 yang patut untuk Anda beli adalah PT. Ifishdeco Tbk. Sesuai dengan namanya, perusahaan ini didirikan pada tahun 1971 untuk berbisnis di bidang perikanan. Pada tahun 1989, perusahaan lantas mengembangkan bisnisnya di bidang agrobisnis.

Namun demikian, nyatanya bisnis ini kurang sukses, sehingga pada tahun 2005-2008, perusahaan melakukan penelitian mengenai topografi tanah yang hasilnya menyebutkan bahwa lahan perusahaan ini kaya akan sumber daya nikel dan besi. Sejak saat itu, bisnis PT. Ifishdeco Tbk beralih menjadi bisnis pertambangan.

Hingga tahun 2024, perusahaan ini mengelola 2.580 hektar lahan konsesi yang terletak di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Sebanyak 70 hektar dari lahan tersebut digunakan untuk bisnis smelting, sementara sisanya digunakan untuk bisnis pertambangan.

6. PT PAM Mineral Tbk (NICL)

PT PAM Mineral Tbk (NICL) adalah perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Dengan atas nama perusahaan ini sendiri, PT PAM Mineral Tbk mengelola lahan konsesi seluas 198 hektar di Desa Laroenai, Kecamatan Bungku, Sulawesi Tengah. Sedangkan atas nama anak perusahaannya, PT Indrabakti Mustika (IBM), perusahaan ini mengelola kawasan hutan produksi milik pemerintah seluas 537,21 Ha di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Dengan lahan seluas ini, perusahaan menargetkan produksi 3.000.000 ton nikel pada tahun 2024. Jumlah ini meningkat sekitar 400.000 ton apabila dibandingkan dengan target produksi pada tahun 2023 lalu.

7. PT Harum Energy Tbk (HRUM)

Rekomendasi saham nikel yang ke-7 adalah PT Harum Energy Tbk. PT. Harum Energy didirikan pada tahun 1995 dan umumnya dikenal sebagai perusahaan tambang batu bara. Namun pada tahun 2021, perusahaan ini masuk ke dalam bisnis nikel dengan mendirikan PT PT. Tanito Harum Nickel, sebuah perusahaan investasi yang bertugas untuk mengakuisisi perusahaan tambang nikel yang sudah ada sebelumnya. Dengan masuk ke dalam bisnis nikel ini, diharapkan bisnis HRUM yang semula fokus pada batu bara, mulai terdiversifikasi ke bahan tambang lainnya.

Sektor tambang nikel memang sedang ramai diperbincangkan dalam pasar saham di Indonesia maupun dunia. Anda bisa membeli saham menarik ini di aplikasi Alpha Investasi dengan mudah. Tidak hanya saham nikel, Anda juga bisa membeli saham sektor tambang lainnya di aplikasi ini dengan tanpa minimum deposito! Menarik bukan? Gunakan aplikasi Alpha Investasi untuk investasi saham yang menguntungkan!

Scroll to Top