Investasi dengan modal kecil sangat mungkin untuk dilakukan. Karena dengan investasi, kamu bisa mendapatkan penghasilan lebih bahkan hanya dengan membutuhkan modal kecil. Bagi seorang pemula, untuk memulai investasi terkadang sangat membingungkan. Sehingga membuat urung untuk melakukannya. Padahal investasi lebih baik jika dilakukan sejak dini. Lalu, bagaimana cara investasi untuk pemula? Apa saja tips untuk memulai investasi? Yuk, kita simak bersama!
1. Menetapkan Target atau Tujuan Investasi
Cara pertama melakukan investasi untuk pemula yaitu memiliki tujuan yang jelas. Tujuan yang dimaksud adalah kondisi dana finansial yang ingin dicapai pada periode tertentu.
Dengan memiliki tujuan, cara investasi yang kamu lakukan dapat lebih terarah dengan baik karena memiliki target yang jelas. Misalkan, tujuan investasi kamu dalam jangka waktu pendek yaitu kurang dari 3 tahun. Kamu memerlukan kondisi keuangan untuk liburan, membeli barang baru, uang muka rumah pertamamu, atau hal lainnya.
Selain tujuan investasi jangka pendek, kamu juga dapat menentukan investasi untuk jangka waktu menengah yaitu dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun. Sebagai contoh, kamu ingin menikah, menyiapkan dana sekolah untuk pascasarjana, membuka usaha, dan lain sebagainya.
Tujuan atau target yang terakhir adalah untuk jangka waktu panjang yaitu kondisi keuangan yang ingin didapatkan dalam kurun waktu di atas 5 tahun. Sebagai contoh untuk jangka waktu ini adalah seperti dana untuk menyiapkan pendidikan anak, dana pensiun, membeli properti atau memperbanyak aset.
2. Menentukan Profil Risiko Investasi
Selain memiliki target dan tujuan, kamu juga perlu memperhatikan dan menentukan profil risikomu sebagai investor. Terdapat 3 kategori profil risiko yang dapat kamu tentukan. Apa saja profil risiko itu? Berikut adalah kategorinya.
Konservatif
Investor konservatif memilki ciri yaitu menyukai investasi yang stabil. Bisa dibilang kategori konservatif hanya menginvestasikan sebagian besar dananya ke instrumen berisiko rendah.
Moderat
Investor moderat memiliki ciri yang lebih memilih membagi rata dananya. Sebagian diinvestasikan ke instrumen dengan risiko tinggi, sebagian lagi dialihkan ke yang lebih rendah risikonya.
Agresif
Terakhir, investor agresif, yaitu investor yang siap mengambil risiko kehilangan modal investasi. Bisa dibilang kategori ini berani menginvestasikan sebagian besar dananya ke dalam instrumen yang risikonya tinggi.
Baca juga: Jenis & Ciri-ciri 3 Tipe Investor, yang Manakah Kamu?
3. Menentukan Instrumen Investasi
Setelah kamu memiliki tujuan dan target investasi yang jelas serta menentukan profil risikomu sebagai investor. Sebagai investor, pilihan instrumen investasi sangat bervariasi, diantaranya ada obligasi, reksa dana, emas, properti, saham dan masih banyak lagi.
Kamu dapat menentukan instrumen investasi mana yang tepat untuk tujuan keuanganmu. Contohnya, jika kamu memilki modal minim dan tujuan keuangan kamu di atas 5 tahun. Investasi saham dapat menjadi pilihannya.
4. Menyisihkan Dana untuk Investasi Secara Rutin dan Disiplin
Dengan menyisihkan dana untuk investasi secara rutin, konsisten dan teratur akan mendapatkan banyak keuntungan. Utuk investor pemula usahakan untuk menyisihkan dana secara rutin setiap bulannya.
5. Banyak Belajar Literasi Keuangan
Informasi terkait dunia investasi dan finansial akan membuat investor senantiasa terhindar dari modus penipuan berkedok investasi yang saat ini marak terjadi. Selain itu juga banyak belajar literasi keuangan memiliki banyak keuntungan. Pengetahuan mengenai finansial dan investasi bisa didapatkan melalu expertise ataupun kamu dapat mengunjungi laman Alpha edukasi.
Nah, sekarang kamu telah mengetahui apa itu investasi, jenis investasi, cara investasi, serta manfaatnya. Alpha sebagai solusi aplikasi investasi saham selalu memberikan selalu memberikan informasi terbaru dan menarik seputar finansial dan saham.
6. Membuka Rekening Investasi
Setelah memiliki tujuan, menentukan profil risiko dan instrumen investasi apa yang akan kamu pilih. Ini saatnya untuk mengeksekusi rencana investasi kamu dengan membuka rekening.
Membuka rekening investasi tidaklah sulit. Kamu bisa melakukannya melalui lembaga keuangan yang tepat seperti di perusahaan sekuritas bila kamu ingin investasi saham. Selain itu juga, jangan lupa untuk memilih produk investasi yang diawasi oleh OJK.