Alpha Investasi | Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

Apa Itu Obligasi? Jenis, Keuntungan, dan Cara Investasinya

Apa Itu Obligasi

Obligasi adalah salah satu instrumen investasi yang menarik untuk dipertimbangkan oleh para investor. Sebagai surat utang yang diterbitkan oleh pihak tertentu, instrumen ini menawarkan potensi keuntungan yang stabil dengan risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan investasi saham. Memahami karakteristik dan jenisnya dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dalam membangun portofolio keuangan.

Apa Itu Obligasi?

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak yang berutang (emiten) untuk pihak pemberi pinjaman (investor). Di dalam surat utang ini juga ada data emiten, tanggal jatuh tempo pelunasan utang, dan berapa imbal hasil (kupon) atau keuntungan yang diberikan kepada investor.

Berbeda dengan surat utang bisa yang kamu berikan kepada teman kamu setelah dia memberi kamu pinjaman, obligasi dapat diperjualbelikan di pasar modal baik itu di pasar primer ketika efek ini baru diterbitkan, atau di pasar sekunder.

Di pasar sekunder, harga efek ini juga bisa berfluktuasi sesuai dengan jumlah permintaan dan penawaran sebagaimana saham. Oleh karena itu selain mendapatkan keuntungan investasi dari kupon, investor, obligasi juga berpeluang untuk mendapatkan capital gain.

Jangka waktu instrumen investasi ini bervariasi dari jangka pendek dan jangka panjang. Obligasi jangka pendek bisa memiliki waktu jatuh tempo beberapa bulan setelah penerbitan atau 1 tahun setelah penerbitan. Adapun jangka panjang bisa memiliki tanggal jatuh tempo 3 tahun atau bahkan 10 tahun setelah penerbitan.

Baca juga: Apa Itu Reksadana? Simak Pengertian, Jenis & Contoh Reksadana

Jenis-Jenis Obligasi

1. Menurut Penerbitnya

  • Obligasi Negara. Sesuai dengan namanya, surat utang yang satu ini diterbitkan oleh negara atau pemerintah pusat. Tujuannya adalah untuk membantu negara membiayai program-program pemerintah. Di Indonesia, penerbitan surat utang ini sudah sah secara Undang-Undang sehingga kamu tidak perlu risau mengenai pembayaran pokok utang dari efek ini.
  • Obligasi Pemerintah Daerah. Pada dasarnya, tidak hanya pemerintah pusat saja yang bisa menerbitkan surat utang. Pemerintah daerah juga bisa menerbitkan surat utang ini. Tujuannya juga sama, yaitu membantu APBD untuk membiayai berbagai program daerah. Hanya saja, penerbitan efek jenis ini di Indonesia relatif jarang.
  • Obligasi Korporasi. adalah jenis yang diterbitkan oleh perusahaan baik itu perusahaan milik negara (BUMN) atau perusahaan swasta. Surat utang ini diterbitkan sebagai langkah perusahaan untuk mendapatkan bantuan pendanaan untuk kegiatan operasional mereka.

2. Menurut Sistem Pembayaran Kupon

  • Obligasi kupon. Pada surat utang jenis ini, investor akan mendapatkan kupon investasi secara berkala sampai tanggal jatuh tempo surat utang tersebut tiba. Jenis ini kemudian membagi diri menjadi obligasi kupon tetap (fixed rate) dan obligasi kupon mengambang (floating rate).
  • Zero coupon bond. Zero coupon bond artinya adalah investor tidak mendapatkan kupon sama sekali. Tapi, keuntungannya adalah harga jual bonds ini biasanya dibawah nilai par (di bawah 100) atau harga diskon. Selanjutnya, investor akan mendapat pelunasan sesuai harga wajar (lebih dari atau sama dengan 100).

3. Menurut Nominalnya

  • Obligasi konvensional. adalah surat utang yang memiliki harga jual besar. Perusahaan-perusahaan keuangan, seperti bank atau perusahaan efek, biasanya menghargai nilai surat utang ini senilai Rp1 miliar dan hanya dapat membelinya.
  • Obligasi ritel, adalah surat utang yang bisa dibeli oleh investor ritel. Umumnya, instrumen investasi yang satu ini bisa dibeli hanya dengan Rp1.000.000.

Baca juga: Hindari Investasi Bodong! Simak Ciri-Ciri & Daftarnya yang Dirilis OJK

Keuntungan Investasi Obligasi

1. Risiko yang Lebih rendah dibandingkan saham

Dibandingkan dengan saham, instrumen ini menawarkan peluang investasi dengan risiko yang lebih rendah. Pertama, investor yang membeli surat utang ini akan mendapatkan hak klaim aset perusahaan lebih dahulu dibandingkan dengan investor saham, termasuk pemilik saham preferen. Kedua, jika kamu membeli surat utang negara, Undang-Undang sudah menjamin bahwa negara akan mengembalikan modal investasi kamu tersebut.

2. Potensi Mendapatkan Kupon

Kupon obligasi umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga deposito. Kelebihan lain dari kupon adalah nilainya sudah bisa diketahui sebelum kamu membeli instrumen tersebut. Hal ini berbeda dengan dividen saham yang nilainya dan frekuensi pembayarannya tidak menentu sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Hal ini tentu akan menguntungkan, khususnya jika kamu membeli obligasi dengan kupon tetap sebab nilai kupon tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan kondisi ekonomi.

3. Potensi Capital Gain

Capital gain akan kamu peroleh jika kamu berhasil menjual surat utang tersebut di pasar sekunder dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya, sehingga menghasilkan keuntungan yang signifikan.

Risiko Investasi Obligasi

Meskipun obligasi memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan saham, investor menghadapi tantangan tersendiri dalam investasi obligasi.

  1. Risiko default. Risiko ini terjadi ketika emiten gagal melunasi utangnya dan bangkrut.
  2. Risiko ekonomi makro. Obligasi cenderung memiliki relasi yang kuat dengan kondisi perekonomian makro. Secara teoritis, ketika suku bunga acuan dan inflasi meningkat, harga instrumen ini akan menurun. Hal ini karena investor berbondong-bondong menjual obligasi yang mereka miliki dan menggantinya dengan instrumen lain yang menawarkan return lebih tinggi.
  3. Capital Loss. Capital loss terjadi ketika kamu terpaksa menjual obligasi yang kamu miliki dengan harga yang lebih rendah di pasar.

Baca juga: Tips Cara Menghitung & Menyiapkan Dana Darurat

Cara Investasi di Obligasi

1. Cek Rating

Rating obligasi diterbitkan oleh lembaga-lembaga keuangan tertentu berdasarkan kondisi bisnis emiten penerbit surat utang tersebut. Sebuah lembaga bisa memberikan rating A-D untuk sebuah efek yang diterbitkan oleh sebuah emiten. Semakin mendekati D, maka semakin buruk pula kualitas surat utang tersebut.

Sederhananya, jika kamu pemula yang mencari obligasi yang aman pilihlah yang memiliki rating A dan B. Kamu bisa melihat rating obligasi yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga berikut:

  1. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
  2. Fitch Ratings
  3. Moody’s Investor Service
  4. Standard and Poor’s (S&P)

2. Lihat Jangka Waktu

Semakin lama jarak antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo obligasi, maka semakin tinggi pula risiko berinvestasi pada surat utang tersebut. Sebab, dalam jangka waktu 5 atau 10 tahun tentu akan banyak perubahan kondisi ekonomi yang terjadi. Maka dari itu, tidak heran jika surat utang jangka panjang cenderung menawarkan kupon yang lebih tinggi daripada surat utang jangka pendek.

3. Lihat Kondisi Fundamental dan Bisnis Emiten

Sederhananya, tentu kamu tidak ingin memberikan utang kepada orang yang memiliki riwayat pembayaran utang yang buruk bukan? Oleh sebab itu sebelum membeli instrumen investasi yang satu ini, pastikan kamu memeriksa kondisi keuangan perusahaan terkait, khususnya kondisi matrik terkait pembayaran utang, seperti debt to equity ratio (DER).

4. Pilih Sesuai dengan Modal

Di pasar primer, investor dapat membeli obligasi ritel dengan harga Rp1.000.000, tetapi di pasar sekunder, mereka bisa memperoleh instrumen ini hanya dengan Rp100.000, tetap dengan risiko dan potensi imbal hasil yang sama.

Sebagai instrumen investasi yang menawarkan risiko lebih rendah dan potensi keuntungan yang menarik, obligasi adalah pilihan yang tepat bagi investor yang ingin menjaga modal sambil mendapatkan imbal hasil. Dengan memahami berbagai jenis, keuntungan, dan cara berinvestasinya, kamu dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam membangun portofolio investasi. Pastikan untuk melakukan riset yang mendalam sebelum memulai, agar investasi kamu dapat memberikan hasil yang optimal.

Kunjungi AlphaInvestasi untuk membaca artikel lengkap seputar finansial dan investasi, dan gunakan aplikasi AlphaTrade untuk pengalaman investasi yang mudah dan menyenangkan. Dengan fee broker yang rendah, hanya 0,1% untuk pembelian dan 0,2% untuk penjualan, kamu dapat mengoptimalkan potensi keuntungan dari instrumen seperti obligasi adalah tanpa terbebani biaya tinggi. Segera daftar dan mulai perjalanan investasi kamu bersama AlphaInvestasi hari ini!

Baca juga: 6 Cara Investasi untuk Pemula dengan Modal Kecil

Scroll to Top