Penting untuk mengetahui biaya dalam trading saham agar investor pemula dapat menghitung potensi keuntungan dengan lebih akurat, memilih perusahaan sekuritas yang sesuai, dan menghindari kejutan biaya yang merugikan.
Pemahaman ini sangat membantu merancang strategi investasi yang efisien, memaksimalkan keuntungan, dan menyusun rencana keuangan yang realistis sesuai tujuan investasi. Dalam dunia trading saham, pemahaman tentang biaya-biaya yang terlibat dalam setiap transaksi jual beli sangat penting, terutama bagi para pemula.
Biaya-biaya dalam Trading Saham
1. Biaya Komisi Broker : Biaya yang harus dibayar oleh investor kepada broker sebagai imbalan atas perantaraannya dalam transaksi saham. Mengetahui biaya ini penting sebelum memilih perusahaan sekuritas karena dapat memengaruhi hasil akhir investasi.
2. Biaya Transaksi (Levy) : Biaya yang dikenakan oleh Self-Regulatory Organization (SRO) seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjamin Emisi Efek (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) setiap kali investor melakukan transaksi saham.
3. PPN (Pajak Pertambahan Nilai) : Biaya PPN yang masuk ke dalam transaksi jual beli saham. Umumnya sudah termasuk dalam komisi broker.
4. PPh (Pajak Penghasilan) : PPh dikenakan kepada individu yang menjual saham, bukan ketika membeli. Besarnya PPh juga terhitung ringan hanya 0,1% dari total transaksi yang dilakukan oleh investor. Maka dari itu biasanya komisi jual lebih mahal daripada komisi beli.
Sekarang kamu sudah tahu mengenai biaya-biaya ini jadi jangan bingung ketika melihat biaya ini muncul di Trade Confirmation dikirimkan ke email kamu. Oleh karena itu, penting bagi pemula untuk memahami dan mempertimbangkan biaya-biaya tersebut sebelum terlibat dalam aktivitas trading saham. Umumnya Biaya transaksi (termasuk biaya broker) kisaran 0.1-0.3% untuk Beli dan 0.2-0.4% untuk Jual. Di Alpha Investasi, biaya transaksi all in hanya 0.1% (Beli) dan 0.2% (Jual). Jadi yang termurah kan? Ayo tunggu apa lagi? Segera transaksi di Alpha!
