Industri telekomunikasi di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan komunikasi dan internet. Perkembangan teknologi digital dan perluasan infrastruktur telekomunikasi telah menjadikan sektor ini sebagai salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional. Saham telekomunikasi menawarkan potensi investasi yang menarik, didorong oleh berbagai inovasi dan peningkatan permintaan layanan yang berkelanjutan.
Saham Sektor Telekomunikasi
Sektor telekomunikasi di Indonesia menunjukkan kinerja yang kuat dengan potensi pertumbuhan yang signifikan. Berbagai perusahaan besar di bidang ini terus mengembangkan infrastruktur dan layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin digital. Perusahaan seperti PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT. Indosat Ooredoo Hutchison Tbk terus berinovasi dengan memperkenalkan teknologi baru dan layanan digital yang canggih, sehingga mampu meningkatkan daya saing mereka di pasar. Selain itu, pengembangan jaringan 5G dan perluasan jaringan fiber optic juga menjadi fokus utama, memberikan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanan dan menarik lebih banyak pelanggan.
Prospek investasi di saham sektor telekomunikasi sangat menjanjikan, terutama dengan adanya tren peningkatan penggunaan internet dan layanan digital di seluruh Indonesia. Perusahaan-perusahaan di sektor ini diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan seiring dengan meningkatnya permintaan akan layanan data dan komunikasi. Selain itu, dukungan pemerintah terhadap pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan kebijakan yang pro-investasi juga menjadi faktor pendukung yang signifikan. Dengan fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan yang positif, saham-saham di sektor telekomunikasi dapat menjadi pilihan investasi yang menarik bagi para investor yang mencari peluang jangka panjang di pasar saham Indonesia.
18 Saham Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia
Berikut adalah 18 saham sektor telekomunikasi yang terdaftar di BEI:
1. PT. TELKOM INDONESIA (PERSERO) TBK (TLKM)
PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) adalah perusahaan telekomunikasi milik negara yang telah melayani Indonesia sejak didirikan pada bulan Juli 1965. Awalnya dibentuk untuk memisahkan industri pos dari industri telekomunikasi yang sedang berkembang pesat. Seiring dengan kemajuan teknologi, terutama sejak tahun 1995 dengan perkembangan teknologi seluler, TLKM terus mengembangkan produk dan layanannya. Saat ini, perusahaan ini memiliki tiga domain bisnis digital utama yaitu konektivitas digital, platform digital, dan layanan digital. Dikenal dengan merek-merek seperti Telkomsel dan Indihome, TLKM terus berinovasi dalam menyediakan solusi komunikasi terintegrasi bagi berbagai segmen pelanggan di Indonesia. IPO TLKM dilakukan pada 14 November 1995, yang menandai langkah penting dalam sejarah perusahaan untuk memperluas layanannya di pasar telekomunikasi nasional.
2. PT. Indosat Ooredo Hutchinson Tbk (ISAT)
PT. Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) merupakan hasil merger antara dua penyedia telekomunikasi terkemuka di Indonesia yaitu Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri. Berawal pada tahun 1967 sebagai perusahaan penanaman modal asing untuk menyediakan layanan telekomunikasi internasional, Indosat kemudian menjadi bagian dari Ooredoo, sebuah perusahaan publik milik Qatar pada tahun 2008. Pada tahun 2022 perusahaan ini bergabung dengan Hutchison Tri, memperkuat posisinya di pasar telekomunikasi Indonesia. Indosat Ooredoo Hutchison menawarkan layanan telekomunikasi seluler dan digital melalui merek-merek populer seperti IM3, Tri, dan MPWR. Perusahaan ini melakukan IPO pada tanggal 19 Oktober 1994.
3. PT. Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA)
PT. Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) memulai operasinya pada tahun 2000 sebagai penyedia layanan internet dan kartu telepon, sebelum beralih ke infrastruktur telekomunikasi pada tahun 2007 dengan fokus utama pada jaringan kabel serat optik. Perusahaan ini terkenal karena membangun jaringan kabel bawah laut internasional yang menghubungkan Jakarta, Singapura, dan Malaka serta mendirikan anak perusahaan di Singapura. MORA menawarkan berbagai layanan termasuk solusi khusus untuk perusahaan dan pemerintah, konektivitas, layanan internet, dan Nusantara Data Center. Sebagai salah satu penyedia backbone jaringan serat optik terbesar di Indonesia, MORA terus berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur yang handal untuk mendukung kebutuhan komunikasi digital yang berkembang di Indonesia. Perusahaan ini melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) pada 8 Agustus 2022.
4. PT. Link Net Tbk (LINK)
PT. Link Net Tbk (LINK) yang awalnya didirikan pada tahun 1996 sebagai PT. Seruling Indah Permai, telah bertransformasi menjadi penyedia utama layanan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini fokus pada penyediaan internet berkecepatan tinggi dan televisi kabel di beberapa kota besar di Indonesia. Pada tahun 2022, Link Net diakuisisi oleh XL Axiata dan menjadi bagian dari Grup Axiata. Link Net menyediakan berbagai produk termasuk layanan komunikasi data melalui kabel terestrial dan bawah laut, VSAT (internet berbasis satelit), pusat data, dan layanan cloud. IPO Link Net dilakukan pada 2 Juni 2014,
5. PT. Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR)
PT. Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) didirikan pada tahun 1994, awalnya berperan sebagai kontraktor untuk infrastruktur jaringan kabel darat di Indonesia. Perusahaan ini kemudian mengembangkan operasinya menjadi kontraktor kabel bawah laut pada tahun 2011 melalui proyek sistem kabel Batam-Dumai. Hingga tahun 2022, KETR telah berhasil memasang sistem kabel serat optik bawah laut dan darat sepanjang 6.000 km di berbagai lokasi. Layanan yang ditawarkan oleh KETR mencakup desain, rekayasa, survei, perizinan, pengadaan material, pemasangan kabel, pengujian, dan investasi proyek. IPO KETR dilakukan pada 10 November 2022.
6. PT. Remala Abadi Tbk (DATA)
PT. Remala Abadi Tbk (DATA) didirikan pada tahun 2004 dan telah menjadi pemain utama dalam penyediaan layanan internet, jaringan, dan solusi TI di wilayah Jabodetabek. Perusahaan ini menggunakan teknologi serat optik dan nirkabel untuk menyediakan konektivitas yang handal bagi perumahan dan bisnis di area tersebut. Saat ini, Remala telah terhubung dengan 70% pusat data di Jabodetabek dan melayani lebih dari 25.000 perusahaan dan kawasan perumahan. IPO DATA dilakukan pada 7 Mei 2024.
7. PT. Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET)
PT. Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) didirikan pada tahun 2016 sebagai perusahaan teknologi informasi yang mengkhususkan diri dalam layanan B2B (business-to-business) untuk perusahaan penyedia layanan internet di Indonesia. INET menawarkan berbagai layanan termasuk pusat data interkoneksi, kolokasi, loop lokal atau akses lokal, serta layanan IP Transit (NAP). Perusahaan ini telah menetapkan 13 titik kehadiran (point of presence) di beberapa kota besar di Indonesia, memperluas jaringan dan mendukung konektivitas digital di seluruh negeri. IPO INET dilakukan pada 24 Juli 2023.
8. PT. First Media Tbk (KBLV)
PT. First Media Tbk (KBLV) yang sebelumnya dikenal sebagai Kabelvision, adalah perusahaan yang menyediakan berbagai layanan telekomunikasi dan multimedia di Indonesia. Didirikan pada bulan September 2007, perusahaan ini menawarkan layanan televisi berlangganan, internet, dan komunikasi data untuk pasar telekomunikasi digital. First Media telah dikenal sebagai salah satu pionir dalam menyediakan layanan kabel di Indonesia, dengan fokus pada memberikan akses broadband yang cepat dan berkualitas tinggi kepada pelanggan. Perusahaan melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada bulan Februari 2000 di bawah nama Kabelvision (KBLV). Pada Agustus 2021, Grup Axiata mengakuisisi mayoritas saham induknya, PT Link Net Tbk, memperkuat posisi First Media dalam ekosistem telekomunikasi yang semakin berkembang di Indonesia.
9. PT. Jasnita Telekomindo (JAST)
PT. Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) didirikan pada tahun 1996 sebagai penyedia solusi telekomunikasi khusus untuk perusahaan besar di Indonesia. Perusahaan ini terkenal dengan layanan kartu panggil dan suara berbasis IP, termasuk peluncuran layanan voice-over IP (VoIP) bernama Dolphin pada tahun 2000. Dengan kantor pusat di Gedung E-Trade, Jakarta Pusat, JAST mengoperasikan tiga bisnis utama di Jakarta, termasuk di Grand Indonesia Shopping Town dan WTC Mangga Dua. Saat ini, JAST terus mengembangkan portofolio dengan fokus pada telekomunikasi, pusat panggilan, dan komunikasi cloud. IPO JAST dilakukan pada 16 Mei 2019.
10. PT. Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
PT. Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau juga dikenal juga sebagai Mitratel adalah anak perusahaan dari PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang berfokus pada penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Didirikan pada tahun 1995 dengan nama PT. Dayamitra Malindo dan diakuisisi oleh Telkom pada tahun 2004, Mitratel telah beroperasi di bidang ini sejak tahun 2008. Saat ini, telah mengelola lebih dari 28.500 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia, menjadikannya salah satu penyedia terbesar di negara ini dengan semua operator seluler sebagai penyewa. Mitratel memiliki dua lini bisnis utama, yaitu penyewaan menara dan layanan terkait lainnya seperti solusi proyek, layanan terkelola, bisnis digital, fiberisasi menara, dan solusi infrastruktur tepi. Perusahaan ini melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) pada 22 November 2021. Komitmen Mitratel dalam memperluas jaringan telekomunikasi di daerah-daerah terpencil di Indonesia, yang membantu meningkatkan konektivitas di berbagai wilayah.
11. PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) merupakan induk dari Tower Bersama Group, salah satu perusahaan menara independen terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini berfokus pada penyewaan ruang untuk antena dan peralatan transmisi sinyal nirkabel di menara mereka melalui perjanjian sewa jangka panjang. TBIG juga menyediakan layanan Distributed Antenna System (DAS) di pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran di kota-kota besar. Dengan lebih dari 20.000 menara yang tersebar di seluruh Indonesia, perusahaan ini memainkan peran penting dalam mendukung infrastruktur telekomunikasi negara. TBIG memiliki 10 anak perusahaan langsung dan 12 anak perusahaan tidak langsung. TBIG melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) pada 26 Oktober 2010.
12. PT. Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
PT. Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) didirikan pada tahun 2008 di Kudus, Jawa Tengah yang merupakan salah satu perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Fokus utama perusahaan adalah berinvestasi pada perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan menara telekomunikasi, kemudian menyewakannya kepada perusahaan komunikasi nirkabel. Investasi utamanya adalah kepemilikan 99,99% pada PT. Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), yang mengoperasikan sekitar 21.639 lokasi menara dengan lebih dari 40.456 penyewa di seluruh Indonesia. Dengan lebih dari 28.000 menara telekomunikasi. Perusahaan ini melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) pada 8 Maret 2010.
13. PT. XL Axiata Tbk (EXCL)
PT. XL Axiata Tbk (EXCL) merupakan salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia, yang didirikan pada tahun 1989. Awalnya dikenal dengan merek proXL, perusahaan ini meluncurkan layanan telepon prabayar pertamanya pada tahun 1998. Pada tahun 2004 XL Axiata diakuisisi oleh TM Group dan kemudian pada tahun 2008 TM Group bergabung dengan Axiata Group Berhad dari Malaysia. Dengan kantor pusat berlokasi di XL Axiata Tower, Jl. H.R. Rasuna Said X5 Kav 11-12, Setiabudi, Jakarta Selatan. Perusahaan ini mengoperasikan tiga segmen bisnis utama yaitu jaringan, korporasi, dan konsumen. Kemudian pada tahun 2021 XL Axiata melayani lebih dari 56 juta pelanggan menyediakan layanan telekomunikasi dan digital yang inovatif. Perusahaan ini melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) pada 29 September 2005.
14. PT. Smartfren Telecom Tbk (FREN)
PT. Smartfren Telecom Tbk (FREN) merupakan bagian dari Sinarmas Group, perusahaan ini adalah salah satu operator telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan berbasis teknologi 4G LTE. Didirikan pada tahun 2002 sebagai PT. Mobile-8 Telecom Tbk oleh Bimantara Group, perusahaan ini mengalami akuisisi oleh Sinarmas Group pada tahun 2009 dan berganti nama menjadi Smartfren. Dengan lebih dari 40.000 BTS 4G yang tersebar di 220 kota di seluruh Indonesia. Smartfren menawarkan kartu SIM dengan merek Smartfren, baik dalam bentuk fisik maupun elektronik. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Jl. H. Agus Salim No. 45 Menteng, Jakarta Pusat. Sejak melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) pada 29 November 2006, Smartfren terus berinovasi untuk menyediakan layanan telekomunikasi yang andal dan canggih yang dimana mendukung kebutuhan komunikasi digital masyarakat Indonesia.
15. PT. Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI)
PT. Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) atau dikenal sebagai Balitower didirikan pada 6 Juli 2006 di Bali dan merupakan penyedia infrastruktur menara telekomunikasi yang telah berkembang begitu pesat. Perusahaan ini tidak hanya menawarkan layanan penyewaan infrastruktur menara telekomunikasi, tetapi juga infrastruktur jaringan serat optik dan transmisi. Balitower telah memperluas jangkauannya hingga ke luar Bali dan kini telah membangun lebih dari 120 menara di berbagai wilayah. Kantor pusat Balitower berada di Menara Telekomunikasi Terpadu, Sunset Road, Kuta, Bali dengan kantor perwakilan di Wisma Keiai lantai 22, Jakarta. Perusahaan ini melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada 13 Maret 2014.
16. PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT)
PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) dimana sebelumnya dikenal sebagai PT Centrin Online Tbk, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi dan jasa telekomunikasi. Didirikan pada tahun 1987 dengan nama PT. Centrindo Utama, perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971 dan melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) pada 1 November 2001. Sebelum tahun 2013, perusahaan ini berfokus pada bisnis jasa telekomunikasi, multimedia, penyedia layanan internet, dan portal. Saat ini CENT berinvestasi pada anak usahanya PT. Centratama Menara Indonesia, yang mengelola menara telekomunikasi di seluruh Indonesia.
17. PT. Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON)
PT. Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) didirikan pada 27 April 2001, merupakan perusahaan yang fokus pada pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur menara telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan mulai dari rekayasa, perancangan, konstruksi, hingga integrasi untuk menara seluler. Selain itu, GHON juga beroperasi sebagai perusahaan investasi dengan portofolio yang mencakup penyewaan menara, utilitas, mikrokontroler, serat optik, dan jaringan aktif. GHON melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) pada tanggal 9 April 2018.
18. PT. Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD)
PT. Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) didirikan pada tahun 1995 dengan fokus awal dalam perancangan ruangan ritel dan komersial di Indonesia. Pada tahun 2016 perusahaan ini mengambil langkah strategis dengan mengakuisisi PT. Permata Karya Perdana, yang bergerak dalam pembangunan dan operasi menara serta tiang mikrosel dengan kontrak sewa jangka panjang di wilayah Jawa, Bali, dan Sumatera. Sejak itu, GOLD beralih ke segmen telekomunikasi dan berkembang sebagai penyedia infrastruktur yang mendukung pertumbuhan jaringan komunikasi di Indonesia. Melalui portofolio menaranya yang tersebar luas, perusahaan ini berperan penting dalam mendukung konektivitas telekomunikasi di berbagai daerah. GOLD melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) pada 7 Juli 2010.
Investasi di saham sektor telekomunikasi menawarkan potensi keuntungan yang menarik, mengingat perkembangan teknologi dan meningkatnya permintaan akan layanan komunikasi dan internet di Indonesia. Dengan memilih saham yang tepat, investor dapat memanfaatkan pertumbuhan industri ini untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Investasi Saham Bersama Alpha Investasi
Jika Anda mencari peluang investasi yang menjanjikan di sektor telekomunikasi Indonesia, saham-saham perusahaan seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk, dan PT XL Axiata Tbk menawarkan potensi pertumbuhan yang signifikan. Dukungan terhadap infrastruktur 5G dan pengembangan jaringan fiber optic menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas layanan dan menjangkau lebih banyak pelanggan. Dengan fundamental yang kuat dan inovasi terus menerus, saham-saham ini memperlihatkan prospek yang cerah di pasar saham Indonesia. Jangan lewatkan kesempatan untuk berinvestasi di sektor yang vital ini dengan Alphainvestasi untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang Anda.