Alpha Investasi | Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula

Logo Alpha Investasi

Apa Itu Emiten? Pengertian, Fungsi, dan Contoh Emiten

Apa Itu Emiten

Emiten adalah pihak yang menerbitkan surat berharga untuk diperjualbelikan di pasar modal, mencakup perusahaan, pemerintah, dan institusi lainnya. Peran emiten sangat krusial dalam menyediakan berbagai instrumen investasi yang memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pasar modal. Dengan memahami konsep ini, investor dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.

Yuk, simak selengkapnya pada artikel berikut ini!

Apa Itu Emiten?

Emiten adalah pihak yang menerbitkan surat berharga (efek) untuk diperjualbelikan di pasar modal. Adapun yang dimaksud dengan pihak disini bisa berupa perusahaan, pemerintah maupun institusi lainnya.

Berdasarkan OJK, Emiten dapat menawarkan Efek yang berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.

Jenis Efek yang lain adalah Sukuk, yang merupakan Efek Syariah, yaitu akad dan cara penerbitannya sesuai dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal. Pada umumnya, Emiten melakukan penawaran Efek melalui Pasar Modal untuk saham, obligasi, dan sukuk.

Istilah emiten menjadi sangat penting untuk dipahami karena istilah ini akan banyak kamu temukan di berbagai berita, hasil penelitian maupun laporan tahunan perusahaan. Selain itu, investor menganalisis seluruh jenis surat berharga, baik saham maupun yang lainnya, dalam konteks istilah emiten.

Baca juga: Pengertian Pasar Modal, Besserta Fungsi dan Produknya

Perbedaan Emiten dan Perusahaan Publik

Baik emiten maupun perusahaan publik adalah dua istilah yang penting untuk dipahami oleh investor. Kedua istilah ini sama-sama merujuk pada institusi yang menerbitkan efek, tetapi emiten dapat menawarkan berbagai jenis efek, sedangkan Perusahaan Publik cenderung merujuk pada perusahaan dengan minimal 300 pemegang saham.

Perusahaan Publik adalah Perseroan Terbatas seperti yang dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Saham harus memiliki sekurang-kurangnya 300 pemegang saham dan modal disetor minimal Rp 3.000.000.000 atau jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa setiap Perusahaan Publik merupakan emiten, tetapi tidak semua emiten adalah perusahaan publik.

Baca juga: Apa Itu IPO? Simak Pengertian, Arti dan Cara Beli Saham IPO

Fungsi Emiten

Fungsi utama emiten bagi keberlangsungan pasar modal di Indonesia adalah sebagai pihak penerima investasi yang diberikan oleh investor. Ada banyak alasan sebuah perusahaan menjadi emiten, yaitu sebagai berikut:

  1. Mendapat tambahan pendanaan : terlepas dari apapun status badan hukum dan jenis efek yang diterbitkan, emiten yang menawarkan efeknya lewat Pasar Modalberkesempatan untuk mendapatkan modal tambahan dari publik. Modal ini kemudian dapat mereka salurkan untuk membiayai kegiatan operasi, ekspansi, bayar hutang, bahkan membangun fasilitas publik.
  2. Meningkatkan citra positif perusahaan : dengan menjadi emiten, sebuah perusahaan atau lembaga akan disorot oleh berbagai pihak, mulai dari media, investor hingga publik secara keseluruhan.

Dampaknya, citra positif terhadap institusi tersebut meningkat. Karena peningkatan brand awareness ini, mau tidak mau sebuah lembaga juga dituntut untuk lebih profesional dalam bekerja.

Efek yang Diperjualbelikan di Pasar Modal

Berikut adalah efek yang diperjualbelikan di Pasar Modal.

1. Saham

Saham adalah surat berharga bukti penyertaan modal di sebuah perusahaan. Efek yang satu ini hanya bisa diterbitkan oleh emiten adalah dengan status badan hukum perseroan terbatas. Secara sederhana, ketika telah melakukan Initial Public Offering, disinilah sebuah perusahaan dapat disebut sebagai Perusahaan Publik.

2. Obligasi

Obligasi adalah surat utang jangka pendek maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Sederhananya, jika seorang investor membeli obligasi sebuah perusahaan, artinya perusahaan meminjam uang investor pada jangka waktu tertentu dan akan mengembalikannya sesuai ketetapan jangka waktu tersebut. Sebagai keuntungannya, investor mendapat bunga/kupon secara berkala.

3. Reksa Dana

Salah satu instrumen investasi yang dapat diperjualbelikan oleh emiten adalah unit penyertaan kontrak investasi kolektif, termasuk diantaranya adalah reksa dana. Reksadana adalah instrumen investasi yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi. Setelah menerbitkan reksa dana, manajer investasi menjual instrumen tersebut kepada investor.

Setelah uang investor terkumpul, perusahaan ini lantas mengalokasikan uang investasi tersebut ke beberapa instrumen sekaligus, termasuk saham dan obligasi. Reksadana menjadi salah satu alternatif instrumen investasi yang paling mudah untuk investor pemula. Sebab, dengan membeli instrumen ini, investor tidak perlu lagi menganalisis dan mengatur portofolio investasinya.

4. Exchange-traded Fund (ETF)

Kontrak investasi kolektif lainnya yang dapat diperdagangkan oleh sebuah emiten adalah exchange-traded fund (ETF). Konsep instrumen investasi ini hampir sama dengan reksa dana, yaitu manajer investasi menerbitkan satu unit ETF yang berisi beberapa saham atau obligasi sekaligus dan menerbitkannya di bursa efek untuk diperjualbelikan oleh investor.

Bedanya adalah, dalam ETF, manajer investasi tidak berkewajiban untuk mengelola instrumen investasi tersebut. Investor harus bisa mengelola investasinya secara mandiri. Sederhananya, ETF mirip dengan membeli parcel yang berisi beberapa buah-buahan. Setelah membeli parcel tersebut, pembeli sendiri yang mengatur isi di dalamnya.

5. Instrumen Derivatif

Instrumen derivatif adalah instrumen investasi yang nilainya bergantung pada nilai aset lain. Perusahaan yang berkepentingan, seperti broker saham, perusahaan hedge fund, dan perbankan, biasanya melakukan jual beli instrumen ini. Mereka melakukannya karena investasi pada instrumen ini umumnya memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi pada instrumen lainnya.

6. Sukuk

Sukuk adalah surat berharga bukti penyertaan modal untuk membiayai proyek-proyek tertentu. Pemerintah atau lembaga pemerintahan umumnya menerbitkan sukuk untuk membiayai berbagai proyek pembangunan infrastruktur, seperti sekolah, jalan, dan lain sebagainya.

Contoh Emiten Saham

Saat ini, sekitar 903 emiten saham atau perusahaan publik terdaftar di Indonesia, termasuk nama-nama perusahaan yang familiar di telinga publik, seperti:

  • PT. Bank Central Asia Tbk – (BBCA)
  • PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk – (BBRI)
  • PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk – (BMRI)
  • PT. Astra International Tbk – (ASII)
  • PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk – (GOTO)
  • PT. Bukalapak.com Tbk – (BUKA)
  • PT. Siloam International Hospitals Tbk – (SILO)
  • PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk – (BBTN)
  • PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk – (SMGR)

Emiten adalah entitas yang memainkan peran penting dalam pasar modal, menyediakan akses bagi investor untuk berpartisipasi dalam berbagai jenis efek. Melalui mereka, perusahaan dapat memperoleh pendanaan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan ekspansi, sementara investor mendapatkan peluang untuk berinvestasi dan meraih keuntungan. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya hal ini, masyarakat semakin termotivasi untuk memahami lebih dalam mengenai investasi di pasar modal. AlphaInvestasi sebagai solusi aplikasi investasi saham selalu memberikan informasi terbaru dan menarik seputar finansial dan saham.

Scroll to Top